(Hana's pov)
"HANA?!!!!"GUE KAGET BANGET GILAK!
YAP, ITU MAMA NYA JUN, TERNYATA DATENG KERUMAH SAKIT.
Gue mencoba tenang, karna ini pertama kalinya lagi setelah bertahun tahun, gue ketemu mama.
"Mama kenal kim hana? Dikenalin hyung ya?" Itu yang gue denger dari jun. Mama masih menatap gue sendu, sekaligus kaget.
"Nyonya kim, annyeonghasseo. Jonen, Kim hana imnida." Gue membungkuk dan mama tersenyum meski gue tau banyak pertanyaan di otak mama saat ini.
"Sayang, beresin baju kamu ya, mama mau ngobrol sebentar sama kim hana. Junki-ya, bantu adik mu sana." Ternyata ada junki oppa.
Gue membungkuk ke jun dan berjalan keluar, mengekori mama.Mama ngajak gue duduk di taman rumah sakit.
"Hana, kabar kamu gimana? Liya cucu mama gimana? Mama pusing cari kamu 5 tahun belakangan ini. Semenjak jun dinyatakan memory loss, kamu pergi gitu aja. Mama tau kamu pamit sama junki, tapi mama sedih. Mama kangen sama kamu, mama----" gue memeluk mama.
Gue juga kangen sama mama.
Bahkan, dia seperti mama gue sendiri.
"Gwenchanna, ma.... aku disini sekarang. Liya baik baik aja. Dan, aku baru pindah dari Minessota 4 tahun lalu. Aku tinggal sama junki oppa, lalu sewa apart sendiri." Kata gue dan mama tetep menggenggam tangan gue.
"Hana, mama gamau jun sama irene. Mama masih inget betul, jun itu masih suami kamu. Cuma kamu tau kan---" gue hanya tersenyum.
"Aku tau semuanya, ma. Aku ditawarin kerja di kantor jun sama junki oppa. Selain biar aku bisa liat jun, aku juga bisa dapet gaji yang besar biar bisa bayar liya sekolah." Kata gue dan mama malah nangis.
"Ma kok nan----"
"Harusnya jun yang nafkahin kamu. Harusnya jun yang bayarin sekolah liya, harusnya------ hah ini bukan rencana kita, hana. Mama gatau harus menangisi kayak gimana lagi." Kata mama yang nangis didepan gue, otomatis gue ikutan nangis.
"Aku kerja ma di Minessota. Aku pernah kerja di bengkel mobil, aku kerja di cafe, terus aku ke korea dan janjian sama junki oppa. Aku disini kerja di toserba jadi kasir, terus aku juga bantu bantu temenku jadi make up artist. Semua aku kerjain biar liya seneng. Aku sering nangis, tiap liya nanya daddy nya kemana. Aku cuma jawab sebisaku aja-----" mama yang sekarang meluk gue.
"Tinggal sama mama ya?" Gue menggeleng.
"Gak ma. Aku gamau. Maksud aku, jun kan juga butuh space---"
"Dia berhak tau kamu, sayang. Kamu istrinya. Kamu sedih kan liat jun yang berdua sama irene terus? Mama juga sedih." Gue hanya tersenyum miris.
"Kalo jun bahagia sama irene, aku bisa apa?"[Skip]
Gue niatnya langsung pulang, tapi jun ngajak gue kerumah mama. Katanya sih si mama ngajak makan siang bareng gitu.Gak lama, sampelah dirumah mama, maksud gue rumah orangtuanya jun.
Kita duduk di meja makan. Gue duduk disamping junki oppa, dan jun duduk samping mama.
"Mama kenal hana dari mana?" Tanya jun.
Gue hanya memberi kode ke mama berupa tatapan mata.
"Ohh itu, junki cerita ke mama. Katanya ada karyawan yang gantiin chanyeol gitu. Ya kan junki-ya?" Junki oppa hanya mengangguk aja.
"Oh gitu.... ma, jujur sama aku. Mama pernah liat kim hana ga sih sebelumnya? Kok aku merasa ga asing? Sama anaknya nih fotonya coba liat." Jun nyodorin hapenya ke mama.Nunjukin foto ini
Mama shock.
"Mama belom pernah liat sayang. Tapi mama tau, kim hana anak yang cantik. Begitupun sama anaknya. Cantik kan?" Jun ngangguk.
"Irene disuruh kesini juga gak ya ma? Aku kangen sama dia." Hell, you even calling her name once again.
"Gak, mama gamau ketemu dia. Udah mama bilang, mama gak suka sama dia. Not even single day. I didn't liked her, that's a final." Gue hanya diam dan makan.
Gue gamau ngeliatin pemandangan perdebatan ibu dan anak didepan gue.
"You were always saying that, ma. Oke, aku udah selesai makan dan mau nonton tv." Jun berdiri dan jalan ke ruang tv yang gak jauh dari meja makan.
"Hana, ikut mama yuk sebentar..." gue mengangguk dan ngikut mama.Gue mengekori mama, jujur gue udah lupa sama rumah ini.
Sempet sering kesini, tapi itu dulu banget.
"Sini masuk sayang, gak apa apa." Gue masuk ke kamar mama yang super duper gede. Yaiyalah kamar orang kaya cuy.
Mama membuka lemarinya dan ngambil 3 foto album besar.
"Kamu inget foto ini?" Dia menunjuk foto pernikahan gue sama jun.
Gue yang notabene nya pake dress putih dan jun yang pake jas, super ganteng.
Gue kangen dia yang dulu.
Gue tersenyum menatap foto itu.
"Ma, kalo boleh jujur, aku kangen jun." Kata gue dan mama menghapus air mata gue.
"Mama tau, mama tau itu. Mama akan berusaha cerita sama jun, biar dia inget lagi." Kata mama dan gue menggeleng.
"Jangan ma, kemaren jun ngikutin aku ke tempat aku bantu temen kerja di SBS. Dia nanya sama aku, aku janda atau aku hamil diluar nikah. Aku jujur sedih dengernya. Aku merasa kecewa sama dia, aku luapin semuanya yang ada di otak aku. Tetep aja, dia ga inget apa-apa kan?" Mama memeluk gue erat.
"Gwenchanna.... mama tau pasti ada rencana yang lebih indah dari ini."(Suho's pov)
Pas gue mau ke dapur, gue ngedenger suara nangis nya kim hana. Yap dikamar mama.
Dia ngapain disana?
Gue nguping pembicaraan mereka
"Ma, kalo boleh jujur, aku kangen jun." Kata kim hana. Gue tau itu, suaranya dia gue hapal banget.
Kayak sesenggukan gitu.
"Mama tau, mama tau itu. Mama akan berusaha cerita sama jun, biar dia inget lagi." Kata mama dan jun itu siapa btw?
Someone knows him?
"Jangan ma, kemaren jun ngikutin aku ke tempat aku bantu temen kerja di SBS. Dia nanya sama aku, aku janda atau aku hamil diluar nikah. Aku jujur sedih dengernya. Aku merasa kecewa sama dia, aku luapin semuanya yang ada di otak aku. Tetep aja, dia ga inget apa-apa kan?" Tunggu......
Yang kegedung SBS kan gue waktu itu, terus Jun itu siapa?
Pasti ada yang mereka sembunyiin dari gue.
"Gwenchanna.... mama tau pasti ada rencana yang lebih indah dari ini." Gue harus tanya sama mama. Kenapa mama bisa sedeket itu sama kim hana!
Padahal mereka baru ketemu hari ini, for godsake!"Hana, mama ga sanggup nutupin ini semua. Dia suami kamu hana...." gue bisa denger mama ngomong kayak gitu.
Tunggu, siapa suami kim hana?Drttt drtttt
Ah elah pake bunyi ni hape!
Gue langsung cek hape dan...Line
Irene : ho aku otw rmh kamu ya syg
Irene : aku khawatir sm kamu :(Suho : iya syg kesini aja
Irene : ok syg
ReadGue langsung masuk ke kamar, sambil tetep mikirin omongan kim hana dan mama tadi.
Siapa jun? Suaminya kim hana?
Tapi dia siapa?(Hana's pov)
Mama mengajak gue ke ruang tamu gitu.
Gue kaget, ada irene.
Duduk disamping suho.
"Kim hana? Kamu ngapain disini?" Tanya irene.
"Saya yang undang dia kesini, nona Bae." Gue hanya diam. Dan irene mengangguk.
"Tante kenal sama kim hana dirumah sakit ya?" Tanya irene.
Cih, sok akrab.
"Tante kenal kim hana udah lama banget, jauh sebelum tante kenal kamu." Jun kaget ngeliatin apa yang mamanya jawab barusan."Ma, jelasin ke aku. Siapa kim hana sebenernya ma? Mama nutupin sesuatu kan dari aku?!" Tanya jun dengan nada meninggi.
Gue takut.
Gue rasanya pengen kabur dari situasi ini.
"Oke. Mumpung ada irene disini. Mama akan jelasin semuanya. Sedetail mungkin. Setelah ini, saya harap, kamu irene, untuk tidak memaksa anak saya untuk bertunangan sama kamu." Gue degdegan aseli denger mama ngomong gitu.
Jun serius banget mukanya. Gue takut :(
"Tapi tante----""Kim hana ini, istri kamu suho. Engga, nama kamu bukan suho. Tapi kim junmyeon. Mama tau kamu denger tadi pembicaraan mama dan hana. Jun, iya itu panggilan kamu. Kamu lupa ingetan 5 tahun lalu. Kecelakaan. Dan kamu cuma lupa sama istri dan anak kamu, junmyeon. Hana bahkan memberi kamu space makanya dia balik ke minessota sama anak kamu yang waktu itu masih 1 tahun! Junmyeon kamu bayangin dong hiks..... hana diluaran sana, berjuang hidup berdua sama liya anak kalian, disaat kamu disini sama irene---- aish..... mollaseoyo." Jun menatap mamanya kaget dan tiba tiba kepala jun sakit.
Gue dan irene serta mama kaget bukan main, jun pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten x Suho [COMPLETED]
FanfictionDia udah lupa sama semuanya, semenjak kejadian 5 tahun lalu, gue selalu mengawasinya dari jauh. Gue tau dia pasti bahagia, walaupun bukan gue yang buat dia bahagia - Hana Inspired by Rich Man Poor Woman korean tv drama - typo bertebaran - warning ha...