Ini adalah rangkaian aksara dari perjalanan hidupku.
Sederet kenangan tentang masa hijrahku.Menuju Hidayah-Mu.
Cahaya yang membimbing ke Surga-Mu.
Telah menerpa ragaku.
Menuntunku melangkah jauh dari masa kelam dulu.
Membukakan mata hati dan jiwa.
Bahwa kehidupan di dunia bukanlah selamanya.Melainkan hanya sebatas tempat ujian.
Bagi manusia yang memegang teguh iman.Meski pelan, pijakkan langkah kutujukan untuk meraih ridho Allah semata.
Walau semak belukar sempat menghalang jalan, aku tak akan menyerah.
Seberapa banyak hasutan pun aku tetap tak akan goyah.
Aku percaya dapat melewati semua dengan dzikir dan doa.Ya Allah....
Berkali-kali diriku terjun kelubang dosa.
Mengumbar aurat yang sepatutnya tertutup tanpa sedikit celah.
Berbuat zina mata yang sudah jelas itu salah.Walaupun selama ini aku dianggap sebagai pendiam.
Tapi diamku bukan berarti jadi pembenteng dari segala perkara.
Karena pada dasarnya manusia pasti memiliki penyakit hati.
Begitupun denganku.
Secuil dendam pernah merasuk dalam diri.
Namun aku sadar, semua urusan duniawi telah lama memanipulasi.Sejak tragedi itu aku berhasil lari dari gelapnya kehidupan.
Mengerti akan arti kuasa Allah yang sesungguhnya.
Memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mendekatkan diri kepada-Nya.Mungkin kejadian itu adalah tamparan dari sikapku.
Hidup tanpa arah.
Kebebasan menjadi teman kemana-mana.Terima kasih Ya Allah.
Engkau telah membimbing hamba ke jalan kebenaran.___________________________
♥♡♥♡♥♡♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Hidayah-Mu
SpiritualSpiritual-Teen Fiction (ON GOING) Cover by: @liafadhilah Meskipun sudah berada di jalan yang benar, bukan berarti seseorang itu pasti mampu memegang keistiqamahannya. Sama halnya dengan gadis di kisah ini. Dia Afika Sidqia A., salah satu siswi d...