.32/Konflik.

1.5K 105 23
                                    

Hari berlalu begitu cepat, perut Ji Eun sudah mulai membesar karena memang sudah memasuki usia 7 bulan. Itu tandanya 2 bulan lagi dia akan menjadi seorang ibu.

Seharusnya di usia kandungannya yang sekarang dia tidak boleh stress, tapi kenyataannya ibu hamil itu terlihat suntuk dan terlalu banyak pikiran.

Akhir-akhir ini Joshua jadi jarang pulang, sekalipun pulang itu pun sangat larut malam. Saat ditanya dia pasti akan jawab tentang pekerjaan. Ji Eun tidak begitu saja percaya, karena setiap dia akan mencuci pakaian, baju Joshua berbau parfum wanita.

2 hari yang lalu juga ada yang mengirimi nya pesan yang berisi tentang kelakuan Joshua di belakang Ji Eun. Ji Eun percaya dengan isi pesan itu, terlebih dia juga menyadari perubahan pada diri Joshua.

'Kenapa kamu seperti ini? disaat aku sudah mulai membuka hati untukmu. Disaat aku sudah mulai mencintaimu?'

Ibu hamil itu menarik nafas panjang sambil menatap sebuah cafe di depannya. Dengan yakin wanita itu mengangguk sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Matanya menyisir setiap sudut, mencari seseorang yang telah menunggunya. Wanita itu melangkah yakin saat seorang wanita yang terlihat seusia dengannya melambaikan tangan menyuruhnya mendekat. Rambut coklat panjang dan mengenakan baju kantoran. Tidak salah lagi, itu pasti dia.

Berdiri tepat di depan wanita yang sedang tersenyum lebar, Ji Eun menatapnya dengan malas, "Cepat katakan waktuku tidak banyak" ucap Ji Eun kepada wanita itu.

"Hei santai saja. Tidak mau duduk dulu?" ucapnya enteng. Tak lupa dengan senyum miring yang sedari tadi menghias wajahnya. Dengan sangat terpaksa Ji Eun duduk menuruti perkataan wanita itu, "Jadi kamu Ji Eun? kasihan sekali ya hahaha?" ucapnya remeh sambil tertawa keras.

Kening Ji Eun berkerut saat wanita di depannya ini mengasihani dirinya, "Nona, katakan sekarang.. aku buru-buru" kata Ji Eun masih berusaha mengontrol emosinya.

Wanita itu segera menghentikan tawanya, dia menatap Ji Eun tepat di manik mata, "Kamu itu sudah diselingkuhi bodoh! Hahaha kasihan sekali" ucapnya sombong sembari menunjuk tepat di wajah Ji Eun, "Dan apa kamu tau siapa wanita yang bisa mengalahkanmu itu? tentu saja aku hahaha" lanjutnya dengan keras hingga beberapa pelanggan merasa terganggu.

"Maaf nona, aku percaya pada suamiku. Dia tidak mungkin menanggapi mu kecuali kamu yang menggodanya" ucap Ji Eun cukup keras hingga beberapa pelanggan lainnya penasaran.

Merasa cukup Ji Eun memutuskan untuk pergi. Ingin sekali rasanya dia mendengar lebih banyak, tapi sudah cukup untuknya menyakiti diri sendiri.

Dengan kasar wanita tadi menarik lengan Ji Eun hingga menyebabkan ia tertarik ke belakang, "Kamu mengataiku penggoda?!" bentak wanita itu marah.

Tanpa takut Ji Eun juga memandang wanita di depannya ini seolah menantang, "Iya, suamiku tidak mungkin menanggapi wanita mana pun kecuali wanitanya yang menggoda" katanya dengan wajah datar, "Apalagi sekarang kondisiku tengah mengandung anaknya"  lanjut Ji Eun sembari mengelus perut buncitnya.

Dengan wajah merah padam wanita itu menghempas lengan Ji Eun kasar, "Oh benarkah? lihat saja sebentar lagi Joshua akan datang, dan lihat siapa yang akan dia pilih" ucap wanita itu dengan tatapan bengis.

Ji Eun tersenyum, "Aku tidak butuh kedatangannya" katanya sambil menggeleng pelan, "Yang aku mau hanya kamu pergi dari rumah tanggaku, kamu hanya seorang wanita penggoda! Apa kamu tidak malu menggoda suami orang? Apalagi istri nya tengah hamil besar seperti ini?" dengan perkataan itu pipi kiri Ji Eun ditampar sangat keras oleh wanita tadi.

Beberapa pelanggan yang menyaksikan pertengkaran mereka sejak tadi sangat terkejut. Bahkan sampai ada yang mendatangi mereka berdua.

"Sudah cukup nona! Apa yang anda lakukan?" marah pelanggan itu sambil menutupi tubuh Ji Eun yang masih shock.

New Life-Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang