20. [ SPECIAL ] Farah Alethea Kinarian ☕️

1.5K 85 10
                                    

BACANYA DI TEMENIN LAGU DI ATAS KUY, BIAR MENDALAMI, EAAA, BACANYA JANGAN DI SKIP, NTAR NYESEL!

*****

"Lihat mataku sekarang, masih merasa sendirian?"

☕️☕️☕️

  Lagi-lagi Farah harus pindah sekolah.

Farah POV.

"Farah, ayo berangkat, kalau kelamaan besok kamu bisa telat datang ke sekolahnya" ucap wanita bernama Adis.

Dia Mama ku.

"Iya Ma"

Rumah besar itu terlihat menyedihkan, habis, yang tinggal di rumah itu hanya aku dan kakak ku saja, Ayah dan Mama selalu pulang di atas jam 12 dan pergi lagi di pagi hari bahkan sebelum aku berangkat sekolah.

Seperti biasa, sebelum tidur aku selalu membuat diary, seperti yang di lakukan orang banyak pada buku diary nya, menuangkan segala perasaan yang ada.

Dear Diary...

Hai, kenalin, nama aku Farah Alethea Kinarian, aku anak paling kecil, aku punya satu kakak, namanya kak Reyhan. Dia baik, tapi jahil.

Aku harus pindah sekolah karena pekerjaan orang tua ku, jika di tanya bosan? Maka akan ku jawab iya, aku harus mencari teman baru dan berbaur dengan mereka, semoga saja di sana ada anak yang membuat ku tertarik untuk berteman dengannya.

                                                              Thea.

"Selesai."

Aku menutup buku diary putih itu dan memasukkan nya ke dalam lemari pakaian supaya Kak Reyhan tidak berani membukanya.

Krek.

"BA!" teriak Kak Reyhan dari dalam lemari.

Plak. Aku memukul wajahnya dengan buku diary milikku, sedikit terkejut dan melampiaskannya, sudah ku bilang, dia itu jahil.

"Sudah berapa lama di sana?" tanya ku.

"Sekitar 30 menit yang lalu." Jawab nya santai.

"Hei, kutanya, apa kau kakak kandung ku?"

"Kau meragu kan ku?"

Hug.

Kak Reyhan memelukku, sudah lewat lima menit dia tidak melepaskan pelukannya.

"Ada apa denganmu?" tanya ku.

"Maaf," gumam nya.

"Sebab?"

"Aku membiarkan mu kesepian, aku Kakak yang payah ya? Membiarkan adiknya kesepian" bisiknya.

Pelukan Kak Reyhan terasa hangat, dia selalu meminta maaf dengan cara yang berbeda-beda, padahal ini semua bukan salahnya, takdir memang membuat keluarga kami seperti ini.

"Bukan salah mu, berhenti menyalahkan diri sendiri." Aku mengusap punggungnya.

Aku tidak tau kenapa, sepertinya yang terlalu terbebani adalah Kak Reyhan, dia mengurus ku dari pergi sekolah sampai pulang sekolah, sudah seperti Mama saja, mungkin yang menjadi istrinya akan sangat beruntung.

My Barista Boy(Friend) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang