Greg menang. Lagi. Frederick begitu tertarik dengan ide menambahkan jasa baru di perusahaan kami―secara tidak langsung. Ide Greg tidak muluk-muluk melakukan penulusuran penyebab, tapi Greg bersedia menelaah aktualisasi risiko di masa yang akan datang, melihat dari perkembangan yang ada. Aku tak mengerti bagaimana Greg melakukan itu. Bagaimana mungkin dia punya kemampuan aktuaris dalam satu malam? Tapi tentu saja Greg punya. Dia menunjukkan kemampuannya di depan Frederick dengan begitu mulus.
Dan bagaimana pula Mathew punya ide yang garis besarnya sama denganku? Saru-satunya jawaban yang bisa kupertahankan saat ini hanya ideku terlalu lazim, sehingga Matt pun punya pemikiran yang sama denganku. Tentu tidak sulit membaca ide yang begitu lazim.
"Sudah lama aku menginginkan ini," kata Frederick. "Tapi aku harus memikirkan ini matang-matang. Maksudku, perusahaan ini masih merintis dan aku tidak mungkin membayar satu orang tambahan secara berkala hanya untuk melakukan riset ketika klien kita meminta."
"Sungguh tidak diperlukan menambah satu orang itu, Frederick," balas Greg dengan nada bangga yang entah bagaimana terdengar seperti mengolokku. "Aku bisa melakukannya untukmu. Bukan sesuatu yang mendesak untukmu mencari seorang aktuaris. Sungguh, mencari aktuaris tidak semudah itu. Aku bisa mengerahkan sedikit kemampuanku."
"Benar. Orang yang menghitung statistik dengan penelitian-penelitian. Kau akan merangkap itu, Nak. Dan dengan adanya tanggung jawab seperti ini, kau pasti mendapatkan posisi itu." Frederick beralih padaku dan Matt. "Maaf, Nathan, Matt. Aku yakin kalian masih menjadi tim yang luar biasa. Kerja kalian bagus. Sangat bagus. Tapi aku masih membutuhkan kalian di sini."
"Tidak apa-apa," balasku seperti biasanya. Berusaha memendam rasa kecewaku, aku memandang Greg. "Sobat, kau brilian."
Greg tersenyum. "Trims."
Aku mengulurkan tangan dan Greg balas menjabatku. Remasan ringan dan tatapan tajam jelas menyiratkan suatu pertanda. Mungkin tentang Natalie? Aku tidak yakin.
"Aku ingin melihat detailnya segera, Greg," kata Frederick sambil mengancingkan mantelnya yang terlihat sesak di bagian perut. "Aku harus pergi. Golf menantiku. Selamat makan siang untuk kalian. Aku sungguh berharap bisa bergabung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Night to Regret
Romance√ Completed √ - N O V E L L A - Bagaimana bisa sebuah kebetulan terjadi di malam yang paling menyebalkan bagi Natalie? Ia bertemu dengan pria paling menarik seumur hidupnya. Tampan, penuh pesona, dan semua kepribadiannya adalah cerminan dari fantasi...