secercah pelangi mengikutiku

34 2 0
                                    

"Niss... kemana aja kemarin, aku rindu..." ucap sahabatku fina yang mendatangi pagi ini.

"Lebayyyy...."

"Lagian kemarin kamu kemana pas dikeluarkan dari kelas?..."

"Ke taman, trus langsung berangkat kerja. mau pesan bakso gak?"

"Mau... tapi traktir ya..."

"Hmmm"

"Hai nissyah..."sapa lelaki yang mendatangi.

"Anda siapa ya?, kok nissyah doang yang disapa" ucap fina.

"Oh ya maaf saya gak kenal anda, niss saya yang kemarin"

"Oh iya maaf kak..., ada apa?"

"Gak dimaafkan!" Ucap fina.

"Jadi gini ada acara buat bazar, saya rekomendasikan kamu buat jadi panitia bazar tersebut" jelasnya.

"Jadi panitia?, saya gak ada pengalaman kak..."

"Ayo lah saya udah rekomendasikan kamu lho..., sama dia deh..."

"Emohhh... situ gak kenal saya kan"

"Saya traktir makan deh sekarang, tapi harus mau jadi panitia"

"Nyogok?...." ketus fina.

"Ya gak menyogok juga, saya perlu kamu niss, lagian ada temen seangkatan kok"

"Perlu saya enggak?" Ucap fina.

"Ya kalo nissyah iya, tapi kamu juga deh..."

"Ih malassss....."

"Saya usaha in ya..."

"Gitu dong..." sambil tersenyum.

Hujan dalam semu. berbagai pelangi coba ditepis sang waktu. Bergulirnya menjadi sebuah rasa yang hadir tuk ditenggelamkan rindu. Jika saja awan dirajut menutupi semua keindahannya tak ada sesal sedikitpun walau harus tangis dari senyum itu.

Yehhhh....
Ini yang ketiga semoga suka...
Jangan lupa komentarnya...

Tabir (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang