“Yoona!”
Teriakan itu menggema. Sukses menarik perhatian semua orang yang ada di dalam bengkel itu.
Lisa berbisik di samping Yoona, “Nyokap lo, tuh!”
Mendesis pelan, Yoona mejemin matanya. “Ini semua gara-gara Pak Chanyeol,” desisnya.
Menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, Yoona berbalik. “Ibuk? Ada apa?”
“Ayo, pulang!”
Wanita paruh baya itu langsung narik tangan Yoona. Ngajakin anak gadisnya pulang ke rumah. Bahkan gak peduliin semua orang yang ngliatin mereka.
“Tapi, Buk. Kerjaan Yoona belom kelar,” kata Yoona yang coba nglepasin tangan ibunya. Dan yang ada genggaman ibunya makin erat aja.
“Kerjaanmu gampang, biar Lisa yang selesaiin,” kata Ibu Hyerin. “Bisa, ‘kan?"
Senyuman Lisa melebar. “Beres, Tante.” Dia nunjukin dua jempolnya saat sadar kalo tatapan Ibu Hyerin ngarah ke dia.
Kedua alis Yoona nukik ke bawah saat ada sebuah mobil mewah terparkir manis di depan rumahnya. Dia menerka-nerka, siapa lagi pemilik mobil itu?Sejak tadi Yoona fokus sama kerjaannya di bengkel, jadi gak tau kalo ada mobil dateng. Mana keliatan mentereng banget itu mobil. Kinclong bener.
“Buk, itu mobil siapa?” tanya Yoona dengan suara pelan.
“Punyanya calon mertuamu.”
“Eh?”Sampai di dalam rumah, Yoona liat kalo Chanyeol sedang duduk berbincang-bincang sama bapaknya juga ketiga kakaknya.
‘Cepet banget Pak Chanyeol ngambil hati keluarga gue,’ batin Yoona.
Chanyeol noleh ke samping. Ke arah Yoona yang ternyata sedari tadi ngeliatin dia. “Hai, Yoona,” ujar Chanyeol dengan senyuman khasnya.
“Pak Chanyeol.” Yoona cuma senyum dikit sambil nundukin kepalanya.
“Salim dulu, Nak,” kata Pak Kangta.
“Oh, iya, Pak.”Sedikit kikuk, Yoona salaman sama Chanyeol dan juga dua orang yang kayaknya ortunya Chanyeol. Gak lupa, Yoona nyium tangan mereka, karena itu udah jadi kebiasaannya sejak kecil. Kalo salaman sama orang yang lebih tua itu tangannya harus dicium. Cuman Yoona gak nyium tangan cowok yang duduk di sebelah bapaknya Chanyeol. Gak etis aja kalo Yoona nyium tangan itu cowok, umurnya aja keliatan di bawahnya. Jadi, ya, cuma salaman biasa doang.
Siwon ngliatin penampilan Yoona. Kotor dan dekil. Ada bercak oli di mukanya. Jelas aja, itu bocah ‘kan abis dari bengkel.
“Yoona gak mau mandi dulu?”
“Harus, ya?”Ditanya malah balik nanya, kalo bukan Yoona gak ada.
“Iyalah,” sahut Junsu sebel.
Yoona itu polos atau bego’ sebenarnya?
Atau malah gak peka?Cewek tapi gak merhatiin penampilan sama sekali.
“Eh, gak perlu, Yoona. Kamu cukup duduk aja. Ada sesuatu yang ingin aku sama keluargaku bicarain sama kamu juga keluarga kamu sekalian,” ujar Chanyeol kalem.
Ortu sama ketiga kakak Yoona pada merhatiin Chanyeol. Itu cowok gak keganggu sama penampilan dan aroma tubuh Yoona yang bau apa ya?
“Ada apa, ya?”
Yoona udah mulai ngerasa gak enak. Gugup juga diliatin sama empat orang yang penampilannya sangat rapi dan keliatan berkelas.
Orang kaya, cuy.
KAMU SEDANG MEMBACA
° Cinta Atau Uang °
Teen Fiction"Zaman sekarang, modal cinta saja itu tidak cukup, Pak," / "Ya, cinta harus disandingkan dengan uang," -Yovina Shalimah (Yoona). "Jadi alasan kamu nolak cuman karena uang?" / "Bukannya uang itu bisa dicari? Lagian rizki itu 'kan udah diatur sama Tuh...