#15

11.6K 1K 94
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakiku terpaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakiku terpaku. Aliran darahku membeku. Butuh segenap kekuatan untuk menekan putaran di perutku. Yang kulihat sama sekali bukan kenyataan. Tapi aku menyangkal banyak hal sejak Greg memutuskan hubungan kami.

Dan ini.

Greg menghimpit seseorang dengan penuh nafsu seolah ingin menelanjanginya―ia memang berusaha menelanjanginya. Seorang pria. Maskulin, penuh otot, jantan, dan berwajah Arab.

"Jack! Brengsek, Jack!" pekik Les di sebelahku.

Oh, astaga. Itu Jack.

Jack! Yang menghancurkan hati Les. Menghancurkan hatiku.

Otakku menjerit. Berteriak, menyumpah-sumpah. Demi Tuhan, telan aku! Greg mencium seorang pria. PRIA! Dan pria itu adalah Jack.

"Nat?" Suara Greg yang berat menelisik inderaku. Aku merindukan suaranya. Aku sakit mendengar suaranya. Pria yang kucintai selama tujuh tahun―yang sedang menghimpit pria.

Kakiku mundur ketika dihantam kenyataan itu. Otakku berputar dan sensasinya seperti mimpi. Kurasa aku mati rasa. Kita cenderung mati rasa saat bermimpi, kan? Benar ini mimpi. Pasti. Tidak mungkin ini Greg. Bagian alam bawah sadarku pasti sengaja membuat skenario ini. Sebab aku sedang menderita karena Greg, karena aku peduli dengan Les yang disakiti Jack.

Greg bukan gay. Dia bercinta denganku. Kami melakukannya dengan baik. Tidak pernah ada keraguan.

Ini mimpi, jelas.

Aku hanya perlu bangun dan berlari kembali pada Greg. Membawa kembali hubungan kami.

Benar. Ini bukan mimpi bagus. Aku harus pergi dari sini. Tempat ini terlalu fiktif untuk disebut nyata. Hanya ada aku, Nate, Les, Greg, dan Jack. Orang-orang yang kukenal tidak mungkin menyaksikan hal aneh ini.

Aku memaksa kakiku melangkah dan aku sungguh terkejut ketika bumi melepasku semudah itu. Aku tidak lagi harus berada di bagian mimpi buruk ini. Aku mungkin bisa menghilang saja kalau aku mau. Aku hanya harus bangun dari tidurku. Aku berlari menuju tangga yang baru saja kulewati. Tempat ini sungguh fiktif. Gambaran kantor minimalis persis seperti yang Greg jabarkan dan kubayangkan. Aku kesulitan menemukan kantor Greg selama berbulan-bulan dan aku tidak mungkin berada di sini begitu saja.

Another Night to RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang