2.

3.7K 286 7
                                        

(Suho's pov)
"Hyung, gue gamau terima tawaran untuk buka lowongan kerja. Yang tahun kemaren aja gue pecat 4 orang. Gabecus semua. Otak mereka didengkul, kerja urus saham aja ga becus. Bego apa polos sih?" Tanya gue ke junki hyung. Dia kakak kandung gue.
Dia punya perusahaan juga, cuma bidangnya entertainment.
"Ya emang kenapa sih? Lo tau kan lo pecat 4 orang, sama aja banyak bagian kosong dan butuh karyawan buat kerjaan lo biar kelar kan? Gue hyung lo, gue tau lo gimana. Gue kenal lo gak kemaren... gue tau lo gimana sejak kecil. Lo adek gue." Kata junki hyung.
"Tapi-----"
"Besok lowongan kerja dibuka. Lo harus nurut sama gue. Atau papa kalo tau lo suka bawa cewe ke ru----"
"Iya iya bawel banget lo! Oke gue setuju. Tapi jangan kasih tau itu ke papa atau mama."
"Iya. Gue pamit dulu---"
"Tadi siapa sih yang telpon lo?" Tanya gue. Iya, hyung gue ngomongnya agak diem diem tadi diluar ruangan. Gue penasaran lah.
"Taeyeon. Biasa ngomel ngomel. Efek hamil." Kata junki hyung.
"Ohh yaudah."

Drttt drttt

Line

Irene : suho
Irene : kamu sibuk?
Irene : aku ke kantor km ya?

Suho : iya sayang kesini aja

Irene : ok aku otw
Read

"Irene ya?" Tanya junki hyung. Sialan dia kebiasaan tau segalanya tentang gue!
"Ya lo tau lah. Udah ya gue balik keruangan gue. Lo pulang gih." Usir gue.
"Iya. Awas aja lo macem macem dikantor. Mata mata gue banyak!" Hhh gini nih kalo hidup di atur sama kakak sendiri. Padahal gue CEO nya.

[Skip]
"Ho? Aku kangen." Irene mencium pipi gue dan memeluk gue
"Aku juga. Gimana liburan di Tokyo?" Tanya gue.
Irene kemudian duduk dipangkuan gue.
"Ya seru sih. Tapi gak sama kamu. Jadi kurang seru." Kata irene.
Dia selalu ngegemesin. Bawaannya mau terkam aja kalo ga inget kantor ini banyak mata mata kakak gue.
Walaupun gue CEO nya, entah sejak 5 tahunan ini, gue di kungkung kakak gue sendiri.
Dengan anceman, papa-mama.
"Maaf ya sayang... aku sibuk. Kapan kapan oke?" Gue mencium bibir irene yang udah sejak kapan menjadi favorit gue.
Irene membalas ciuman gue yang lama kelamaan menjadi lumatan yang cukup kasar.
I love everything when it comes to her.

Kalo lo tanya hubungan gue sejak kapan sama irene? Udah 3 tahun.
Dan sejauh ini, hubungan gue gak jauh dari pasangan lainnya, ya terkadang kita 'ngelakuin' but trust me, gue gak sebodoh itu. Gue pake pengaman.

"Aku baru balik kan dari tokyo, aku mau belanja kebutuhan stok makanan. Mau temenin ke toserba?" Tanya irene.
"Boleh. Naik mobil aku aja ya sayang?" Tanya gue dan dia ngangguk.

[Skip]
Kita sampe di toserba deket myeongdong.
Toserbanya gede dan emang paling lengkap sih.
"Ho, kira kira daun seledri atau kacang kacangan aku beli? Aku jarang masak sih---"
"Yang praktis aja yang kalo kamu gamau ribet." Kata gue.
"Kalo kamu nginep di apart aku, biar aku masak juga." Kata irene.
"Terserah kamu aja sayang..."
"Oke kita beli. Kesana yuk ho..." gue hanya ngikutin kemana si irene pergi.

(Hana's pov)
"Semuanya 92000 won." Kata gue dan pembeli itu nyerahin kartu kreditnya.
Setelah kelar transaksi, gue kembaliin kartunya.
"Terimakasih." Kata gue dan pembeli itu tersenyum.
"Selanjutnya...."





































Deg










































Itu junmyeon. Sama cewek. Tapi siapa?
Mereka rangkul rangkulan?
Ya ampun gue harus gimana?
Gue belom siap.














































Forgotten x Suho [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang