Tepat waktu kah?
Cocok sama jadwal yang aku share di instagram kan? wkwk
Makanya, yang bertanya-tanya kapan lagi ini cerita mau up, langsung follow instagramku untuk lihat jadwal update/terbit dan quotes romantis dari seluruh cerita ANNIE GREEN. Bisa langsung mention loh yang mau follow back :D
See you there yah :D
Aku tak percaya Frederick mengundang Greg ke acara ini. Kami sudah merencanakan hiburan ini beberapa hari yang lalu. Hanya ada aku, Mathew, Sam, dan Frederick sendiri. Kami lebih dari sekali dua kali melakukan ini dan tidak pernah ada Greg. Kehadiran tunangan Sam memang di luar perkiraan karena biasanya kami pergi untuk mencari wanita. Sam selalu menjadi yang paling kolot soal seks bebas, jadi malam ini kami membiarkannya bersenang-senang dengan Georgia-nya yang jelas-jelas posesif.
Tapi Greg adalah persoalan lain. Ia tidak pernah terlihat seperti melakukan kebiasaan seks bebas. Hiburannya bukan berada di lingkaran kami. Ia mengakui bahwa ia punya pacar. Aku tahu pacarnya adalah Natalie, meski Greg tidak membicarakan sepanjang waktu. Bukan kebetulan aku berada di bar itu untuk mengajukan diri menggantikan Greg yang kutahu sedang mengabaikannya. Aku tak habis pikir bagaimana bisa Natalie membiarkan Greg menyentuhnya seperti itu. Aku bahkan tidak punya bayangan bahwa Greg bisa menyentuh dengan penuh nafsu, karena ia memang tidak pernah menunjukkan ketertarikan mendasarnya pada semua wanita.
Natalie harusnya merasakan perbedaannya. Sentuhanku jelas tidak sebanding dengan yang diberikan Greg untuknya. Greg hanya orang tolol yang membiarkan Natalie menunggu berjam-jam, menantikan pesan-pesannya, meski akhirnya hanya digantungkan tanpa kejelasan. Aku bisa memberikan lebih padanya. Aku tidak mungkin tidak mendapatkannya, padahal bukan pria itu yang pantas menyentuhnya.
"Mau menari?" bisik wanita yang kutarik dari meja bar. Seketika aku melupakan namanya. Benar-benar lupa karena Natalie memutar seluruh pandanganku. Sekarang ini menurutku hanya Natalie yang paling cantik di ruangan ini.
Natalie menggelung rambut pirangnya. Anak-anak rambutnya dibiarkan menjuntai menghiasi wajahnya yang cantik dan menawan. Dan bibirnya―oh, bibirnya, aku masih ingat rasanya di lidahku. Dia manis, lembut, dan sensual. Gaun itu terlalu menutupi pemandangan tubuhnya. Ia tidak menggunakan gaun nakal gelap seperti Jum'at lalu, tapi penampilannya cukup mampu membuat sisi liarku terbebas. Aku pun mengeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Night to Regret
Romantizm√ Completed √ - N O V E L L A - Bagaimana bisa sebuah kebetulan terjadi di malam yang paling menyebalkan bagi Natalie? Ia bertemu dengan pria paling menarik seumur hidupnya. Tampan, penuh pesona, dan semua kepribadiannya adalah cerminan dari fantasi...