12.

3.1K 301 16
                                        

And i know that he knows that i'm unfaithful
And it kills him inside
To know that i am happy with some other guy
I can see him dying

I don't wanna do this anymore
I don't wanna be the reasons why
Every time i walk at the door
I see him die a little more inside

I don't wanna hurt him anymore
I don't wanna take away his life
I don't wanna be, a murderer -Rihanna "Unfaithful"














(Hana's pov)
Junki oppa ngebawa Jun ke kamarnya. Ini memang kamarnya jun, dari jaman dia kecil.
Gue tau banget.
"HANA! SEMUA NYA GARA GARA KAMU YA! AISH, JINJJAYO? KAMU ISTRINYA SUHO? BERAPA BANYAK JUMLAH RASA MEMELAS KAMU SAMA MAMA KIM SAMPE DIA BILANG KALO KAMU ITU MANTUNYA? HAH?! JAWAB GUE, KIM HANA-SSI!" Gue hanya menduduk. Gue nangis.
"Nona Bae! Jangan menyalahkan hana!" Mama teriak ke irene. Mama masih memegang tangan jun.
Junki oppa memeluk gue.

"Oppa, aku mohon.... aku gamau jun kenapa kenapa garagara aku disini hiks..... aku pergi aja ya?" Gue udah gatahan disini. Seems like imma thread here.
"Gak. Kamu disini. Jun butuh kamu---"
"Cih! Apa? Butuh dia? Kemana aja lo kim hana, hari gini baru muncul. Lo butuh duit? Atau apa? Kurang gaji sama uang yang waktu itu gue kasih? Jawab hana!" Gue kaget. Irene mendorong gue ke lantai.
Gue sanggup marah marah, tapu gue lagi sangat sedih hari ini. Gue gabisa melawan apa apa.
Gue cuma bisa nangis.

"Oppa, aku berhenti kerja. Aku tau, baru semingguan ini aku kerja. Tapi aku udah gak tahan lagi. Aku bakalan pergi dari hadapan jun. Untuk nona irene, saya tau kalo anda sangat mencintai suami saya. Saya rasa dia bahagia sama anda, jadi---- hiks.... jaga dia buat saya. Saya gak akan muncul lagi di hidup anda. Sekalipun saya menampakkan batang hidung saya, anggap saya sampah aja. Mama, hana permisi. Hana sayang kalian. Take care." Gue pergi dan mengambil mantel gue dan tas gue.
Gue naik taxi menuju apartment gue dan, gue masih nangis.
Gue bahkan gatau mau bereaksi apa pas mama terang terangan nyeritain semuanya.
"Hiks..... mianhe....." gue gabisa menahan air mata gue lagi.
Sampe supir taxi pun menyodorkan tisu ke gue.
"Nona, ini tisu. Saya gak tau masalah apa yang nona hadapi, tapi saya tau itu mungkin berat buat nona. Semoga tuhan selalu bersama nona." Gue hanya tersenyum.
"Khansamnida ahjussi."

[Skip]
Gue sampe ke apart dan ngeliat liya lagi disuapin sama sunbin.
"Anak mommy lagi makan ya? Mommy kangen sama kamu." Kata gue sambil mangku liya.
"Mommy kemana? Lama banget." Tanyanya.
"Mommy kerja sayang. Bos mommy butuh bantuan, jadi mommy harus siap siaga. Maafin mommy ya?" Liya mengangguk terus memeluk gue
"Daddy gamau jenguk aku, mom?" Gue terdiam.
"Hmmm.. kan daddy kamu lagi kerja sayang... jadi sabar yaaah..... daddy pasti kangen kamu." Sunbin lo penyelamat banget! Makasih bin!
"Sayang, mulai besok, kita pindah rumah ya?" Liya menatap gue bingung.
"Kemana?" Tanya liya.
"Kita tinggal sama aunty sunbin aja gimana? Kasian aunty sendirian." Gue melirik sunbin sekilas dan sunbin kayaknya ngerti maksud gue.
"Okay mommy." Gue mencium pucuk kepala anak gue.
"Always by my side, my bunny. Don't ever leave."
"I won't, mommy."

Setelah liya tidur, gue menceritakan semua kejadian dirumah mama tadi sampe jun pingsan, dan irene.
"GILA! Gue jadi lo, gue bejek muka si irene depan mamanya jun. Ringsek tu muka busuk. Kesel gue. Enak banget mulutnya ngomong. Belom tau gue kali ya." Sunbin aja kesel, apalagi gue.
"Bin, lo mau kan nampung gue sama liya? Gue cuma mau menghindar dari jun. Itu aja. Gue juga udah ga kerja dikantor jun. Gue cuma butuh waktu sendiri. Mulai malam ini."
"Yaudah. Untung gue sahabat lo, kalo bukan mah gue usir lo. Repotin gue terus." Gue nyengir.
"Tapi sayang kan?" Sunbin memeluk gue erat banget.
"Lo cewe paling strong yang pernah gue kenal seumur idup gue, selain eomma. Gue salut." Sunbin menghapus air mata gue dan dia menggenggam tangan gue.
"Gwenchanna..... nado arasseoyo. Lo tenang, semua akan baik baik aja."

Forgotten x Suho [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang