.34/7 years latter.

1.7K 111 15
                                    

"sayang, jangan lari nanti jatuh. Tuhkan mami bilang apa? Kalau jatuh kan sakit" ucapnya sambil menghampiri bocah perempuan.

"Mami kaki Elsa sakit" rengek bocah itu sambil melihat lututnya yang terluka kecil.

"Tadi kan mami sudah bilang jangan lari.. kenapa Elsa masih lari hmm?"

"Itu karena Alex nakal mam. Elsa jadi lari" ucapnya sambil menunjuk bocah laki-laki yang tidak jauh darinya.

"Bohong mam, Elsa cubit Alex duluan. Terus Alex gelitikin dia" bocah laki-laki itu membela diri.

"Sudah sudah, ini papa bawa cake kesukaan kalian"

"Yeayy Elsa suka chesscake. Alex, ini red velvet punyamu."

"Terima kasih El"


Tidak terasa 7 tahun berlalu semenjak kejadian itu. Dan benar saja, aku memang membesarkan anak-anakku tanpa bantuan Joshua.

Oh ya asal kalian tau, mereka kembar sepasang. Namanya Alexander Hong dan Alexa Hong. Alexa biasanya dipanggil Elsa, kalau kalian bingung siapa yang tadi mereka panggil papa akan aku beri tau.

Dia adalah Mark, iya Mark Lee. Aku tidak menikah dengan Mark, dan aku juga tidak bercerai dari Joshua. Aku juga tidak tau bagaimana sekarang keadaan Joshua, entah sudah menikah lagi atau tidak.

Dan selama 7 tahun terakhir aku tinggal di Kanada, Mark memaksa aku ikut agar dia bisa menjagaku.

Dan anak-anak juga tau kalau Mark bukan ayah kandungnya. Hampir setiap hari mereka menanyakan keberadaan sang ayah. Dengan sangat terpaksa aku berbohong bahwa ayah mereka sedang sibuk.




"Mami.. mami kenapa melamun?" pertanyaan Elsa membuyarkan lamunanku.

"Ah tidak, mami tidak melamun kok"

"Mami, sebenarnya daddy dimana? Apakah Elsa punya daddy?" pertanyaan Elsa membuatku merasa bersalah.

"Tentu saja, Elsa dan Alex punya daddy. Tapi daddy sedang sibuk" bohongku untuk yang kesekian kalinya.

"Kenapa setiap kali kami bertanya, mami selalu menjawab bahwa daddy sibuk?" Alex juga angkat bicara.

"Ya karena daddy sedang sibuk sayang" ucapku lembut sambil mengelus kepala mereka.

"Apakah kalian ingin bertemu daddy?" tanya Mark yang membuat mereka mengangguk semangat. Tentu aku melotot kepada pria gila itu. Apa-apaan maksudnya.

"Tentu saja pa, kami ingin bertemu daddy" jawab Alex antusias.

"Baiklah, minggu depan kita bertemu daddy" Mark memang gila. Bicara seenaknya tanpa memikirkan perasaanku.








"Kamu sudah gila Mark?!" bentakku saat kami berdua berada di dalam.

"Memangnya kenapa? Apakah salah jika aku mempertemukan mereka?" katanya dengan santai.

"Tapi Mark.." aku memijat pelipisku, sungguh pusinh setiap kali membahas ini, "Kita tidak tau keadaan nya saat ini. Mungkin saja dia sudah memiliki keluarga baru. Aku tidak mau merusaknya" aku tetap menolak keras ide gila Mark.

"Tidak Ji Eun, dia masih sendiri, aku tau itu. Biarkan Elsa dan Alex bertemu Joshua, aku yakin Joshua juga merindukan mereka" perkataan Mark memang ada benarnya. Lagi pula ini sudah sangat lama. Tapi kan tetap saja..

New Life-Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang