Hari kedua bekerja, semoga tidak ada hal buruk yang terjadi kali ini. Ya, semoga.
Aku berangkat ke kantor FabMAGZ jauh sebelum Jake berangkat. Itu termasuk salah satu kesepakatan kami. Walau sebenarnya bisa saja kami berangkat bersama, kita berdua sudah sepakat untuk menghindari itu. Tidak ada orang yang boleh melihat kita bersama selain di kantor.
Sesampainya di kantor, aku sudah disambut Ashton, yang entah sejak kapan berdiri di depan lift. Sebut aku terlalu percaya diri, tapi sepertinya dia memang sedang menungguku. Karena bisa dilihat dari gerak-geriknya saat melihatku memasuki lobi.
"Hey, Ash! Datang pagi juga hari ini?" sapaku. Ashton hanya mengangguk sambil melempar senyumnya yang menurutku manis itu.
"Bagaimana malammu, Lil?" tanyanya. Bukannya langsung menjawab pertanyaan Ashton, aku jadi teringat insiden dengan Jay semalam. Aku pun menggelengkan kepalaku berkali-kali, berusaha membuang Jay jauh-jauh dari pikiranku. "Lil? You okay?"
"Ah, ya! Oke. Aku oke. Kau tanya apa tadi?"
"Tentang bagaimana malammu?"
"Oh, ya! Malamku! Hahahaha..." menyadari tawaku terdengar garing, aku pun meghentikannya. "Malamku berjalan dengan lancar. Bagaimana denganmu, Ash?"
Begitulah basa-basi diantara aku dan Ashton terjadi saat kami berada dalam satu lift. Meski aku berhasil membawa tubuhku ke kantor pagi ini, pikiranku masih sedikit kacau gara-gara laki-laki sialan itu.
***
"Lily, jangan lupa untuk memberikan map ini kepada Editor In Chief sebelum pukul 9, ya Sayang." usai bilang begitu, Lana kemudian menyodorkan padaku sebuah map berwarna kuning. Ia adalah Kepala Divisi Fashion. Satu tingkat dibawah Editor In Chief atau Pemimpin Redaksi.
Saat aku akan pergi meninggalkan ruangan Lana, Jake dengan santainya memasuki ruangan wanita anggun di hadapanku ini tanpa permisi. Dia bahkan langsung duduk begitu saja di kursi kosong yang berada tepat di sebelahku.
"Urusanmu sudah selesai, kan di sini?" Jake bicara padaku, aku hanya mengerjap. Butuh sedikit waktu untuk mencerna perkataannya.
"Baiklah, Mrs. Griffith. Saya akan pergi sekarang, permisi." ujarku sambil bangun dari kursi yang sejak sepuluh menit yang lalu kududuki. Tak lupa, aku melirik Jake tajam saat beranjak dari ruangan Lana.
Mengingat ulah Jake di ruangan Lana tadi membuatku semakin kesal padanya. Bisa-bisanya Lana mendiamkan orang yang tidak punya sopan santun sedikitpun seperti Jake. Sementara aku yang melihat ulah laki-laki itu benar-benar gemas dan ingin sekali membuangnya jauh-jauh dari edaranku.
Kubuang pikiranku soal Jake yang menjengkelkan sejenak, dan kembali fokus pada pekerjaanku. Aku harus mengantar map ini kepada Pemimpin Redaksi. Oke, perlu diketahui tidak sembarang orang bisa lolos masuk ke ruangannya, apalagi karyawan baru sepertiku. Pegawai senior —bahkan Diana, pernah dimarahi gara-gara kelalaian mereka. Dan ini kesempatan langka bagiku, karena aku bisa ke ruangannya dan melihat secara langsung seperti apa sosok Pemimpin Redaksi FabMAGZ yang begitu disegani sekaligus ditakuti itu.
"Lily, aku dengar kau akan bertemu dengan Editor In Chief hari ini untuk menyerahkan arsip bulan lalu dari Mrs. Griffith, apa itu benar?" tanya Megan yang tiba-tiba saja menghadang langkahku.
"Ya, Meg. Aku harap aku tidak memberi kesan buruk untuknya. Agak menakutkan setelah mendengar sedikit cerita tentangnya dari karyawan tetap di sini, kau tahu." jawabku.
"Ah, tenang saja, seorang Lily pasti mampu memikat hati atasan." canda Megan. Menghiraukannya, aku pun segera menujut lift dan menekan angka 5, tempat dimana ruangan para pimpinan FabMAGZ berada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Undercover Disasters
FanfictionSummer Lily Xanders benar-benar membenci musim panas. Ia mungkin satu-satunya di dunia ini yang membenci musim panas. Alasannya cukup sepele, hanya karena namanya. Namun, musim panasnya kali ini berawal dengan baik. Mulai dari dia akan benar-benar t...