1.3

368 68 2
                                    





"J-jaehyun?" tanya Jiho kaget. Ia begitu tidak menyangka melihat Jaehyun sedang memeluk Chaeyeon.






"Jiho, kemarilah," ucap Jaehyun dengan wajah muram. Jiho menggeleng, susah payah menahan air matanya yang mendesak untuk keluar. Ia menggigit bibirnya keras, tidak ingin menangis di depan Jiho.

Namun nyatanya, air matanya mengalir tanpa henti.

"Jiho sayang-"

Belum sempat Jaehyun menyelesaikan ucapannya, Chaeyeonㅡyang ada dalam dekapannya-tiba-tiba melemas dan merosot. Tidak butuh waktu lama bagi Jaehyun untuk mengetahui bahwa Chaeyeon pingsan.

Seketika, Jaehyun langsung menggendong Chaeyeon. Tangannya menggapai kunci mobil yang ada di atas nakas. Ia sempat melirik Jiho yang menatapnya tak percaya dengan kedua mata yang masih basah, lalu berkata pelan pada kekasihnya.


"Maafkan aku, nanti akan kujelaskan," ucap Jaehyun. Ia langsung berjalan-hampir berlari-menuju lift terdekat.


Meninggalkan Jiho yang terpaku tak percaya akan kejadian yang baru saja tersaji di hadapannya.


Ia ingin percaya pada Jaehyun, namun setelah semua iniㅡ


ㅡmampukah ia untuk masih percaya?



Rasa sesak menyelimuti dadanya, membuatnya tak bisa bernapas. Susah payah ia menahan agar tangisannya tidak bersuara, namun ia gagal.



Kepalanya sakit, namun lebih dari itu semua, hatinya telah patah menjadi berkeping-keping.



Semua orang berkata bahwa kau harus selalu mengikuti kata hati, namun saat hatimu patah menjadi berkeping-keping, kepingan mana yang harus kau ikuti?



Kepercayaan yang telah Jiho bangun selama ini, seketika hancur hanya karena seorang wanita yang baru saja datang.



Ralat.



Baru saja kembali.



















Mungkin selama ini Jiho bukan wanita yang tepat bagi Jaehyun. Mungkin selama ini Chaeyeon-lah wanita yang tepat bagi Jaehyun untuk berpulang.


Memikirkan semua ini membuat kepala Jiho tambah sakit, membuatnya harus menggapai-gapai udara untuk mencari tempat berpegang, sebelum kegelapan menelannya.

***














Sementara itu, Mingyu sedang merogoh sakunya untuk mengambil kunci mobil saat sebuah mobil membunyikan klakson dengam super keras, membuat Mingyu seketika melonjak penuh kekagetan.


Ia reflek menoleh dan melihat sebuah mobil yang langsung melewatinya dengan kecepatan penuh. Namun sebenarnya bukan itu yang membuatnya kaget.





















































Fakta bahwa itu mobil Jiho dan Jaehyun yang sedang ada di kursi kemudi membuat Mingyu bertanya-tanya, mengapa Jaehyun mengemudikan mobilnya secepat itu malam-malam begini?


Tiba-tiba saja, Mingyu diliputi rasa khawatir. Ia merasa ada yang tidak beres pada Jiho, entah mengapa ia bisa seyakin itu.


Dengan segera, ia berlari ke lantai tiga, dimana Jiho tinggal. Mulutnya terus berkomat-kamit, berdoa supaya tidak terjadi apa-apa dengan gadis itu. Ia segera berlari menuju lift, tanpa menghiraukan pandangan dari orang yang ada di sekitarnya.


Sesampainya di depan pintu apartemen, Mingyu berseru kesal. Pintunya terkunci.


Berkali-kali ia menekan bel, memanggil nama Jiho, juga menghubungi gadis itu. Namun tetap saja tidak ada sahutan dari dalam.


Mingyu berpikir keras.



Ia pun mencobanya dengan tanggal lahir Jiho.


Pintu tidak kunjung terbuka. Pikirannya mengarah pada suatu momen, momen dimana ia merasakan patah hati yang sangat parah.



Hari Kasih Sayang, sekaligus hari ulang tahun Jung Jaehyun.



"Hari ini hari ulang tahun Jaehyun, sekaligus Hari Kasih Sayang. Aku hanya memasakkan makanan kesukaannya."


Mingyu menggigit bibirnya, lalu memasukkan angka 1402 sebagai password. Sebagian dari dirinya tidak ingin hal itu terjadi, namun sebagian yang lain ingin agar pintu segera terbuka.





















































Ting!


Mingyu mengepalkan jarinya saat pintu terbuka. Entah untuk keberapakalinya, hatinya hancur di dalam sana.


Dengan segera, Mingyu memasuki apartemen Jihoㅡ


































































ㅡdan menemukan gadis itu tergeletak lemas di lantai.

Airplane | Jung Jaehyun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang