Chapter 21

311 39 23
                                    

"Ketika Dunia selesai tercipta, ia tidak lantas terisi, hanya berupa ruang kosong, tanpa penghuni, tanpa perhiasan.

Lalu Manwe memenuhinya dengan angin, dari yang halus berbisik hingga yang keras bersiur. Permaisurinya Varda membentangkan langit dan menggantungkan bintang-bintang. Ulmo membawa airnya, selagi Aule membentuk gunung dan perbukitan, dan demikianlah laut dan daratan dijadikan. Melodi Eru kemudian menyuarakan kehidupan, Dewi Bumi Yavanna dan adiknya Vana sang Ratu Kesuma menumbuhkan hutan dan padang bunga, dan dari pertemuan tanah, air juga udara, entitas demi entitas hadir, membentuk keaneka-ragaman hayati.

Lambat laun Arda pun terpenuhi, indah tiada tara, taman Eru yang sempurna. Namun muncul kekhawatiran di hati para Valar, karena bersama cahaya yang kian benderang kegelapan pun kian panjang membayang. Musuh mereka, Morgoth Bauglir, masih mengintai, mencari celah untuk merusak dan menghancurkan.

Eru Iluvatar kemudian menetapkan kedatangan Putra dan Putrinya, Penjaga dan Pelindung Dunia. The Eldar, atau Quendi.

Embun, cahaya, lautan, dan gunung; begitulah Eru merancang Quendi-nya, berjiwa murni, laksana harapan di tengah kegelapan, vitalitas yang abadi, dan tak tergoyahkan menghadapi tantangan. Janji Eru menenteramkan keresahan para Valar, dan sembari memperindah Arda mereka menunggu bangunnya Anak-Anak Iluvatar ini.

Tetapi, ketidaksabaran membuncah di hati Aule. Ia ingin segera menemui Anak-Anak Iluvatar, dikuasai hasrat besar untuk mengajarkan segenap pengetahuan dan kepandaiannya. Ia tak sanggup lagi menanti, hingga diam-diam menempa kreasinya sendiri di balairung rahasia. Anak-Anak yang sama kokoh dan tabahnya dengan Anak-Anak yang digambarkan Eru, namun mewarisi segenap api ambisinya dalam berkarya dan menempa.

Dan terciptalah tujuh Dwarrow pertama di Dunia. Aule memahatnya dengan sepenuh hati dari bebatuan terkeras Arda.

Namun, menciptakan insan bukanlah wewenang Valar manapun. Meski telah membuat tempaan, Aule tidak memiliki kemampuan untuk menghidupkan. Apa yang dilakukannya lambat-laun diketahui Eru, hingga ia hadir bersemayam pada balairung rahasia Aule, menunjukkan kekecewaannya pada Sang Pandai Besi yang telah dengan lancang menyalahi kekuasaan dan mendahului kehendaknya.

Dipenuhi ketakutan, Aule memohon ampun. Ia bahkan menawarkan untuk menghancurkan anak-anaknya dengan tangannya sendiri, demi membuktikan kesetiaannya kepada Eru. Walau demikian ia tak kuasa menahan kesedihan kala mengangkat palunya, hendak memusnahkan ciptaan yang telah dipahatnya dengan sungguh-sungguh, karena tidaklah setiap pencipta merancang sebuah karya tanpa mengikutsertakan hatinya.

Tergugah oleh kesetiaannya, juga karena belas kasih, Eru akhirnya mengembuskan jiwa hingga Putra-Putra Aule menjadi hidup, bahkan menganugerahi mereka dengan pasangan-pasangan. Namun karena ia telah menetapkan Quendi sebagai pelindung pertama Arda, Dwarrow Aule hanya diperkenankan menjelajahi dunia setelah Anak-Anak Sulung Iluvatar itu terbangun. Para Dwarf kemudian ditidurkan di dalam ruang-ruang batu di tujuh pegunungan Arda. Kelak di kemudian hari dunia mengenali mereka sebagai Yang Kedua Terjaga.

Tak terbilang rasa syukur Aule atas berkah Eru pada ciptaannya. Airmatanya menerpa bumi, mengubah pasir  menjadi emas, bebatuan kasar jadi batu-batu mulia. Adalah suratan takdir, tatkala jatuh di dedaunan airmatanya tak terserap dan tertahan selama bermusim-musim. Waktu kemudian menyelimutinya dalam kebekuan, zaman menelan dan menguburnya. Di masa lain airmata itu diketemukan dalam wujud yang berbeda. Sebuah permata tiada bandingan, yang menyala dengan sinarnya sendiri.

Jantung Gunung; Arkenstone."

Bilbo terdiam sejurus. Pandangannya menerawang dari kitab klasik Hikayat Lama Arda yang disusun dan ditulis Ayahnya, Bungo Baggins almarhum.

"Airmata Vala yang terkunci di dalam permata... kedengaran seperti mukjizat, bukan begitu, Ibu?"

Bilbo melirik Ibunya, Belladonna Baggins, dan mengulum senyum saat mendapatinya tertidur. Ia menutup buku besar Ayahnya, menghampiri sang Ibu, mengecup halus dahi sebelum menyelimutinya dengan selimut wol.

The Grey MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang