"Mengapa itu terkesan penting untukmu?" tanya Nate.Terkesan penting?! Ya Tuhan! Itu benar-benar penting.
Aku tidak akan memilih dengan orang berpangkat apa aku tidur. Aku juga tak akan mencuri uangnya, jika itu yang ia takutkan. Ini semua tentang Greg.
Ya, aku tahu. Aku sudah tidak memedulikan si brengsek atau bahkan berusaha bertindak konyol dengan mencari keberadaannya dan sekarang ini sedang mengusut demi menjadi seorang penguntit seolah aku adalah fanatik Greg Lancaster―
Benarkah begitu?
Tapi itu lah yang saat ini kulakukan.
Sial. Apa alkohol mulai bekerja pada diriku? Aku tidak mungkin memberikan apapun pada Nate―meski... yeah, dia seksi―hanya demi mengetahui beberapa hal yang mungkin menarik tentang si brengsek yang beberapa menit yang lalu baru kuputuskan secara sepihak.
Tunggu. Apa kami sudah putus?
Sungguhan?
Ini sama sekali tidak fantastis.
Dunia terasa mulai berputar dan Nate membayangi kepalaku dengan senyumnya yang menawan. Meski pria itu terlihat sedang bingung ketika menatapku, tapi matanya tetap menggodaku. Warnanya hijau―atau biru... atau hijau yang kebiruan. Sulit memastikan ketika alkohol bekerja pada diriku. Namun aku bersumpah tatapannya membara. Penuh rahasia dan membuatku penasaran. Aku perlu sekuat tenaga untuk mengendalikan tubuhku, bagian yang paling sulit adalah tanganku. Aku ingin meraih Nate, ingin tahu apa yang ada di balik setelan kelabunya. Ingin melucuti sekalian pakaian yang ia biarkan terbuka. Aku menyadari bahwa aku tak pernah merasakan tarikan semacam ini.
Seolah Nate adalah magnet.
Aku tidak pernah bertemu magnetku kecuali Greg sedang bermanis-manis, tidak membicarakan pekerjaan, kami di ranjang, dan Greg menyentuh titik sensitifku. Namun Nate hanya menatapku dan―aku tidak akan berdusta―aku langsung menginginkannya.
Alkohol atau keseksian Nate, semuanya berasal dari neraka.
Berbahaya.
Panas.
Dosa yang menggiurkan.
Sulit dilewatkan.
Mungkin aku harus beralih memanggilnya Seks.
Oh, halo, Seks.
"Sebenarnya, aku tidak pernah menyebutkan di mana aku bekerja pada kencan semalamku atau pada wanita manapun ketika aku tertarik berbagi pengalaman dengannya. Apalagi menyebutkan pangkatku di perusahaan. Itu sedikit berbahaya untuk satu malam yang rencananya akan kita habiskan. Itu melanggar aturan one night stand."
"Aku tidak tahu jika ada aturan one night stand," tukasku. Siapa pula yang mau membuat peraturan dari sebuah pertemuan konyol dan berakhir di ranjang, kemudian, selamat tinggal! Kita tidak akan bertemu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Night to Regret
Romance√ Completed √ - N O V E L L A - Bagaimana bisa sebuah kebetulan terjadi di malam yang paling menyebalkan bagi Natalie? Ia bertemu dengan pria paling menarik seumur hidupnya. Tampan, penuh pesona, dan semua kepribadiannya adalah cerminan dari fantasi...