"Kita pernah sedekat urat nadi, namun kini seperti mata yang tak bisa melihat telinga."
☕️☕️☕️
Althifa menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur, rambutnya masih basah, memakai kaos teddy bear dengan celana selutut.
Line.
Adelard Z. Radmilo
👱🏻 Althifa, ada yang harus kita bicarakan.
"Emangnya, apa yang perlu di bicarakan?" batin Althifa.
👱🏻 Apa yang membuat mu marah?
👱🏻 Katakan pada ku?
👱🏻 Kalau di tanya, jawab.
👱🏻 Jangan diem aja.Althifa hanya membacanya, tidak ada niat untuk membalas pesan dari Adelard, jika tidak di butuhkan, maka lebih baik menjauh daripada mengganggu, itu lah yang berada di pikiran Althifa sekarang.
"Mungkin, tawaran Leo akan ku pertimbangkan" gumam Althifa.
Adelard POV.
Althifa F. Wirda
Read. Althifa , ada yang harus kita bicarakan.
Read . Apa yang membuat mu marah?
Read. Katakan padaku?
Read. Kalau di tanya, jawab.
Read. Jangan diem aja."Ck, jangan di read doang!" gumam Adelard kesal.
Adelard melemparkan handphone miliknya ke kasur, menghempaskan tubuhnya ke atas kasur lalu mencoba menutup mata, ingin melupakan kejadian hari ini walaupun hanya sebentar saja.
☕️☕️☕️
Sinar matahari berhasil membangunkan Adelard, dia tertidur saat menunggu balasan dari Althifa tadi malam, Adelard memeriksa notif line dari handphone nya, tidak ada pemberitahuan sama sekali.
Althifa hanya membaca pesannya.
"Aku tidak berniat pergi sekolah," gumam Adelard.
Jam berwarna hitam itu menunjukkan pukul 6, Adelard berdiri dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Bersiap untuk pergi sekolah.
Adelard tau, hari ini pasti akan banyak menguras emosi dan tenaganya, bagaimana tidak, perkataan Leo kemarin sudah menjadi jaminan bahwa dia akan semakin membuat ulah yang aneh-aneh pada Althifa.
Adelard berdiri di depan cermin, matanya sembab, tidak tau kenapa sepertinya, dia menangis saat tidur.
Adelard mengambil kotak kacamata miliknya, dia ingin sedikit merubah penampilan. Dengan memakai kacamata, mungkin akan sedikit menutupi matanya yang sembab.
"Sip." Gumam Adelard.
☕️☕️☕️
Sekolah masih terlihat tepi, Adelard mengganti sepatunya dengan sepatu sekolah di loker miliknya. Saat menutup lokernya, Althifa sudah berada di sampingnya, sedang mengganti sepatunya, sama seperti yang di lakukan Adelard.
Loker mereka bersebelahan.
"Pagi" ucap Adelard lalu tersenyum ke arah Althifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Barista Boy(Friend)
Teen Fiction[ COMPLETED ] #403 in teenlit [17-05-2018] #132 in teenlit [22-05-2018] #1 in barista [14-07-2018] "Kalau sudah jodoh, meski dari sudut yang berbeda, mereka akan bertemu." Cafe itu terbuka lagi, perasaan ini terasa bercampur aduk menjadi satu. ...