Chapter 19

4K 334 137
                                    

Maaf karena udah buat kalean nunggu lama, itu pun kalo masih ada yang nunggu sih...

***

Bahagia?

Queen tercenung. Memikirkan kata itu, apa benar ia bahagia. Semuanya baik-baik saja. Harry telah kembali seperti dulu. Harry yang hangat dan penuh perhatian, walau sesekali akan bersikap dingin.

Namun tidak ada yang Queen khawatir-kan. Ya, seharusnya memang tidak ada.

Harry bahkan tidak terlihat jijik sedikitpun saat menyentuhnya, membelai nya atau mencumbui-nya sekalipun. Harry tetap memperlakukannya dengan spesial dan sangat berharga. Seakan, Queen adalah hal yang paling indah dan membahagiakan-nya.

Tatapan kagum saat istrinya telanjang. Masih sama.

Tatapan gairah saat Queen mulai mengerang di bawah kukungan-nya, itu juga masih sama.

Tapi justru, Queen yang merasa jijik sesekali.

Jika ia mengingat kejadian itu, hatinya selalu berteriak jika ia adalah Istri yang menjijikan. Istri yang kotor dan tidak pantas bersanding dengan suami se-sempurna Harry.

Tapi apa ia pantas memikirkan hal itu dari sudut pandangnya sendiri. Tidakkah seharusnya ia bahagia, karena Harry tidak pernah mengungkit hal tersebut.

Seolah kejadian mengerikan itu tidak pernah terjadi.

Melirik jam dinding, Queen menghela nafas. Jam enam sore.

Bosan. Tentu saja.

Namun Queen selalu menahan rasa bosannya itu. Apapun ia lakukan untuk mengusir rasa bosan. Namun selalu meminta izin sang suami jika akan pergi keluar rumah.

Ponselnya berdering. Queen meraihnya, lalu menempelkan ponsel itu pada telinga kirinya. "Halo."

'Queen, Mom ada di depan pintu. Bisa kau buka-kan pintunya, sayang?'

"Oh! Baik, Mom."

Queen bangkit dari atas sofa yang di dudukinya. Lalu sedikit berlari untuk membukakan pintu utama.

Saat pintu terbuka. Ia tercengang.

Kedua mertuanya serta ibunya berada disana. Dengan Anne yang memegang sebuah kue ulang tahun yang cukup besar.

Queen menyernyit. "Siapa yang ulang tahun?"

Cathrine masuk lebih dulu. Lalu menarik telinga putrinya sambil berjalan masuk ke dalam. Queen mengerang kesakitan, Anne dan Des hanya terkekeh di belakang mereka.

"Kau melupakan hari ulang tahun suamimu sendiri, huh?"

Queen berhenti mengeluh. Membiarkan rasa sakit pada telinganya itu. Ia justru mematung dengan wajah bodohnya. Ia bahkan tidak tau kapan Harry lahir, atau berusia berapa saat ini suaminya.

"Benarkah?"

Cathrine melepaskan jeweran-nya, "Tentu saja."

Queen menoleh pada kedua mertuanya. "Eum, berapa usia Harry saat ini?" Tanyanya ragu.

Queen tidak bisa menebaknya. Karena kue ulang tahun itu tidak ada lilin angka. Hanya lilin kecil yang begitu banyak. Anne tersenyum maklum. "26 Tahun, sayang. Bisa kau bantu menyimpan ini?" Anne menyerahkan kue tersebut. Queen menerimanya.

Ia juga sempat melirik bingkisan di tangan Des dan ibu-nya. Pasti itu hadiah untuk suaminya.

"Masuklah, Mom, Dad. Aku akan membuatkan teh hangat untuk kalian."

Perfect Husband And Bad Girl  [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang