Part 9

5K 516 24
                                    

Jaehyun dan Jisung tengah berada di cafe termahal yang ada di Seoul. Memang, kalau kalian lihat, mereka bagaikan adik kakak yang tengah menghabiskan waktunya dengan bersantai.

Tapi, nyatanya tidak.

Jisung sedang menyesap kopinya sambil memakan tiramisu cakenya ketika Jaehyun berbicara.

"Jadi, diumurmu yang masih 17 tahun ini kenapa kau memilih pekerjaan ini? Padahal kau masih bisa melanjutkan kuliahmu."

Pergerakan Jisung terhenti. Entah kenapa, hatinya seperti ditusuk oleh beribu-ribu panah ketika orang bertanya kenapa dia bekerja sebagai kurir narkoba.

"Apa kau tidak keberatan jika aku menjawabnya dengan panjang?"

"Tak masalah. Aku ingin mengenalmu lebih jauh."

"Dari kecil, aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua. Orangtuaku setiap hari hanya bertengkar dan jujur, itu membuatku depresi. Disekolah pun aku selalu dibully karena penampilanku tidak seperti mereka. Akhirnya, saat aku lulus SMP, ada temanku yang menawariku untuk bekerja dibidang ini. Dan aku senang, karena menghasilkan banyak uang."

"Kau tau, aku harus mengakui kalau kau sangat hebat dibidang ini. Dan kurasa, aku sangat beruntung memilihmu sebagai kurir sekaligus asistenku. Dan untuk masalah fee, kau ingin berapa?"

"100 juta won."

"Aku bahkan bisa memberimu lebih dari itu."

"Baiklah, 150 juta."

"Oke kusanggupi."

"Dan Tuan-"

"Panggil aku hyung saja."

"Hyung, kapan aku akan bekerja?"

"Tunggu sampai Lucas pulang dari LA."

"Kenapa kita tidak menyusulnya saja kesana?"

"Remahan rengginang itu merusak pesawatku dan asal kau tau, aku tidak suka naik pesawat komersial."

"Ah, begitu. Dan, apa yang ingin kau jual?"

"Sesuaikan saja dengan bidangmu, Jisung. Aku tidak ingin merepotkanmu."

"Kau yakin?"

"Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku."

~~~

Setelah adegan Lucas menyatakan perasaannya pada Mark, mereka menempel satu sama lain, seperti perangko. Dan juga, sifat protektif Lucas semakin menjadi.

Dan seperti pagi ini, Mark ingin bangun dari tidurnya, namun tangan seseorang menahannya.

"Ayolah, Cas. Ini sudah pagi."

"Tidak mau. Aku mau morning kissku."

"Tapi Johnny hyung sudah menunggu dibawah sejak tadi, Lucas Wong."

"Aku tidak mau. Aku mau morning kissku dulu lalu aku akan mandi dan turun kebawah."

"Hahh~ baiklah, bayi besar."

Chup

"Sudah. Sekarang mandi lalu turun kebawah, okay?"

"Iya sayang."

Wajah Mark benar-benar memerah sekarang. Bagaimana tidak? Lucas yang biasanya tegas dan otoriter, bisa berubah menjadi sangat hangat pada orang yang disayanginya.

Setelah memastikan Lucas mandi, Mark turun kebawah menghampiri Johnny.

"Bagaimana bayi besarku?"

"Bagaimana bayi besarku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sangat manja hyung. Aku sampai tak habis pikir. Bagaimana dia bisa berubah yang tadinya tegas menjadi manja?"

"Dia akan seperti itu pada orang terdekatnya saja, Lee. Kau harusnya senang. Btw, aku membawakanmu dan Lucas sarapan."

"Wah. Apakah kau drive-thru?"

"Iya, karena ada beberapa hal yang harus kubicarakan pada Lucas."

"Oh begitu. Mana belanjaannya? Biar aku siapkan."

Dan setelah itu, Mark langsung membawa hadiah dari Johnny dan langsung menyiapkannya untuk dia santap bersama Lucas.

Tidak butuh waktu lama, Mark sudah menyelesaikan pekerjaannya, bertepatan dengan Lucas keluar dari kamarnya.

"Ada apa hyung kesini?"

"Hanya mengunjungimu dan membicarakan beberapa hal, Yukhei."

"Kedengarannya serius. Apa benar?"

"Of course. You know, I think we should go back to Korea."

"But why?"

"Dunno. I just feel like something wrong is gonna hit us."

Mark hanya mengunyah makanannya sambil membatin apa yang terjadi dan kenapa mereka harus kembali ke Korea.

"Actually, aku juga merasakan hal yang sama denganmu, hyung. Kau tau kan kalau Jaehyun itu orang yang pintar memanfaatkan kesempatan? I mean, jika aku tidak di Korea sekarang, aku jamin dia akan menjual barang-barang jeleknya itu."

"Kau tau sendiri Jaehyun seperti apa. Kita tak perlu berlama-lama disini, Lucas. Dan sekarang, lebih baik kita kembali sebelum hal buruk terjadi."

"Baiklah. Siang ini, kita kembali kesana."

Setelah Lucas membuat keputusan, dia langsung menelpon rekan-rekannya untuk bersiap kembali ke Korea. Fyi, semua anggota Lucas punya rumah sendiri di LA.

"Doyoung, Taeil, kalian sudah beristirahat dengan cukup kan?"

"Sudah bos. Ada apa bos menelpon kami? Tidak biasanya."

"Memang. Siang ini kita kembali."

"Mendadak sekali bos!"

"I know, tapi aku dan Johnny hyung punya firasat buruk pada Jaehyun."

"Kalau itu tentang Jaehyun, kami siap melakukannya untuk bos!"

"Baiklah, katakan pada yang lain jam 12 siang kita kumpul dirumahku, jangan lupa bawa jetnya juga."

"Baik bos!"





















































'Apa yang akan terjadi?' -Mark-

'Tanganku sudah gatal Ya Tuhan.' -Lucas-

'Let's go back to Korea.' -Johnny-

'Bos menyuruh kita siap-siap!' -Doyoung+Taeil-

Boss | LuMark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang