Aku dan Nate tidak menunggu pesta lajang Greg berakhir. Kami tidak berpamitan pula. Kami hanya keluar dari bar. Tangan Nate menggenggam tanganku, memancarkan kehangatan di tengah terpaan angin darat sementara kami menyusuri jalanan dekat. Pantai tidak terlihat dikejauhan karena hari sudah gelap. Musim dingin telah tiba dan udaranya sungguh menggigit tulang. Berbeda dengan kali pertama kami keluar dari bar yang sama, kami tidak terburu-buru untuk mencari taksi. Kami berjalan, tidak saling bicara, seraya menghalau rasa dingin.
Enam bulan ini rasanya aneh. Aku berteman dengan Greg, aku mendengar keluhan Greg yang terkadang bertengkar dengan Jack. Terkadang aku cemburu, tapi aku harus mengingat lagi siapa nama pacar Greg sekarang. Aku tidak mungkin iri dengan pacar Greg―yang tidak punya payudara atau tubuh sintal.
Tetapi bagaimanapun seluruh kaitan ini tidak begitu saja terlupakan. Betapa malam itu mengubah segalanya. Betapa segalanya menjadi jelas setelah aku bertemu dengan Nate. Aku tidak tahu apakah beginilah jalannya takdir, tapi aku berpikir bahwa ini berarti sesuatu. Siapa yang mengira tangan-tangan takdir itu adalah orang-orang di sekitarmu―rekan kerja pacarmu yang mengamatimu di bar, yang hadir saat dirimu putus asa, menawarkan dunia yang tak pernah kau duga. Memangnya aku akan pernah menjadi seakrab ini dengan Les jika tidak ada kejadian gila ini? Memangnya aku akan pernah merasakan surga dunia tiada tara jika tidak bertemu dengan Nate?
Tentu saja tidak. Karena begitulah takdir yang telah melalui hidupku.
"Aku bertanya-tanya..." kata Nate kemudian, namun kaki kami terus bergerak. Kami butuh bergerak supaya tidak membeku. "Apakah aku membuatmu tak nyaman?"
Aku berusaha tersenyum. Kurasakan remasan di tanganku ketika aku melakukan itu. Kehangatan menjalari tubuhku. "Tidak."
"Maksudku, sebelum ini. Dulu. Ketika... kau bersama Greg. Kau terus menghindariku dan... yah, kau masih menghindariku setelah kau putus. Aku tidak sempat meminta maaf. Aku takut mengganggumu."
"Jika aku menghindarimu, aku mungkin tidak menjawab ya padamu. Lebih lagi, seingatku, akulah yang memintamu menemanimu ke pesta Greg."
Nate tersenyum dan genggamannya kembali menguat. Aku tidak menyadari bahwa aku merindukan senyumnya sampai dia tersenyum untuk pertama kalinya. "Yah, aku minta maaf. Jika itu berarti sesuatu―menemanimu ke pernikahan mantanmu, aku akan merasa senang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Night to Regret
Romance√ Completed √ - N O V E L L A - Bagaimana bisa sebuah kebetulan terjadi di malam yang paling menyebalkan bagi Natalie? Ia bertemu dengan pria paling menarik seumur hidupnya. Tampan, penuh pesona, dan semua kepribadiannya adalah cerminan dari fantasi...