DUA PULUH SATU

323 15 5
                                    

 




" ALFA! "

Seorang wanita berdiri didepan pintu kamar terbuka. Tiba-tiba wajah alfa memucat, tubuhnya menegang dan sontak alfa menarik selimut lalu menutupi tubuh air yang polos setengah badan karena ulahnya.

Wanita itu mendekat cepat kearah mereka. Matanya menatap tajam bergantian kearah alfa dan air. Air langsung membalut diri dengan selimut tebal yang sempat alfa lakukan.

Wanita itu memakai gaun sopan yang indah dan tertutup. Kepalanya dibalut dengan hijab yang menawan berwarna biru laut. Tubuhnya sekitar 160 cm. Wajahnya cantik dengan make up tipis.

Wanita itu menjewer telinga alfa dengan kencang sampai sipemilik menjerit kesakitan. " Enak sekali kamu berbuat dosa disini?! " bentaknya galak.

Sungguh rasanya air ingin cepat pergi dari sana tapi tubuh atasnya polos tak ada sehelai benang pun menutupi dadanya. Wajahnya sekarang sudah memerah sampai rasanya kepanasan.

" Ampun ma! Alfa bisa jelasin! " teriak alfa memohon, tapi nyatanya sang wanita itu tidak mau melepas jewerannya dari telinga alfa.

" Jelasin apa?! Allah sudah tahu segalanya dosa apalagi yang kamu limpahkan pada ibumu ini, alfa! " ibunya semakin kencang menarik telinga alfa.

Hah, ibu?

Kini air menatap sang wanita yang sedang membentak anaknya. Ternyata wanita itu adalah mamanya alfa, padahal wajahnya masih muda atau jangan bilang mamanya awet muda.

" Dan kamu?! " tunjuk mama alfa kearah air dengan pandangan tajam juga.

" Pakai bajumu! Kita bicara diruang tamu! " bentaknya lagi sampai air terlonjak kaget dan dengan cepat ia memumut bajunya dilantai lalu berlari kearah kamar mandi bersama selimut yang masih setia membalut tubuhnya.

" Ma!  Jangan bentak air, dia gak salah aku yang sudah memaksanya " bela alfa yang dibalas amarah mamanya.

Sang mama melepas tangannya dari telinga alfa saat anak kesayangannya memohon untuk orang lain.

Alfa memohon untuk gadis lain?  Gak salah ni? Kurasa gadis itu sudah menaklukannya, batin mama

Mamanya berjalan keluar kamar tak lupa menutup pintu dengan membanting keras sampai air yang didalam kamar mandi terkaget.

" Aduh galak banget, terus aku gimana?! Aku takut sama mamanya " gumam air sendiri.

Tok.. Tok..

Alfa mengetuk pintu kamar mandi " Air kita tunggu diruang tamu " jelasnya.

" Iya.. " jawabnya agak gugup.

Ini semua karena mamanya datang kemari sambil marah-marah jadinya air takut. Alfa menghela nafas lelah. Tapi tak lama dia tersenyum lagi saat ingat perkataan air tadi.

" Ngapain senyum sendiri kayak orang... " alfa kaget saat melihat ibunya didapur mininya. Tak lupa ibunya mempraktekan jari telunjuk miring didepan keningnya.

Gila katanya

" Mama apaan sih?! " tanyanya jengkel, mamanya itu kalau sudah marah kaya beruang betina tapi kalau lagu asin ya begitu deh.

GADIS HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang