.18/Maaf.

1.4K 140 3
                                    

Saat Ji Eun membuka mata, ia merasa ada sesuatu yang berat di atas perutnya.

Ternyata Joshua tidur sambil memeluk tubuhnya. Ia ingin sekali bangun untuk menuju dapur, tapi dia takut akan membangunkan Joshua.

Ji Eun pun hanya bisa pasrah, dia hanya menatap langit-langit kamar sambil menunggu Joshua bangun.

5 menit

10 menit

15 menit

30 menit

Joshua tak kunjung bangun. Karena matahari memang sudah mulai tinggi, mau tidak mau Ji Eun harus membangunkan Joshua.

"Josh, bangun sudah pagi" sambil dia mengguncang pelan tubuh Joshua.

"Enghh.. "

"Bangunlah, ini sudah pagi" ulang Ji Eun.

"Biarkan aku tidur untuk seharian ini, aku sangat lelah" ucap Joshua yang masih setengah sadar.

"Memangnya kamu tidak bekerja?" tanya Ji Eun

"Aku sedang ingin di rumah saja" jawab Joshua

"Baiklah kalau begitu" ucap Ji Eun seadanya.

Ji Eun pergi meninggalkan Joshua. Tirai yang biasanya sudah dia buka, kali ini di biarkan tertutup, agar sinar matahari tidak mengganggu tidur Joshua.

Sedangkan di dapur, dia sibuk menyiapkan sarapan. Bahan-bahan di kulkas ternyata sudah habis.

Akhirnya dia hanya membuat sandwich dan segelas susu untuk Joshua.

Sudah pukul 9 pagi, tapi Joshua tidak bangun juga.

Ji Eun pun memberanikan diri untuk membangunkan Joshua lagi.

"Josh, bangunlah, ini sudah siang"

"Hmm.. "

"Ini sudah siang, bangunlah. Sarapan mu sudah siap dari tadi"

"Hmm aku malas untuk meninggalkan kasur ku ini" ucap Joshua manja.

Menghela nafas lelah Ji Eun pun meninggalkan Joshua untuk mengambil sarapan.

"Cepat bangun" ucap Ji Eun sedikit keras.

"Ada apa sih Ji Eun?" Joshua akhirnya duduk sambil bersandar di kepala kasur, tapi masih tetap dengan mata tertutup.

"Cepat buka mulutmu" perintah Ji Eun.

Joshua hanya menurut pada perintah Ji Eun. Dia mengunyah sandwich yang di suapi oleh Ji Eun.

"Kalau kamu tidak makan, nanti kamu sakit" nasehat Ji Eun.

"Hmm.."

"Setelah ini langsung mandi, antar aku ke supermarket" pinta Ji Eun.

"Iya, nyonya Hong."

✨✨✨✨

"Bukankah itu Joshua Hong?"

"Mantan member Seventeen yang sekarang sudah menikah?"

"Iya kamu benar, itu memang Joshua"

"Apakah itu istrinya?"

"Aku rasa iya, tapi istri nya tidak secantik yang aku kira"

"Benar, bahkan lebih cantik wanita-wanita yang pernah di gosipkan dekat dengan Joshua"

Ya seperti itulah kurang lebih omongan dari orang-orang di Supermarket.

"Sudahlah, mereka hanya iri padamu" Joshua mencoba mendinginkan suasana.

"Aku tidak peduli"

Pria itu menggigit bibir bawahnya, "Bagiku kamu lebih cantik"

"Aku tidak peduli"

"Maafkan aku" ucap Joshua tiba-tiba

"Untuk?"

"Gara-gara aku kamu jadi terkena omongan pedas mereka"

"Ini salahku karena mengajakmu"

"Haruskah aku pergi?" Baru saja Joshua akan pergi, lengannya kembali di tarik oleh Ji Eun.

"Jangan" ucapnya sambil menatap lekat Joshua, "Aku tidak apa-apa dengan omongan mereka" jelas Ji Eun.

"Baiklah, ayo cepat kita selesaikan ini" ucap Joshua sambil tersenyum




"Aku lelah Josh"

"Istirahatlah biar aku yang memasukkan bahan ini ke dalam kulkas" kata Joshua sambil menenteng plastik berisi bahan makanan.

"Apa kamu tidak keberatan?" Ji Eun memastikan.

"Tentu saja tidak. Cepatlah istirahat" ucapnya pelan, "Tapi.." ucapan Joshua membuat Ji Eun kembali menatap sang suami.

"Tapi apa?"

"Tentu saja ini tidak gratis" kening Ji Eun berkerut, "Nanti malam hehehe"

"DASAR HONG JI SOO MESUM!"

.
.
.
.
.

Terima kasih.

New Life-Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang