Suara dentuman musik menyapa indera pendengaran Mark. Ya, dia bekerja disebuah klub ternama di Seoul. Dia terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya. Dia bekerja sebagai bartender.
Mark segera membuatkan minuman begitu ada orang yang memesan. Yang menarik perhatian Mark, orang ini masih muda, tetapi sudah minum-minuman keras.
Dia umur berapa sih? Kok sudah minum vodka?
"Ini tuan pesananmu."
"Terimakasih."
Belum sempat Mark kembali ke pekerjaannya, tangan orang itu sudah lebih dulu menghadangnya.
"Boleh aku tau namamu?"
"Namaku Lee Minhyung. Tapi, panggil saja Mark. Lalu, kau siapa?"
"Aku Lucas."
"Senang bertemu denganmu, Lucas."
"Kalau boleh tau, dimana rumahmu?"
"Aku tidak tinggal dirumah, melainkan di apartemen. Alamatnya di distrik Gangnam-gu nomor 14."
"Oh begitu."
Mark segera memalingkan wajahnya ketika dia merasa ada sesuatu yang panas dipipinya. Oh ayolah, siapa yang tidak malu jika orang yang baru saja kau temui sudah menunjukkan senyum terbaiknya padamu? Mark rasanya mau pingsan saja.
Mark segera melanjutkan pekerjaannya karena banyak pelanggan yang kehausan setelah mendapat kepuasan dari jalang-jalang disini. Banyak orang yang menginginkan Mark sebagai pemuas nafsu pria hidung belang disini. Dengan wajah setengah Korea-Kanada itu, wajah Mark sukses membuat om-om pedofil mengeras.
Dan dirasa sudah melayani semua tamu, Mark akan memberikan bill pada Lucas. Namun, aktivitasnya terhenti karena ada seseorang yang berbicara dengan Lucas.
"Hai Lucas. Lama tidak bertemu, eh?"
"Jangan main-main denganku."
"Ouh, aku sedang tidak bermain denganmu, Wong."
Lucas tertawa dan segera meneguk habis vodka yang ia pesan.
"Kau tau, Jung? Mari kita selesaikan acara pertemuan ini."
Mark merasa atmosfer keduanya begitu hitam-sehitam kopi hitam. Mark ingin melerai, tetapi dua orang kelebihan kalsium itu-menurut Mark-sepertinya ingin ke area belakang klub.
Akhirnya, Mark mengikuti mereka secara mengendap-endap sambil membawa bill itu untuk dijadikan alasan. Dan benar saja, hal yang pertama kali Mark lihat adalah Lucas menonjok wajah orang itu.
"Aku sedang tidak mood untuk berkelahi denganmu, Jung. Tapi kau yang memulainya."
"Sialan kau. Aku hanya ingin menyampaikan salamku padamu, kawan."
"Cih! Kawan katamu? Enyahlah kau dari bumi ini, Jung Jaehyun!"
Dan setelah itu, Mark melihat adegan itu lagi dan lagi sampai akhirnya Jaehyun melarikan diri dari tempat itu.
Mark ingin pergi dari situ, namun, kesialan berpihak padanya. Dia tak sengaja menginjak kaleng soda dan itu sukses membuat Lucas terkejut.
"Sudah berapa lama kau berdiri disitu?"
"Cu-cukup lama."
"Baiklah, karena kau sudah menguping pembicaraanku, maka kau harus ikut denganku."
"YA! Aku hanya ingin memberimu bill ini itu saja!"
"Aku tidak menerima penolakan."
Mark hanya pasrah ketika tangannya ditarik oleh Lucas. Dia merutuki dirinya sendiri karena sudah menguping pembicaraan Lucas.
'Ya Tuhan, apa yang sudah kulakukan?! Kenapa aku juga harus ikut dengannya? Bagaimana kalau dia ini seorang penculik? Aku masih ingin hidup!'
Aloha! Gimana? Jelek ya? Mianhae ya, author masih amatiran, jadi belom bisa bikin ff yang luar biasa. As always, voment yaa:) xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss | LuMark ✔
FanfictionMark, seorang laki-laki yang harus rela kehilangan pekerjaannya hanya karena seorang bos geng mafia terbesar di Korea Selatan, Lucas. WARN! -boyxboy -harsh words -Lucas top, Mark bottom ©dhindabillaw, 2019.