.26/bingung.

1.1K 99 25
                                    

"Aku mau pulang" ucap Ji Eun yang sudah bosan berada di sini. Tentu saja, sudah dua jam lebih dia hanya berdiam diri sambil melihat Joshua yang sibuk dengan laptop dan berkas-berkas perusahaan.

Kalau saja pria itu tidak memaksanya untuk tetap di sini, sudah pasti dia saat ini akan bergulung di balik selimut tebalnya.

"Jangan pulang" kata Joshua sambil menatap Ji Eun memohon.

Wanita itu mendengus pelan, "Aku bosan Josh.." matanya menyayu sambil menatap sang suami, "Aku seperti benda mati yang tidak berguna. Hanya duduk sambil melihatmu yang sibuk dengan berkas-berkas"

Joshua menekuk bibirnya ke dalam. Sambil menahan tawa pria itu sedang menyusun rencana untuk menggoda Ji Eun, "Ah kamu cemburu dengan mereka?" ucapnya sambil menunjuk beberapa berkas. Di lihatnya sang istri melotot garang kepadanya, "Aish.. istriku bisa cemburu juga ya" godanya lagi dengan muka yang menyebalkan.

"Apa sih?! aku tidak cemburu!" ucapnya tidak terima.

Pria itu berdiri dari kursi kebesarannya, berjalan lebih dekat menuju sang istri yang sedang duduk di sofa.

Ji Eun semakin melotot garang saat Joshua dengan enteng mengangkat tubuhnya lalu di tempatkan di pangkuan sang suami, "Mau ngapain?" tanya wanita itu sedikit takut.

Oh tentu saja dia takut kalau akan terjadi yang iya-iya. Ya memang di ruangan Joshua ini ada satu ruangan pribadi, mirip seperti kamar yang biasanya di gunakan Joshua saat istirahat.

Tangan pria itu mengelus punggung sang istri lembut, kemudian wajahnya bergerak mendekat ke telinga wanita di pangkuannya itu, "Asal kamu tau, dari tadi pagi moodku benar-benar jelek saat mengingat pertengkaran kita" bisiknya lembut di telinga Ji Eun, membuat wanita itu merinding nyaris saja mendesah.

Sedikit menjauhkan wajahnya dari sang suami, Ji Eun dengan gusar berucap, "B-baiklah aku minta maaf untuk itu" ucapnya gugup.

"Hanya maaf saja?" pertanyaan Joshua langsung mendapat anggukan semangat dari Ji Eun. Pria itu mendengus, sebenarnya bukan hanya itu yang dia mau, "Baiklah kalau kamu tidak mau" ucapnya yang membuat Ji Eun menunduk, pipinya merona.

Joshua melepas kukuhan tangannya di tubuh Ji Eun. Mendapat kesempatan kabur wanita itu buru-buru berdiri hendak menjauh.

Tapi sepertinya ini bukan hari keberuntungannya. Saat dia hendak berdiri, heels sepatunya tersangkut di karpet, menyebabkan dia hampir terjatuh dan tangannya tidak sengaja menyentuh benda pusaka milih sang suami.

Menyadari itu dia menipiskan bibir dengan mata yang membulat. Di lihatnya sang suami yang memejamkan mata rapat sambil menelan ludah.

"Sepertinya kamu harus bertanggung jawab sayang" ucap Joshua dengan suara yang tertahan.

"A-aku tidak sengaja"

Seolah tidak mendengar ucapan sang istri, Joshua mengunci pintu ruangannya dan segera menggendong Ji Eun menuju ruang pribadinya.

Wajah wanita itu cemberut saat Joshua membantingnya ke atas kasur. Dia juga melihat Joshua melepas jas dan kemejanya. Memang mereka sering berhubungan, tapi ini kali pertama mereka melakukannya di kantor.

Wajah cantik itu merona saat Joshua mengunci tubuhnya di bawah kukuhan pria itu, "Hei, sejak kapan ukuran bebekku semakin besar?" ucapnya saat ia bermain di atas dada Ji Eun.

"Tentu saja semakin besar! tidak sadar atau bagaimana kalau anda tuan Joshua Hong yang terhormat setiap hari selalu memainkannya?!" mendengar protes istrinya membuat pria itu terkikik geli.

"Baiklah.. ayo dua bebek kembarku, mari bermain bersama papa"

✨✨✨✨

Pukul empat sore mereka memutuskan untuk mandi. Kalau Ji Eun tidak ingat jika ayahnya belum minum obat, mungkin Joshua masih memaksa untuk terus bermain.

Pukul lima kurang sepuluh menit, mereka berdua memutuskan untuk pulang. Tak lupa mampir ke restoran dulu untuk membeli makanan.

Ji Eun yang kali ini memaksa, karena dia tidak mau memasak dengan alasan lelah karena Joshua yang tidak ada bosannya bermain sedari siang sampai sore.

Sampai di rumah Ji Eun segera menengok ayahnya, dan ternyata dia masih tidur.

Saat Ji Eun menuju ruang tamu, dia masih melihat Joshua yang duduk bersandar sambil memejamkan mata.

"Tidur di kamar saja sana" ucap Ji Eun sambil melewati ruang tamu.

"Ayo berdua denganmu" ucapnya dengan mata yang masih terpejam.

"Tidak mau. Bisa-bisa berakhir sampai besok pagi, mengingat bagaimana semangatnya dirimu" kata wanita itu bergidik ngeri.

Pria itu terkikik pelan, "Baiklah aku sendiri saja yang istirahat di kamar" ucapnya pergi menuju kamar.

Ji Eun masih memikirkan kejadian tadi, saat Mark ingin memulai hubungan mereka dari awal.

Hal itu membuat Ji Eun semakin bingung, haruskah dia memilih Joshua atau Mark.



























Haduhh sumpah, aku pusing sama cerita ini. Aku ngerasa udah ga nge feel aja. Gimana nih? Mau aku unpub aja apa aku tinggalin gini?

Kasih saran dong, aku beneran bingung sama cerita ini. Ide nya udah ga muncul.

Kalo ga gitu alur nya aku cepetin aja kali ya :(

Terima kasih.

New Life-Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang