Tunggu aku kembali hyung
Aku akan berjuang disini untukmu🌺Away🌺
.
.
.
.
.
.
."Keadaannya tidak baik-baik saja, kanker itu telah menyebar ke bagian lainnya. Kemoterapi harus segera dilakukan"
Dokter dengan name tag bertuliskan Mike menjelaskan secara terperinci apa yang telah terjadi. Taehyung dilarikan ke rumah sakit setelah pesawat mendarat. Jantungnya sempat berhenti berdetak di dalam pesawat, padahal sudah mendapatkan pertolongan pertama. Itu membuat semuanya menjadi panik. Jin kalang kabut melihat keadaan Taehyung, Jongkook tidak henti-hentinya menangis di pelukan hoseok. Dan Yoongi yang dengan setia menggenggam tangan Taehyung yang dingin. Sedangkan Namjoon, dia sibuk menelfon rumah sakit terdekat."Saya menyarankan agar kemoterapi dilakukan begitu keadaannya telah stabil"
"Lakukan apapun yang menurut dokter terbaik untuk adik saya"
Jongkook masih menangis sesenggukan, padahal Taehyung sudah ditangani. Tapi tangisannya tidak berhenti sampai matanya terlihat bengkak."Kalian bisa melihatnya sekarang, dia sepertinya sudah sadar. Saya permisi dulu"
Dokter itu melangkah pergi begitu selesai mengatakan hal itu."Berhenti menangis Jongkookie, hyungmu sudah sadar. Jangan membuatnya sedih dengan keadaanmu"
Jongkook yang mendengar itu langsung mengusap air matanya. Ia menyadari tidak ada gunanya menangis sekarang. Yang dibutuhkan hyungnya adalah semangat, bukan air mata."Ayu masuk, kita temui Uri Taetae"
Hoseok mendahului yang lainnya. Dia terlalu muak melihat semua drama menjijikan hyungnya.
Yang lainnya hanya bisa menghela napas, Hoseok benar-benar tidak sopan.
.
.
.
.
Kini Jimin duduk di kursi perusahannya. Setelah lelah mencari Taehyung, akhirnya dia memilih untuk menunggu adiknya. Dan terjebaklah dia di perusahaan miliknya. Menandatangani semua berkas yang ditinggalkannya selama mencari Taehyung.Tok
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
Jimin sama sekali tidak mengalihkan pandangannya pada berkas dihadapannya."Tuan muda Taehyung belum kami temukan keberadaannya tuan. Kami sudah mengecek bandara yang sepertinya mereka gunakan. Tapi kami sama sekali tidak menemukan jejaknya. Sepertinya Tuan Namjoon memalsukan perjalanan mereka dengan bekerja sama dengan pihak bandara"
Jimin memang menggunakan anak buahnya untuk mencari adiknya. Tapi sepertinya sia-sia saja karna Namjoon sepertinya memalsukan pernerbangan mereka.
"Cari adikku lagi, aku tidak mau tau"
Anak buah Jimin pun membungkuk dan keluar dari ruangan bosnya. Tidak mau kena omelan panjangnya.Jimin mengela napas.
Adiknya dan sepupunya benar-benar membuatnya frusrasi. Kenapa semua sepupunya harus membawa adiknya pergi?
Ia mengambil foto Taehyung di dalam lacinya, kemudian mengusapnya dengan lembut."Kenapa kau memilih pergi? Hyung merindukanmu"
Jimin rindu berat dengan adiknya sekarang."Tunggu aku saeng, hyung pasti akan menemukanmu"
Ia kembali mengembalikan foto itu. Berusaha kembali fokus pada pekerjaannya.
.
.
"Taetae butuh sesuatu?"
Dari tadi Yoongi tidak juga melepaskan genggaman tangganya pada Taehyung. Hyung dan adiknya yang lain duduk di sofa sambil menatap Taehyung dengan intens."A-aku di-mana?"
Taehyung mengedarkan pandangannya."Taetae di rumah sakit, tadi Taetae kembali kambuh dan membuat semuanya panik. Lain kali kalau Taetae merasakan sakit, beritau kami oke"
Dengan sekejap Taehyung mengangguk."Ma-af kan a-ku, k-alian pa-sti ke-re-pot-tan"
Taehyung masih belum lancar berbicara, tenggorokannya rasanya sangat sakit."Tidak apa-apa, tidak perlu meminta maaf. Kami menyayangimu"
Jin menghampiri mereka berdua, lalu duduk di kursi kosong dekat ranjang Taehyung."Kami sangat menyayangimu Tae, jangan pernah berpikiran bahwa kau sendiri disini, janji?"
Jin mengadahkan jari kelingkingnya pada Taehyung, dan disambut balik oleh Taehyung. Mereka berjanji sekarang.Yang lainnya tersenyum melihat itu. Beban mereka sedikit terangkat dengan senyuman tulus Taehyung.
"Ayo kembali sehat dan kembali ke Korea"
Namjoon berseru dengan lantang, tidak peduli dengan tempat mereka berada saat ini."Okeee"
Senyuman Taehyung kembali terbit. Dia bertekad untuk sehat dan kembali ke Korea.
.
.
.
Hari- hari selanjutnya Taehyung jalani dengan senyuman. 2 tahun sudah terlewat berkat dukungan dari semua sepupunya, pengobatan yang ia jalani terasa ringan. Walaupun dia tau pengobatan itu hanya sedikit memperpanjang umurnya."Kenapa Taetae berdiri disini? Ayo masuk, angin malam tidak baik untukmu"
Taehyung tidak bergerak dari tempatnya, dia masih ingin menikmati ini semua.
"Hahhh, cepat masuk, hyung punya kejutan untukmu"
Jin menarik tangan Taehyung, membawanya ke dalam dan memberikan bungkusan padanya."Ini apa hyung?"
Taehyung heran, ada apa gerangan hyungnya ini memberikan hadiah?"Buka saja"
Dengan sekejap Taehyung membukannya.
"Happy birthday uri saeng"
Taehyung ingat sekarang, hari ini tanggal 30 desember. Hari ulang tahunnya."Ayo ke bawah dan rayakan ulang tahunmu bersama yang lainnya"
Taehyung mengadahkan kepalanya dan mengangguk cepat.
Umurnya bertambah sekarang, sepertinya dia sudah pantas bertemu dengan tuhan.Tbc
Anyeonggggggg💖😊😊
Makin garing ya?
Masih nunggu ceritanya?
Jangan lupa like, comment, dan share yaa💕💕See you in next chapter💖
🌺Away🌺
![](https://img.wattpad.com/cover/150684109-288-k882452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Away (Kth)
FanfictionTidak apa apa jika tuhan merenggut semua cinta yg kumiliki, asalkan Bintangku tak redup termakan waktu. - Kim Jimin Aku adalah bintangnya jimin hyung, dia yang selalu mengatakan itu kepadaku. Tapi kuharap, setelah aku pergi dia menemukan bintang bar...