💮************************💮
1 detik
2 detik
3 detik
Manda langsung berdiri dan menunjuk Bara "Anda bilang apa tadi? Anda mengatai saya otak kotor?" tanya Manda dengan amarah yang memuncak dan siap untuk di keluarkan.
"Iya, itu memang kenyataannya. Jangan mengelak mbak. Dari tadi Mbak melihat saya dengan pandangan seakan akan meminta saya untuk membawa Mbak ke ranjang saya." ucap Bara dengan tenang tanpa ada emosi atau amarah.
Kedai bakso Mang Mamat seketika langsung ramai akibat pertengkaran mereka ini, Manda yang sudah terlanjur emosi harus tertahankan karena Mang Mamat, ia tidak mau sifat buruknya membuat beliau takut.
"Tenang Manda. Laki-laki seperti ini harus di mainkan dengan cara cantik. Gak boleh emosi - emosi. Relax." pikir Manda menenangkan diri.
Melihat keributan yang terjadi di warungnya, Mang Mamat langsung mengambil alih lebih tepatnya menyelamatkan Manda. Ia tidak mau Manda berurusan dengan Pengacara apalagi sampai masuk penjara.
"Ehem... masalah rumah tangga jangan di bawa bawa kesini atuhh hehehe, Pak Pengacara istrinya lagi marah itu seharusnya di bujuk kasih tas, sepatu, baju yang mahal." canda Mang Mamat karena melihat situasi yang semakin memanas bisa bisa terjadi perang dunia ke-3 di warungnya.
Bara langsung mengelak "Maaf Pak Mamat saya bukan suami perempuan ini dan juga..."
Manda yang sudah terlanjur kesal dengan Bara pun langsung memanfaatkan situasi, 1001 ide licik mendominasi otaknya dan terjadilah.
"Sayang? kamu ga menganggap aku istri kamu?" sambil memegang perut ratanya ia melanjutkan "Apa kamu lupa aku sedang mengandung anak kamu dan sekarang kamu tega dengan tidak menganggap aku istri kamu? jahat kamu mas.." ucap Manda sambil pura-pura menangis tersedu - sedu, Bara terperangah dengan ucapan yang di lontarkan perempuan gila satu ini. Pandangan kasihan pun disematkan pada Manda oleh orang sekelilingnya.
"Anak kita? istri? sejak kapan gue hamilin nih bocah?" batin Bara.
Sherly --sekretaris bara-- datang dan langsung menghampiri bara "Pak Bara, maaf saya terlambat." ucap perempuan yang tiba tiba datang, ia bingung melihat keramaian yang terjadi di sini.
Manda yang melihat situasi semakin rumit pun langsung memanfaatkannya "Siapa suruh ngatain gue otak kotor?" iblis Manda berbicara.
Manda langsung beraksi "Mas jangan bilang kamu... selingkuh? tadi kamu ga menganggap aku istri kamu, sekarang kamu malahan selingkuh dengan perempuan ini ? hiks... hiks... kamu ga inget aku sedang mengandung anak kamu! dan kamu juga pelakor ambil nih suami aku... aku ga butuh..." tangis Manda pun semakin menjadi - jadi dan membuat orang - orang yang menontonnya melihatnya dengan iba.
Sherly bingung mendengar ucapan Manda "Maaf sebelumnya istri Pak Bara, saya bukan pelakor, saya di sini cu..." Manda langsung memotong ucapan Sherly yang ingin menjelaskan dan membersihkan namanya dari cap pelakor.
"Cukup kamu diam! saya tidak ingin berbicara dengan pelakor seperti kamu." Manda langsung pergi dengan tatapan kosong dan isak tangis.
"Akting gue bagus bener ini, makan tuh Pak Pengacara gadungan. Aduh gue bener bener berasa istri yang tersakiti." pikir Manda berkecamuk.
Bara yang dari tadi hanya diam langsung sadar akan situasi yang memojokkan dirinya "Maaf sebelumnya ini semua tidak benar, saya tidak mengenal perempuan tadi. " Bara berusaha menjelaskan dan membersihkan namanya dari tuduhan perempuan gila yang mengaku istrinya --manda--.
Bara melihat pandangan orang sekelilingnya yang melihatnya dengan pandangan menjijikan seolah - olah dia benar benar melakukan hal itu. "Dasar perempuan licik." desis bara pelan. Bara pun meninggalkan kedai Mang Mamat dengan perasaan malu padahal semua yang di tuduhkan perempuan tadi itu tidak benar.
Manda berhasil keluar dari kerumunan orang - orang yang melihat pertengkaran mereka, tawa Manda pun pecah sambil mengelap sisa air matanya "Hahaha... gue ga yakin dia pengacara masa gue gituin aja dia ga membela diri."
kemudian Manda memandangi tempat kejadian perkara alias kedai Mang Mamat sambil tersenyum "Gue berharap kita ga bakal ketemu lagi sampai kapanpun pak pengacara gadungan."
💮**********************💮
Haii! Semoga suka ya sama cerita nya. Bintang ⭐ dan komentar nya aku tunggu ya 🙏🎉.

KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Atap Beda Pendapat
Fiksi Umum"Bagaimana kalau kita menikah?" "Menikah? sepertinya lu salah minum obat Pak Pengacara gadungan!" "Saya serius, hari ini kita ke KUA." "KUA? bangun woy siapa yang mau nikah sama lu!" "Saya punya kuasa, kamu pasti akan menikah dengan saya. Camkan it...