.12/Lelah.

1.7K 149 9
                                    

"Cepat bangun tuan Hong" sambil menepuk pipi suaminya, Ji Eun mencoba membangunkannya.

"Eunghh.. sudah pagi?" tanya Joshua yang masih menggeliat.

"Iya. Cepat lah mandi, aku sudah menyiapkan pakaianmu dan setelah itu cepat turun untuk sarapan" setelah memastikan kalau suaminya tidak akan tidur lagi dia berjalan keluar dari kamar.

"Pagi" sapanya kepada sang istri.

"Pagi juga"

Hening sampai beberapa saat, keduanya hanya saling melirik. Ingin terus mengobrol tapi baru membuka mulut lidah mereka serasa kelu.

"Ekhem.." berdehem kecil mencoba menghilangkan rasa canggung, "Sepertinya aku akan pulang sedikit malam. Jika kamu lelah tidak usah menunggu ku" ucap Joshua sambil mengelap ujung bibirnya menggunakan tissu.

"Kenapa? ada meeting?"

"Tidak, hanya saja ada yang harus aku selesaikan" ucapnya sedikit menggantung. Ji Eun yang malas jika terus bertanya akan menimbulkan perdebatan, akhirnya memilih menggangguk sekali sebagai jawaban.

✨✨✨✨

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.15 tapi belum ada tanda-tanda Joshua akan pulang.

Di sisi lain Ji Eun yang cemas hanya bisa mondar mandir sambil menggigit kuku. Dia ingin sekali menelfon Joshua, tapi dia tidak memiliki keberanian.

'Kamu dimana Josh? aku khawatir padamu, aku tidak bisa tidur jika tidak tau keadaanmu'

'Apa yang harus aku lakukan? haruskah aku menelfonnya?'

'Tapi aku tidak berani. Aku takut kalau nanti akan mengganggu nya'

'Tapi aku kan istri nya, wajar kalau aku khawatir.'

'Tapi aku takut jika dia masih marah.'

'Lalu aku harus bagaimana?'

Begitulah isi hati Ji Eun saat ini.


Di dalam mobil, seorang pria sedang mencengkram kuat-kuat kemudi mobil. Dia terlihat sangat kacau. Rambut nya sangat acak acakan, kemeja yang ia kenakan terbuka beberapa kancing, dasi yang sebelumnya tertata rapi kini terlihat berantakan.

Dia menyetir dengan ugal ugalan.

Seperti nya dia sangat marah?




Ji Eun terlonjak kaget saat sang suami menutup pintu rumah dengan sangat keras, "Astaga.. kau kenapa?" tanya Ji Eun panik mendapati Joshua yang terlihat sangat kacau.

"Minggir!" perintah Joshua dengan dingin.

"Kamu marah padaku Josh? kamu marah karena perkataanku beberapa hari yang lalu?" tanya Ji Eun dengan menahan amarah.

"Aku tidak ingin membahasnya. Sekarang diam atau kamu bisa pergi tidur!" kata Joshua sangat keras.

"Aku tidak habis pikir denganmu. Aku bertanya baik baik padamu tapi kamu malah seperti ini" Ji Eun mulai menangis.

"Mana janjimu di depan ayahku kalau kamu akan menjagaku? mana Joshua yang dulu aku kenal? mana Joshua yang sangat lembut dan penyayang?" tangis Ji Eun semakin keras, "Itu semua hanya omong kosong! kata manis yang keluar dari mulut busukmu!" Ji Eun yang marah langsung pergi kedalam kamar.

"Ji Eun dengarkan aku.." panggil Joshua dengan lirih.

Di dalam kamar Ji Eun menangis tersedu, dia sangat kecewa pada Joshua.

'Aku sudah berusaha menjadi istri yang baik untukmu Josh.. walaupun aku tidak tidak mencintaimu tapi aku berusaha menghormati mu. Tapi apa balasanmu padaku?'

Tak lama Joshua datang dan langsung memeluk Ji Eun.

Awalnya Ji Eun menepis pelukan Joshua, tapi karena tenaga pria itu lebih kuat akhirnya Ji Eun hanya bisa pasrah.

"Aku tidak bermaksud membuatmu begini, maafkan aku" kata Joshua di pelukannya.

"Aku kecewa padamu, apakah aku salah jika khawatir padamu?" Ji Eun masih tetap menangis.

"Tidak, aku yang salah. Aku terlalu lelah dengan semuanya, aku melampiaskan semua masalahku padamu maafkan aku" Joshua semakin mengeratkan pelukannya. Sambil sesekali dia mencium bahu sang istri.

Merasa gairahnya terbakar, Joshua membalik tubuh Ji Eun agar menghadap kepadanya, tanpa aba-aba pria itu langsung mencium bibir mungil Ji Eun. Dia juga sedikit bermain disana.

Entah setan apa yang ada pada diri Ji Eun, dia malah mengalungkan tangannya dan membalas permainan Joshua.

Joshua yang merasa di beri lampu hijau tanpa pikir panjang segera memulai permainan panasnya.

Malam itu pun menjadi malam mereka berdua.


✨✨✨✨

"Kau sudah bangun?" ucap Joshua dengan senyum simpul.

Wanita itu mengangguk, "Kamu tidak kerja?" tanya wanita itu saat di lihatnya sang suami belum bersiap-siap.

"Hari ini hari minggu Ji Eun" pria itu terkekeh pelan sambil mencubit pipi istrinya.

Ji Eun menepuk keningnya pelan, "Ah iya, aku lupa" pipinya memerah karena malu.

Mata wanita itu membulat saat sadar bahwa tubuhnya tidak mengenakan sehelai benang. Dan ringisan kecil muncul saat ia merasa sakit di bagian bawah.

Wanita itu mengerjap berkali-kali. Mencoba mengingat kenapa bisa tubuhnya polos seperti ini.

Beberapa detik kemudian mata bulat wanita itu semakin melebar, bersamaan dengan pipinya yang memerah. Akhirnya setelah ingat apa yang tadi malam dia lakukan, wanita itu kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Hei kenapa tidur lagi?" tanya Joshua bingung.

"Aku malu.." ucapnya dari dalam selimut, "Apa kamu sudah melihatku?" suaranya sedikit mengeras.

Terdengar kekehan kecil dari Joshua, "Kenapa kamu menutup dirimu? aku sudah melihat semuanya, jangan malu" ucapnya menggoda Ji Eun.

Dari balik selimut mata wanita itu terpejam erat menahan emosi, "Dasar!" bentaknya, "Cepat keluar aku mau mandi!"

"Iya, setelah mandi cepat turun untuk sarapan" ucapnya menahan tawa melihat tingkah lucu sang istri.

"Jangan tertawa! Aku tau ya kalau kamu sedang menahan tawa!" bentaknya lagi.

"HAHAHAHA" tawa itu semakin keras, membuat Ji Eun mengeram sebal, "Apa kamu mau lagi? bagaimana kalau satu ronde saja? ah atau dua? tiga?" ucapnya semakin gencar menggoda sang istri.

"HONG JI SOO TUTUP MULUT MU!!!"

.
.
.
.
.

Terima kasih.

















New Life-Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang