Final Battle : Fate

483 26 2
                                    

“Huh? Sayap? Makhluk apa sebenarnya kau ini?” 

“Jangan begitu James, pada dasarnya kita adalah sama. Ayo James, kalau tidak cepat, mereka akan sadar bahwa ada tamu yang tidak diundang.”

Benar, James juga tidak ingin membuang waktu. Dia tidak boleh menyia-nyiakan kebebasannya. 

Dementria mulai melangkah keluar sel, diikuti oleh James. “Hei, mau ke mana kita?”

“Aku mendengar bahwa Charles bodoh itu memerintahkan untuk menutup semua akses masuk. Jelas kita tidak bisa keluar lewat pintu biasa. Kita akan melalu jalan khusus. Mereka mungkin menutup semua akses masuk yang bisa dilewati ‘manusia’, tetapi mereka tidak menutup akses yang bisa dilewati oleh benda-benda lainnya. Asap misalnya.”

Mendengar itu James sedikit bingung, tapi memang tidak ada jalan lain. Hanya berharap kepada gadis ini, satu-satunya cara untuk keluar.

Mereka tiba di sebuah ruangan dengan banyak stiker peringatan dipintunya. Dementria mendorong salah satu bagian pintu yang tidak terkunci. Bau terbakar tiba-tiba menyeruak hidung. Mereka masuk ke dalam ruangan tersebut.

“Hei, apakah ini ruang pembakaran sampah? Apa yang akan lakukan disini?” 

Dementria tersenyum sambil menunjuk kearah cerobong besi berventilasi yang ukurannya cukup besar. Mungkin lebarnya sekitar 2 meter. “Itulah, jalan keluar kita.”

Brakk! Pintu terbuka seketika dengan seorang petugas yang melotot kearah mereka. “HEI! Apa yang kalian lakukan disini?!” Teriaknya dengan geram.

Dementria berjalan kearah petugas tersebut, dengan tangannya, ia mengisyaratkan agar James tetap ditempat. “Ah, tuan yang ramah… saya hanya ingin mengunjungi teman lama saya. Dan sekarang, kami akan pergi.”

“Pergi? Apa dia salah satu tawanan disini? Lagipula mahkluk apa kau? Jangan macam-macam atau…”

Flassh- Cratt. Dementria mengepakkan sayapnya dan pria itu terdiam. Kemudian pria itu bertekuk lutut, diiringi dengan kepalanya yang merosot turun dari pundaknya.

“Wah, potonganku kali ini cukup rapih rupanya.”

“Hei, bagaimana kau melakukan itu semua tanpa menyentuhnya?” James penasaran rupanya.

“Ini mudah. Aku dapat mengubah aliran angin menjadi pisau dengan sayapku. Sepertinya aku harus berterima kasih kepada kakek tua itu. Meskipun, kekuatanku ini mempunyai efek samping tersendiri…”

“Efek samping apa yang kau maksud?”

“Tidak seperti kekuatanmu James, dahulu kala kakek berengsek itu mencoba untuk menggabungkan bagian-bagian dari tubuh hewan ke tubuh manusia. Sayap ini misalnya. Ini sayap buatan yang dirancang sedemikian rupa mengikuti sayap kelelawar, dia mencoba segala cara yang membuat hari-hariku dipenuhi rasa sakit hanya untuk menggabungkan sayap ini dengan tubuhku. Awalnya aku kesal, sayap ini terlihat jelek dan tidak cocok dengan semua pernak-pernik ku. Tapi kemudian aku menemukan cara untuk menghilangkannya, lihat…”

Sayap tersebut memudar dan menghilang. James tidak bisa memikirkan logika apa yang dipakai untuk membuat hal seperti itu.

“Sebenarnya ini tidak benar-benar menghilang. Jika kau sentuh dibagian ini, akan terasa sesuatu.”

Dementria menyentuh udara kosong di punggungnya seolah-olah ada suatu benda disana.

