DUA PULUH LIMA

260 10 4
                                    

Siang ini perusahaan adwars inc sangat sibuk, terutama direktur cabang perusahaan itu. Karena dia tidak masuk beberapa hari pekerjaannya semakin menumpuk ditambah pikirannya yang terbagi dua oleh gadisnya, air.

Alfa mendesah resah memikirkan kondisi air saat melihat adiknya yang masih koma dirumah sakitnya. Alfa tidak memberi tahu gadisnya tentang rumah sakit yang sekarang ditempati adik gadisnya itu.

Dia mendial nomor rumah sakit kebagian administrasi setelah tersambung alfa berbicara tegas pada karyawan rumah sakitnya.

" Pasien bernama Rani Collins untuk seluruh biaya apapun itu ditanggung olehku " perintahnya tegas tanpa berbelit kata lain.

Karyawan disana patuh mengerti yang dimaksud bossnya tak lama alfa menutup telpon terlebih dahulu.

Alfa mengusap rambutnya kasar kebelakang. Diputarnya kursi empuk kebanggaan menghadap dinding kaca gedung tersebut, menampilkan gedung-gedung tinggi yang berjejer dikota itu.

Dia berdiri, kakinya melangkah mendekat kedinding kaca itu. Tangannya spontan mendial nomor handphone gadisnya, air.

" H.. Hallo " saut disana dan alfa kalang kabut mendengar suara gadisnya.

Jari telunjuknya mengusap hidung mancungnya, gugup saat dengar suara indah gadisnya.

" Kau sedang... Apa? "

Sempat terdengar suara gaduh sesaat disana membuat alfa mengernyit penasaran. Namun saat dia mendengar gadisnya memanggil namanya sangat pelan seperti bisikan alfa tersenyum senang.

" Kau masih dirumah sakit? " tanyanya lagi membuyarkan lamunan gadisnya disana.

" Aku merindukanmu " alfa tak memberikan air kesempatan bicara. Tapi dia mendengar suara gadisnya tersedak ludahnya sendiri.

Sungguh manis, batinnya

" A.. Alfa.. " sungguh bagi alfa suara air, gadisnya sangat merdu.

" Ya... "

" Kau lagi ngapain? "

" Membayangkanmu "

" Hah? "

" Saat kamu dibawah tubuhku, kulit kita saling ber.. "

" Stop!! " jeritnya membuat alfa tertawa geli.

" Kau mesum banget sih?! "

" Aku kan mesum sama kamu ini " godanya dan dia yakin pasti muka gadisnya memerah malu.

Alfa berjalan menuju kursi empuknya dan mendudukinya " Air mau membantuku " entah itu pertanyaan atau pernyataan untuk air

Air hanya bergumam tanda bagi alfa iya. Alfa membuka ikat pinggang cela ananya, perlahan mengeluarkan keperkasaan yang sudah menegang hebat, " Bilang aah " suruhnya

Dia mulai mengocok kejantanannya yang panjang dan besar dengan sebelah tangannya sendiri. Membayangkan bibir mungil gadisnya melumat penisnya kuat.

" aaahk " lagi air mengikuti perintah alfa walaupun dia bingung.

Mendengar suara gadisnya mendesah membuat libodo alfa semakin melonjak naik. Kini dia membayangkan dua gunung gadisnya mencengram erat penisnya dengan cepat menaik turunkan penisnya.

" Air!! " desah alfa saat merasakan pelepasan luar biasa hanya karna suara air dan membayangkannya.

" Alfa? "

Dia membersihkan cairan ditangannya dengan tisu dimeja. Setelah itu dia merapikan celananya kembali. Ironis sekali baginya. Air sudah menaklukannya membuat dia berfantasi liar membayangkan air. Gadis manis polos tapi sangat memggairahkan.

Lagi. Alfa menggeram kesal pada dirinya dengan cepat dia mengambil ponselnya yang diletakkan begitu saja tadi. Kejantanannya menegang lagi...

" Air "

" Alfa, ada apa? Kau sakit? " tanyanya khawatir karena sedari tadi alfa mendiamkannya.

" Aku ingin memasukimu, air "

Spontan alfa menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Dia juga tidak sadar telah berkata vulgar pada gadisnya yang polos.

Alfa ingin meminta maaf tapi melihat nada terputus membuatnya mendesah frustasi. Dia serius jatuh cinta dengan gadisnya, tidak seperti bersama wanita lain yang hanya ingin mencari kepuasan. Alfa sungguh serius menjalin ikatan dengan gadisnya, air.

Dia mengelus kejantanannya yang menggelembung dibalik celananya.

" Ini salahmu! "

Alfa merasa gila sekarang. Bagaimana tidak, dia bicara dengan burungnya sendiri. Sekarang pekerjaannya akan semakin berat ditambah burungnya yang susah tidur.

Dia melihat jam dipergelangan tangannya, sudah sore. Lebih baik menjemput air dan menjelaskan semuanya.

Dia menunggu lift naik keatas. Saat pintu lift terbuka seorang wanita yang alfa sangat kenal keluar dan berhambur memeluknya erat.

" I miss you, baby "




Segini dulu ya 😂😂😂

Bersabarlah menunggu okey...

Cerita berikutnya akan lebih panjang lagi...

Sampai jumpa lagi 🤗

Karena aku lagi flu makannya agak lambat updatenya 🤒

GADIS HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang