Hari ini, ibu sukses membuat Nae Ri serba salah. Tapi justru diluar dugaan, ibu tidak seganas perkiraannya. Memang masih pedas kata yang keluar dari mulutnya, tapi ia tidak menyakiti secara fisik.
Nae Ri tersenyum. Memandangi foto kedua orangtua nya di atas nakas sembari mengelap kasar air mata.
"Aku bahagia sekali disini. Setidaknya meskipun ia begitu, aku masih diberi makan dan tempat tidur. Tapi tetap saja, saat waktunya tiba. Aku akan kabur dari sini. Aku dan Kak Nam Joon tidak ingin dikhianati lebih jauh. Walaupun semuanya-"
"Kenapa?!"
Tante Goo berdiri di belakang Nae Ri. "Tidak suka dengan aturan rumahku?! Mau kabur?! Jangan berani-berani kau, atau-"
"Atau apa?!" Nae Ri akhirnya berani berteriak kepada wanita itu saat dilihatnya sebilah pisau di tangan wanita itu. Nae Ri bergidik sementara Tante Goo tersenyum miring.
"Dandan yang cantik sekarang!" Wanita itu melempar sebuah paperbag. Nae Ri menelan ludah dan mengernyit heran. "Apa maksud ibu?"
"Buka saja, cepat!"