“Sayap ini hanya dibuat transparan agar manusia tidak bisa melihat, kau tahu kan, bagaimana cara manusia melihat orang-orang di sekitarnya. Tuduhan-tuduhan dan penghinaan yang kadang tidak masuk akal, tanpa melihat fakta yang ada. Betapa menyedihkan kehidupan sekarang ini.”

“Lalu apa efek samping yang kau bilang tadi?”

“Yeah… Seperti yang kau ketahui, tubuh manusia dan tubuh hewan tidaklah sama. Begitupula dengan metabolismenya, sayap ini, dapat bergerak karena energi yang kupunya. Mengubah angin menjadi pisau transparan bukanlah hal yang mudah. Dalam sehari, aku hanya bisa menggunakan tekhnik itu sebanyak 6 kali, terakhir aku mencoba 7 kali dalam sehari, keesokannya aku tidak bisa bergerak, dan itu membutuhkan waktu 2 hari untuk benar-benar pulih. Maka dari itu, sang kakek licik mengembangkan tekhnik lainnya, yaitu pengendalian hewan. Seperti kekuatan yang kau punya sekarang James…”

“Tunggu… kau bilang dulu kau mengenalku ketika aku masih kecil? Sebenarnya berapa umurumu?”

“Ah, James… Bukan hal yang sopan menanyakan umur kepada seorang wanita. Kurasa pertemuanku denganmu adalah suatu takdir. Aku mengagumimu semenjak kau berada di barisan bayi-bayi lemah lainnya. Mereka yang diberi kekuatan sama denganmu, kebanyakan mati karena tidak bisa mengontrol kekuatannya. Tetapi kau berbeda dengan mereka James…”

James mengangguk ragu. Satu-satunya yang harus dia pikirkan adalah bagaimana caranya keluar dari tempat ini.

“Nah, sekarang peluk aku. Ayo, jangan malu-malu.”

“Heeeh?” James semakin bingung dengan tingkah gadis yang satu ini.

Dementria menarik tangan James agar mendekat ke tubuhnya dan mulai mengepakkan sayap. Tubuhnya mulai terangkat dari tanah, dan semakin naik. James memegang erat pinggang Dementria agar tidak terjatuh. Sekarang dia mulai mengerti maksudnya. 

Dementria semakin mengudara hingga sampai di mulut cerobong besi tadi. “James, sekarang aku butuh bantuanmu untuk menarik ventilasi ini”

Dementria dan James menaruh tangan mereka di jeruji ventilasi. “Siap? Tarik!”

Klang! Ventilasi itu terlepas dari sisinya dan mereka menjatuhkannya ke lantai. “Tahan nafasmu sebentar James, ini tidak akan lama.” 

Dementria membawa James terbang melewati cerobong asap, hingga ia sampai keluar, menghirup udara segar. “Ahh, ini baru hidup.” 

***

“Ma… maafkan aku tuan Charles, aku tidak menyangka bahwa ada penyusup di gedung ini. Padahal kami sudah menutup semua akses di gedung ini…”

Bless. Pedang besi yang dingin dan tajam menembus dada kiri petugas penjaga gerbang itu seketika. Marah, Charles rasanya ingin sekali membunuh semua orang yang ada disini.

“Selidiki kode dari gelang leher itu sekarang!!” Perintah Charles kepada petugas yang lainnya. “Sial, bagaimana bisa?”

Ia berjalan dengan marah menuju ruang tuan besar pemilik penjara ini. Ia tidak peduli sekalipun ia melanggar aturan untuk tidak membunuh petugas maupun tawanan secara sengaja. Namun amarahnya sudah tidak bisa ditahan lagi

Tiba disana, ia berniat melaporkan semua yang terjadi. "Maaf tuan, suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Sepertinya ada seekor kelelawar kecil penghianat disini."

“Aku sudah tahu apa yang terjadi” kata kakek itu. “Sepertinya kita harus menjalankan rencana terakhir. Sebagai Tuhan baru di dunia ini, aku akan menciptakan keajaiban! Hahahahaha!!”

Charles membungkukan sedikit badannya pertanda hormat.

“Dimengerti, tuan.” 

Final BattleWhere stories live. Discover now