1.0

420 66 0
                                    


























"Ayo, Jiho," ucap Jaehyun yang sedang menunggui Jiho di depan pintu apartemen. Jiho mengangguk, menyampirkan jas kedokterannya di lengan gadis itu, lalu menyusul Jaehyun.

Selama Jaehyun di Korea, pria itu yang selalu mengantarkan Jiho bekerja, padahal biasanya ia naik mobil pribadi—atau bus umum saat malas menyetir.

Selama perjalanan, mereka berdua disibukkan oleh canda dan tawa, melepas kerinduan setelah sekitar dua tahun tidak bertemu. Walau begitu, ada beberapa perasaan yang mengganjal pada Jiho, terutama setelah pertemuan mereka dengan Jung Chaeyeon beberapa waktu lalu. Entah mengapa, Jiho merasakan sesuatu yang aneh dari waktu itu.

"...ho? Jiho? Kau perlu kujemput jam berapa?" tanya Jaehyun, membuat Jiho sedikit gelagapan karena ia tidak begitu mendengarkan perkataan Jaehyun tadi.

"Ah, iya?" tanya Jiho sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, dengan takut-takut melirik ke Jaehyun.

"Kau perlu kujemput jam berapa?" tanya Jaehyun.

"Nanti aku menghubungimu saja, oke?" ucap Jiho. Jaehyun tersenyum dan memajukan tubuhnya untuk mengecup kening Jiho.

"Semangat, Kim Jiho!" ucap Jaehyun sambil mengepalkan tangannya ke atas. Jiho tertawa pelan dan mengangguk.

***

"Nggak ada pasien?" Jiho yang sedang makan di kantin dikagetkan oleh seseorang yang tiba-tiba duduk di hadapannya.

"Eh, Mingyu," ucap Jiho. "Aku masih istirahat, lagian sudah ada dokter senior. Kamu ada apa di sini? Kamu sakit?"

Anehnya, Mingyu malah tertawa.

"Enggak, aku lagi nemenin sekretarisku periksa," ucap Mingyu. "Sekretaris Choi sudah melewati usia 50 tahun, akhir-akhir ini kesehatannya mulai menurun."

Jiho mengangguk mendengar penuturan dari Mingyu. Ia lantas berucap, "Walau kamu masih muda, kamu juga harus jaga kesehatan. Jangan memaksakan diri, nanti malah kamu sakit."

Mingyu tersenyum.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku," ucapnya. "Tenang saja, aku akan banyak beristirahat."

"Lalu, kenapa kau bisa tahu aku di sini?" tanya Jiho kemudian.

"Aku melihatmu berjalan ke sini, ya sudah, aku mengikutimu."

Jiho melanjutkan menghabiskan makanannya, lalu berdiri dan menatap Mingyu.

"Aku harus kembali, kau mau kemana?" tanya Jiho setelah menjauhkan piring dari hadapannya. Mingyu juga berdiri.

"Aku akan menemui Sekretaris Choi," ucap Mingyu. "Di ruangan Dokter Song. Kau tahu, 'kan?"

Jiho mengangguk dan mengambil tasnya. Mereka berdua pun berjalan ke ruangan Dokter Song. Rupanya, Sekretaris Choi sudah berada di luar. Pria itu tersenyum ketika melihat Mingyu dan Jiho.

"Salam kenal, Pak. Saya temannya Mingyu," sapa Jiho sambil membungkuk. Sekretaris Choi membalasnya.

"Salam kenal, Nona," ucapnya. Mingyu tersenyum.

"Kita harus kembali ke kantor," ucap Mingyu pada pria itu. sekretaris Choi mengangguk.

"Kami duluan, Nona," pamitnya pada Jiho.

"Sampai jumpa lagi, Jiho," ucap Mingyu sambil melambaikan tangannya. Jiho membalasnya, lalu berbalik. Namun ia mendengar sesuatu.

"Kau yakin hanya sekedar teman?" tanya Sekretaris Choi.




































Tetapi Jiho tidak mendengar jawaban Mingyu.

Airplane | Jung Jaehyun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang