Chapter 26

3K 310 119
                                    

Sakit.

Seperti ada sesuatu yang mencekik lehernya, ia kesulitan bernafas. Dadanya bergemuruh, membuat rasa sakit lainnya menyerang. Hatinya.

Harry meluruskan pandang ke depan, tatapannya kosong. Hampa.

Sudah dua jam lamanya Queen di dalam sana. Tanpa ada tanda-tanda akan selesai. Ya, melihat para suster dan dokter yang belum juga keluar dari dalam sana.

Ia sudah menghubungi keluarganya.

Kini, ada Cathrine dan Anne yang terus saja menangis. Des dan Hailee juga ada. Tapi mereka hanya diam dengan wajah prihatin.

"Harry."

Hailee menghampiri Harry, lalu duduk di samping sepupu tersayang-nya itu. Harry tak menyahut, hanya diam menatap lurus ke depan. Pada ruang persalinan istrinya.

Sentuhan pada bahunya dapat ia rasakan, tidak ada niatan untuk menoleh. Ia hanya diam, memikirkan keselamatan orang terkasih-nya di dalam saja. "Queen pasti akan baik-baik saja. Dia gadis yang kuat."

Harry mengangguk. Membenarkan, Queen memang gadis yang kuat. Tapi sebelum gadis itu hamil. Setelah hamil, Queen tampak berbeda, lebih sering menangis dan memendam rasa sakitnya.

Seperti ketika terakhir kali mereka makan malam. Queen menangis terisak-isak, tapi mengatakan pada Harry jika ia baik-baik saja.

Queen~ tidak sekuat dulu.

"Apa kalian pernah USG sebelumnya? Apa anakmu perempuan, atau laki-laki?" Hailee bertanya antusias. Berusaha untuk mengalihkan rasa sedih dan kalut yang sedang di rasakan Harry.

Harry menggeleng lemah. "Tidak. Queen bilang, ia ingin menjadikan itu sebuah kejutan."

"Hailee..." Harry menoleh, menatap Hailee dengan sorot sendu.

"Y-ya." Gadis itu menahan napas. Berusaha tegar dan tidak ikut menjatuhkan airmata seperti yang di lakukan Harry saat ini.

"Bagaimana jika Queen tidak selamat? Bagaimana jika anakku tidak selamat? Bagaimana jika keduanya, hiks~"

Harry menjatuhkan kepalanya pada bahu Hailee, menangis dengan isakkan lirih.

Takut.

Rasa takut seakan membunuhnya perlahan.

Hailee mengusap punggung Harry pelan, "Semuanya akan baik-baik saja, Harry."

Harry tak menyahut. Ia hanya diam, membiarkan airmatanya terus mengalir. Menikmati rasa sakit pada hatinya setiap kali teringat istrinya.

Selang beberapa menit, seorang dokter keluar dengan suster yang berada di sampingnya. Harry bergegas menghampiri dokter tersebut, diikuti yang lainnya.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?"

Dokter bername-tag Elly itu tersenyum menyesal. Membuat hati mereka mencelos seketika, "Maafkan saya, tuan. Saya sudah berusaha semampu saya. Tapi~"

"Cepat katakan!"

Dokter wanita itu menghela napas. "Nyonya Queen melahirkan anak kembar. Seorang bayi perempuan dan laki-laki. Jantung si kembar memang lemah, mungkin harus berada di dalam inkubator untuk beberapa minggu."

Ada senyuman yang terlukis pada bibir Harry. Anak kembar, Harry memang selalu memimpikan untuk memiliki anak kembar. Rasanya senang sekali, saat apa yang kau impikan menjadi nyata.

"Tapi~" Dokter itu menatap wajah Harry dan seluruh anggota keluarga pasien. Satu persatu. "Nyonya Queen dalam keadaan kritis. Jantungnya sangat lemah, beliau juga kehilangan banyak darah. Saya tidak bisa melakukan apa-apa, saya juga sudah berusaha semampu saya. Maafkan saya tuan, nyonya."

Perfect Husband And Bad Girl  [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang