.30/Baby moon pt.2.

1.2K 108 4
                                    

Cuma mau ngasih tau aja, biar readers ga bingung. Jadi usia mereka (cast), aku buat sedikit lebih dewasa. Kalo sekarang misalnya Ji Eun usia nya 23 tahun,berarti Joshua 29 tahun. Perbedaan usia mereka 6 tahun gais...

Nah kalo si Mark ini berarti usianya 25 tahun, beda dua tahun sama Ji Eun.

Oke happy reading.

Pukul 10 malam waktu turki mereka baru sampai disana. Mereka berdua segera menuju hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Saat sampai di hotel pun Ji Eun langsung tertidur tanpa mengganti baju nya. Dan Joshua akhirnya mengalah, dia merapikan barang bawaan mereka.

'Kenapa dia kelihatan tampan ya? Astaga jantungku'

✨✨✨✨

"Eunghh" Joshua terbangun karena merasa terganggu.

"Lama sekali kamu bangun, ayo cepat kita jalan jalan" ternyata yang mengganggu tidur Joshua adalah Ji Eun. Wanita itu mencubit pelan lengan Joshua berkali-kali.

"Masih terlalu pagi Ji Eun, kamu mandi saja dulu nanti gantian" ucap Joshua sambil menarik selimut.

"Apa masih terlalu pagi? Ini sudah jam 8 Josh, ayolah" rengek Ji Eun menarik selimut yang di gunakan Joshua.

"Iya-iya aku mandi dulu" dengan sangat terpaksa Joshua bangun dari tidurnya.

"Yeay" Ji Eun kegirangan sampai loncat-loncat seperti bocah yang baru saja dapat hadiah.

Pria itu melotot, lalu kembali berjalan menghampiri Ji Eun, "Eh astaga jangan loncat Ji Eun, nanti kamu menyakiti bayi kita" panik Joshua sambil memegang lengan Ji Eun.

Wanita itu menyengir sampai gigi rapihnya terlihat, "Hehe aku terlalu senang"


Pukul 10 mereka akhirnya berangkat berjalan-jalan. Hanya mengunjungi beberapa tempat indah disana, Ji Eun sungguh bersemangat.

Sesekali Ji Eun meminta Joshua untuk memfoto dirinya. Kalau Joshua menolak, maka dia sendiri yang akan ber selca di handphone Joshua.

"Apa lagi yang anda inginkan tuan putri?" ucap Joshua saat mendapati sang istri menatap dirinya seperti menginginkan sesuatu.

Wanita hamil itu tersenyum senang saat sang suami peka terhadap keinginannya, "Aku ingin minum teh, tapi jangan yang terlalu manis dan es nya banyak" ucap Ji Eun sambil memohon.

"Tidak usah pasang wajah begitu" kata Joshua sambil mendorong wajah Ji Eun dengan telunjuknya.

"Kamu berani mendorong wajah cantikku?" tanya Ji Eun marah, tapi lucu dimata Joshua.

"Siapa bilang kamu cantik?" perkataan Joshua itu seperti mengejek Ji Eun.

Wanita itu menatap Joshua seperti akan menerkamnya saat ini juga, "Kalau aku tidak cantik kenapa kamu menikahi aku hah?!" tanya wanita itu dengan penuh emosi.

"Kamu itu tidak cantik Ji Eun, tapi lebih dari cantik setelah ibu ku" gombal Joshua sambil menatap lekat mata Ji Eun.

"Huh dasar" Ji Eun segera memalingkan wajahnya yang bersemu merona.

"Hahaha, apa aku tampan?" tanya Joshua menggoda Ji Eun.

"Begitulah" ucap Ji Eun malu-malu sambil menahan senyum.

"Yasudah kalau aku jelek tidak apa, setidaknya nanti anak kita tidak seperti aku"

"Bagaimana kamu bisa tau wajah nya, dia saja belum lahir. Dasar kamu calon ayah yang bodoh" Ji Eun membalas mendorong wajah Joshua dengan telunjuknya.

"Hehehe aku hanya meramalnya saja" ucap Joshua cekikikan.

"Oh ya, kalau kita disini lalu jadwal check up ku bagaimana?" tanya Ji Eun.

"Kita disini kan tidak lama Ji Eun. Sepulang dari sini kita langsung ke rumah sakit" ucap Joshua sambil mengusak pipi Ji Eun gemas.

Tidak lama seorang pelayan datang membawa dua gelas teh dan beberapa makanan, "Thank you" ucap Joshua sambil tersenyum.

"Aku ke toilet sebentar ya" ucap Joshua kepada Ji Eun.

"Oh oke"

'Hmm sebelum dia kembali aku akan mengerjai dia dulu hehe'

Ji Eun meminum teh milik nya dan milik Joshua secara bersamaan, lalu dia mengambil foto dengan handphone suaminya itu. Setelah dia puas dia kembali kan lagi, dan dia ber acting seolah tidak terjadi apa-apa.

"Sudah?" tanya Ji Eun saat Joshua baru datang.

"Sudah, eh ini kenapa ada bekas lipstik?" tanya Joshua bingung sambil menatap sedotan di gelas miliknya.

Pria itu menatapnya penuh selidik, "Huh apa? Aku tidak tau" bohong Ji Eun.

"Bilang saja kalau kamu baru saja mencicipi lemon tea milikku"

"Hehe tidak apa kan?" tanya Ji Eun dengan mempoutkan bibirnya.

"Eum.. "

✨✨✨✨


Setelah sekitar 5 hari mereka disana, kini saat nya mereka untuk pulang. Selama 5 hari itu pula mereka menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Mungkin dengan seperti ini Ji Eun bisa memberi sedikit ruang untuk Joshua.

"Huahhh aku lelah Josh" ucap Ji Eun saat baru menginjak kan kaki di rumahnya.

"Iya aku juga sama, sekarang kamu tidur saja sudah malam" suruh pria itu sambil menyeret satu buah koper.

"Lalu kamu tidak tidur?" tanya Ji Eun menautkan kedua alisnya.

Joshua menoleh, "Aku mau merapikan barang barang ini dulu" kata Joshua sambil kembali menata koper Ji Eun

"Tidak boleh!" bentakan wanita itu membuat Joshua terlonjak kaget. Kemudian pria itu beralih menatap sang istri sepenuhnya, "Kalau aku tidur kamu pun juga harus tidur" pinta Ji Eun seperti anak kecil.

Joshua memejamkan mata sebentar, lalu membuang nafas pelan, "Lalu kalau kita tidur siapa yang merapikan ini?"

"Kita!" ucapnya dengan cepat, "Tapi besok hehe" jawab Ji Eun konyol

"Iya-iya ayo kita tidur" pasrah Joshua.

"Hehe, tidak usah mandi, aku suka bau mu" pinta Ji Eun yang membuat Joshua terkekeh.

"Dulu saja saat awal-awal hamil kamu tidak mau dekat denganku jika aku belum mandi" ejek Joshua sambil menjulurkan lidahnya.

"Hah sudahlah" Ji Eun yang malu langsung memalingkan wajah.

Mereka pun tidur, dengan Joshua yang memeluk tubuh ramping Ji Eun dengan perut yang sudah membesar itu. Tidak lupa tangannya bermain dengan bebek kembar milik Ji Eun. Sungguh itu sudah menjadi rutinitas Joshua sebelum benar-benar tertidur.

Pagi hari nya Ji Eun melanggar omongannya semalam. Saat dia berkata akan membantu Joshua merapikan barang-barang, dia malah asik tidur. Sedangkan Joshua yang tidak tega membangunkan sang istri memilih untuk merapikan sekaligus membersihkan rumah sendirian.

"Dasar ibu hamil, labil sekali dia. Semalam berkata A keesokan harinya berubah menjadi C" gerutunya sambil terus menyapu rumah, "Belum saja bebeknya aku buat menjadi lebih besar!"

.
.
.
.
.

Terima kasih.

New Life-Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang