"Jadi, kita akan mengirim beberapa dana modal tambahan untung perusahaan tersebut. "ucap salah satu pemilik saham diperusahaan adwars.
"Sesuai surat perjanjian pemimpin mereka yang telah setuju dengan semua yang kita inginkan"ucap salah satu manager berkaca mata
"Bagaimana menurut anda, pak? "namun seorang yang ditanya hanya melamun menunduk kebawah menatap sesuatu diponselnya dengan khimat.
"Pak alfa, apakah anda setuju? "tanyanya lagi yang pasti pria yang dimaksud tetap kihmat dengan ponselnya.
Sampai akhirnya sang presiden direktur atau pemilik saham terbesar tersebut berdiri perlahan menghampiri alfa dengan tegas dan pandangan tajam yang menusuk.
Tiba-tiba saat alfa tersenyum sendiri memandang ponselnya semua yang ada diruangan ikut tersenyum aneh melihatnya atau bisa dibilang geli. Namun dengan cepat ponselnya berpindah tangan. Saat alfa ingin memarahinya, ia terdiam kaku dan malu ketika sang atasan memandangnya tajam lalu bergantian memandang ponselnya. Lalu senyuman licik tersungging dibibir sang atasan.
"Jadi?" tanyanya tak lepas tersenyum licik. Sang atasan mengantongi ponselnya lalu berjalan ketempat duduknya kembali.
"Maafkan saya pak! "jerit alfa spontan saat ponselnya diambil alih. Alfa memandang sang atasan melas. Spontan sang atasan melotot kaget.
What?! Kau memohon didepan banyak orang alfa, gadis ini sungguh hebat!, batin ayahnya.
Ternyata atasannya adalah ayahnya sendiri. Semua orang yang ada dirapat memandang alfa dan atasan mereka kaget. Sunggub pemandangan yang sangat langkah melihat keakraban keluarga didepan mereka.
"Rapat selesai! " tegasnya sambil melototi alfa disampingnya yang menunduk lesu.
"Dan kau?! Keruanganku sekarang! "perintahnya.tak berapa lama mr. Adwars keluar bersama alfa para pegawai yang ada diruangan rapat itu terkekeh geli sambil geleng kepala.
"Alfa, apaan kau ini?! "
"Ayah aku hanya rindu kekasihku"
"Astaga alfa! Tapi fotonya telanjang! "
"Ayah! Jangan mengintip calon mantumu"
"Astaga! "
Mr. Adwars hanya bisa geleng kepala lelah dengan kelakuan anaknya. Apa dia tidak punya malu pikirnya berbicara dikoridor kantor membahas gadis telanjang.
Setelah sampai didalam ruangan ayahnya. Alfa merebahkan diri disofa sambil menutup matanya dengan lengannya.
"Aku sudah gila, ayah"
"Memang" jawabnya enteng sambil merapihkan berkas yang ada dimejanya "Bahkan kau coli dikantor rumah sakit ibumu"pernyataan itu memohoknya
"Ayah, jangan sampai ibu tahu"alfa terduduk tiba-tiba dengan raut khawatir
"Biar saja burungmu disunat lagi" jahil ayahnya senang sementara anaknya manyun lucu
"Dasar anak mami"ayahnya geleng kepala melihat anaknya bertingkah anak kecil.
"Ayah aku ingin mencari keluarganya yang hilang, terutama ibunya" ayahnya tersentak kaget. Ya apa dia tidak tahu kalau calon mertuanya ada dirumah sakit yang sama.
"Kalian gila karna cinta, sampai orang yang kau cari serasa ada di alam lain, dasar pria bodoh kalian"jengkelnya karena bukan sahabatnya ternyata anaknya ikutan jadi bodoh karena wanita seperti dia dulu.
"Kayak ayah tidak saja dengan mama dulu! " dan dibalas jeweran kuping oleh ayahnya yang sudah ada didekatnya.
"Tunggu?! " alfa melepas jeweran ayahnya cepat lalu berdiri seketika
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS HUJAN
RomansBeberapa chapter diprivat, silahkan follow terlebih dahulu.. ?? "Hujan... ah betapa indahnya dia terkadang membuatku merasa senang, bahagia dan basah tapi terkadang hujan juga membuatku takut, sedih dan basah... hehhe itulah diriku apapun keadaan hu...