Chapter 10

5.5K 377 131
                                    

Happy Reading!

***

Queen mengerjap. Tubuhnya hangat, namun terasa berat. Membuka kedua matanya perlahan. Ia sedikit mendongak, bibirnya tersenyum tulus saat wajah lelap Harry yang pertama kali dilihatnya.

Tampan. Saat sedang tertidur saja suaminya itu terlihat begitu tampan. Rahangnya yang tegas, bibir seksi-nya yang indah. Serta tubuh telanjang nya yang begitu atletis dan kokoh.

Satu tangannya terangkat. Mengusap rahang tegas Harry lembut nan ringan. Tidak ingin mengusik tidur sang suami.

Queen bahkan tidak pegal karena terus mendongak demi bisa melihat wajah tampan suaminya. Tubuh telanjang mereka saling menempel, terasa begitu hangat.

Tubuh Queen bergetar. Sekecil apapun pergerakan nya, mampu membuat tubuhnya kaku dan bergetar. Gairah, ia merasakan gairah itu memuncak setiap kali ia bergerak.

"Sudah puas memandang wajahku, huh?"

Queen tersentak. Ia melepaskan tangannya dari wajah Harry, lalu menunduk dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Harry. Malu.

Harry terkekeh. Menarik punggung Queen agar semakin menempel dengan tubuh telanjang nya. "Tidak perlu malu, Queen. Aku suamimu." Ucapnya mempererat dekapan tubuh telanjang keduanya.

Tubuh Queen menegang. Sesuatu di bawah sana menyentuh paha bagian dalamnya. Tegang dan besar. Queen sedikit meronta. "Lepas! A-aku ingin mandi."

"Ehm, nanti. Kita mandi bersama, Queen." Ucapnya dengan suara berat. Kedua tangan yang tadi berada di panggung Queen, kini sudah beralih pada bongkahan pantat sintal sang istri.

"Harry!"

Harry terkekeh. Lalu bangkit dari atas tempat tidur, ia membawa tubuh telanjang Queen ke dalam gendongannya. Lalu berjalan menuju kamar mandi tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh polos mereka.

Wajah Queen sudah sangat memerah. Ia kembali menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Harry. "Hanya mandi, Harry. Awas saja jika melakukan hal lainnya." Queen berucap ketus. Kegugupannya selalu ia tutupi dengan sifat ketus nan sinis andalannya.

"Aku tidak akan macam-macam, Queen. Hanya meminta bantuan-mu untuk menidurkan little Styles saja."

Dan setelah itu. Hanya ada suara desahan dan gemercik air yang menghiasi pagi hari mereka.

Berusaha untuk menumbuhkan benih-benih cinta dengan cara bercinta. Sentuhan dan perhatian. Entah akan berhasil atau tidak, tapi mereka sedang berusaha.

Karena cinta~ tidak akan salah memilih tempatnya berlabuh.

***

Queen sedang berpakaian. Setelah itu, ia duduk di depan meja rias hanya untuk sekedar memakai pelembab dan krim wajah. Harry memeluk tubuhnya dari belakang. Meluruskan pandang, ia tersenyum manis pada pantulan wajah sang istri di depannya. "Cantik." Pujinya, lalu mengecup pipi Queen yang sedikit dihiasi rona merah.

Queen tersenyum. Menoleh, ia menyambut ciuman lembut dari sang suami. Lalu berkata. "Kau juga tampan."

Sebuah pujian, bukankah akan baik jika di balas dengan pujian juga. Tapi jika Harry mengatakan ia jelek, Queen Jelas akan membalasnya dengan hal yang serupa.

Perfect Husband And Bad Girl  [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang