"Ah, Tae Hyung." Nae Ri mengangguk. Ketika ia dan Tae Hyung berbelok di tikungan, nampaklah sebuah rumah berwarna cokelat dengan desain yang sedikit kuno tapi sungguh indah. Seperti desain rumah zaman dulu.
"Selamat datang." ujar Tae Hyung pelan sembari membuka pagar. Nae Ri mengucapkan terimakasih. Masih terkagum terhadap rumah Tae Hyung yang sederhana tapi cukup untuk membuat dirinya tertarik.
Tae Hyung masuk diikuti Nae Ri. "Kau bisa memilih kamarmu sendiri. Ada banyak kamar yang tidak terpakai di rumah sebesar ini. Jadi, pilihlah yang kau suka." Tae Hyung tersenyum dan meninggalkan Nae Ri.
"Ah iya satu lagi, dapur dan kamar mandi ada di ujung sebelah sana." Tae Hyung menunjuk ujung lorong. "Aku di dapur jika kau butuh sesuatu."
Besar katanya? Rumah ini justru cukup untuk dibilang kecil karena hanya ada satu lorong, dengan ujung depan mengarah ke pintu masuk dan ujung belakang mengarah ke dapur dan kamar mandi. Tapi ada sebuah tangga, mungkin tangga menuju ke lorong. Tak ada salahnya jika ia naik ke atas.
Nae Ri menginjakkan kaki. Lalu terdapat lorong lagi. Kali ini hanya ada dua kamar.