.02/See You.

3.5K 321 11
                                    

Hari ini hari terakhir Seventeen berlibur. Beberapa member terlihat senang, dan ada beberapa yang merasa sedih.

Termasuk Joshua, ia merasa senang saat akan kembali ke Korea. Tapi hati dan pikirannya masih berada disini.

"Arghh.. Aku tidak ingin kembali!" suara Mingyu memberhentikan segala aktivitas di dalam mobil. Semua member melihat bingung ke arah mingyu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Disini banyak wanita cantik, aku tidak rela meninggalkan mereka." lanjut mingyu dengan wajah memelas.

Semua member langsung menyoraki Mingyu,ada juga yang memukul,bahkan menjitak, "Dasar playboy!" teriak Dokyoem dengan suara keras.

"Mesum!" timpal Hoshi dengan wajah benci yang di buat-buat.

"Sudah-sudah. Kenapa malah saling berteriak sih?" Jun yang sedari tadi diam akhirnya menengahi pertengkaran tersebut. Bahkan sekedar menutup mata saja tidak bisa jika mereka terus adu mulut.

Disisi lain, Joshua sedang berkutat dengan pikirannya, "Kenapa hyung?" pertanyaan Minghao membuyarkan lamunan Joshua. Pikirannya kacau, hatinya tidak tenang, "Eum? K-kenapa?Maaf aku sedang tidak fokus." jawab Joshua seadanya.

Menghela nafas pelan Minghao kembali menatap Joshua, "Aku tanya kamu kenapa?" ada sedikit jeda yang sengaja di berikan pria berdarah China itu, "Aku perhatikan dari kemarin kamu selalu melamun" lanjut Minghao dengan air muka yang serius.

Menggigit bibir bawahnya sembari matanya bergerak tidak karuan, "Aku... Entahlah aku tidak yakin dengan diriku sendiri." jawab Joshua kesal.

"Ceritakan padaku, barangkali aku bisa membantu." pinta Minghao dengan serius.

Joshua pun menceritakan pertemuannya dengan gadis itu. Dia pikir tidak ada salahnya berbagi cerita dengan orang lain, "Itu artinya kau menyukainya hyung!" Asumsi Minghao dengan gemas.

Mendengar itu Joshua membuka mata dan mulutnya lebar, "Benarkah? tapi apa mungkin aku menyukai gadis yang baru pertama kali aku temui?" pikir Joshua sambil menatap penuh harap kepada Minghao.

"Entahlah. Tapi aku harap kau dan gadis itu berjodoh." ucap Minghao acuh yang kemudian memutus kontak mata antara dirinya dan Joshua.

✨✨✨✨

Saat mereka sampai di Bandara Incheon, para member segera masuk mobil untuk kembali ke dorm. Sesampainya di dorm pun kebanyakan dari mereka memilih untuk beristirahat.

Tapi tidak bagi Joshua. Pria itu memilih untuk menyibukkan diri dengan pergi ke ruang latihan. Setelah beberapa jam berlatih seorang diri, dia berinisiatif pergi ke mini market untuk membeli beberapa makanan dan minuman untuk para member jika sewaktu-waktu mereka datang.

Sampai di mini market pria itu segera mengambil beberapa makanan ringan dan minuman. Merasa cukup Joshua kemudian berjalan ke arah kasir sambil membawa keranjang makanan miliknya.

Betapa terkejutnya dia saat melihat kasir mini market itu. Mulutnya sedikit terbuka lebar dengan mata memincing menelisik lebih dalam, "Ji Eun?" panggil Joshua kepada gadis penjaga kasir itu dengan ragu-ragu.

"Oh.. H-halo?" jawabnya dengan kening berkerut pertanda gadis itu bingung, "Jadi kau bekerja disini?" tanya Joshua dengan semangat. Tidak lupa dengan senyum yang selalu merekah jika menyangkut gadis bernama Ji Eun itu.

Gadis bertubuh mungil itu mengangguk dengan kikuk, "Ahh.. Iya, saya bekerja disini tuan" jawabnya sambil sedikit menunduk sopan.

Joshua segera mengibaskan tangan seolah berkata tidak di depan gadis itu. Sambil tersenyum dia berkata, "Kau tidak perlu memanggilku tuan, panggil saja Joshua atau Ji Soo."

"Ah iya Ji Soo." jawabnya malu-malu.

Sambil menyerahkan kartu pembayaran Joshua terus fokus menelisik setiap inchi wajah gadis cantik di depannya.

"Ini sudah selesai" sembari gadis itu mengembalikan kartu pembayaran milik Joshua dan dua kantung plastik yang berisi makanan.

Joshua mengangguk menerima kantung belanjaan miliknya, "Terima kasih Ji Eun, sampai jumpa lagi" tak lupa dia memberi senyum manis sebagai tanda perpisahan mereka berdua.

"Sampai jumpa" gadis itu mengangguk pelan dengan membalas senyum Joshua.
.
.
.
.
.

'Aku tidak menyangka akan bertemu dia lagi'



Terima kasih.

New Life-Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang