8

582 149 54
                                    

“Astaghfirullah!”

Junsu yang nikmatin kopinya kaget liat Yoona yang dateng tiba-tiba dan grasak-grusuk. Dia kaget setengah hidup liat adeknya itu udah balik ke rumah. Padahal baru sejam setengah yang lalu Yoona berangkat. Cepet banget.

“Nih, buat kalian bertiga.” Kotak bekal yang tadi dibawa Yoona ditaruh di atas meja dengan kasar sama dia. “Makan, nih. Abisin sekalian.”

Kalimat Yoona gak ada alus-alusnya. Dan tanpa nunggu respon ketiga kakaknya, Yoona jalan ke kamarnya di lantai atas.

“Fiks. Yoona ngambek.” Jay cuman liatin adeknya yang keliatan emosi.

“Perasaan gue jadi gak enak, sumpah.” Baru aja Siwon diem. Dia udah liat Yoona yang udah ganti pakaian.

“Kak, Yoona pergi dulu.”

Yoona keliatan rapi pake celana jans panjang juga kaos lengan pendek yang ditutupi sama kemeja lengan panjang yang gak dikancing. Seperti biasa, rambutnya dikuncir kuda. Setelah salam, Yoona jalan keluar rumah.

Di depan rumah, Yoona diem sebentar. Ingetannya balik pada kejadian di mana dia liat Chanyeol sama cewek genit tadi. Mendengus sebel, Yoona nyalain mesin motornya Siwon. Dia pengen ke bengkel.

Bodo amat kalo Chanyeol bentar lagi pulang.

***

“Loh, Abang pada di sini?” Chanyeol yang baru dateng  liat ketiga kakak iparnya. Agak aneh liat mereka yang keliatan cemas. “Kapan dateng?”

“Iya, kami ke sini. Sekitar hampir empat jam yang lalu, sih.”

Chanyeol nengok ke kiri dan ke kanan. “Udah ketemu Yoona belum?”

“Udah, kok,” jawab Junsu, “nih, dia udah ngasih kita makanan sama minuman.”

“Em, Chan,” panggil Jay hati-hati.

Cowok itu liatin Siwon sama Junsu. Kayak ngasih kode gitu. Jay ragu soalnya mau nanyain soal Yoona yang tadi ke kampus. Pas liat Junsu sama Siwon nganggukin kepala, akhirnya Jay mantep buat nanyain.

“Tadi kamu ketemu sama Yoona gak?”
“Yoona?”
“Iya, tadi Yoona ke kampus kamu.”

Seketika Chanyeol jadi tegang. Tumben banget Yoona ke kampus dia. Tapi kok Yoona gak bilang atau nyamperin dia, sih?

“Aku gak ada ketemu sama dia, Bang,” lirih Chanyeol. Perasaannya jadi gak enak. “Sekarang Yoona di mana? Dia pulang ke rumah ini, ‘kan?”

Junsu nganggukin kepalanya. “Tadi, abis dari kampus kamu, dia emang pulang ke sini. Tapi abis itu dia pamit keluar. Gak tau ke mana.”

“Ya Allah!” pekik Siwon sambil nepuk jidatnya. Semua perhatian ngarah ke dia. “Motor gue dibawa Yoona.”

Chanyeol langsung lari ke kamarnya. Buat nyari kunci motornya. Dia gak nyaman kalo nyari Yoona pakai mobil. Gak bisa cepet.

Orang kaya, Cuy. Kendaraannya banyak nan mewah. Ada sepeda, motor, juga mobil. Tinggal pilih tergantung situasi dan kondisi.

“Bang, aku cari Yona dulu, ya?” kata Chanyeol pas nyamperin ketiga kakak iparnya lagi. Dia gak ada ganti baju ato gimana. Cuman ganti kendaraan doang. “Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumsalam.”

“Kira-kira Yoona pergi ke mana, ya?” Ketiga cowok ganteng itu bergumam lirih. Mereka saling liat-liatan.

Mereka semua berpikir keras. Coba nebak ke mana tujuan Yoona pergi. Soalnya Yoona gak punya tempat favorit atau tongkrongan. Ya, selain...

“Bengkel.”

° Cinta Atau Uang °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang