Chapter 23

172 23 1
                                    

Gaun itu tergantung di dekat jendela, bergemersik dibelai angin. Dibuat dari sutra halus berwarna biru muda lembut, dengan corak bunga lily yang mengilap keperakan kala disorot cahaya mentari pagi. Hadiah Lady Galadriel, yang diterima Tauriel tadi malam.

Tauriel menyentuh ujung lengan gaun itu dengan terpesona. Sejak menjadi prajurit, jarang sekali ia menemukan kesempatan mengenakan busana indah selain pesta kenegaraan. Ada pesta di istana pun, ujung-ujungnya Tauriel kerap tak jadi hadir karena posisinya sebagai Kapten mengharuskannya pergi patroli hutan alih-alih berdansa dan minum-minum. Tapi di sini bukan Mirkwood. Menggigit bibir, Tauriel menarik gaun itu dari gantungan.

Tak hanya enak dilihat, ia nyaman pula dipakai. Tersipu-sipu, Tauriel berputar di depan cermin. Gaun biru keperakan itu membuat rambut merahnya semakin membara kontras. Ia memain-mainkan rok gaunnya, nyaris tersungkur saat tak sengaja menginjak ujungnya, dan tersadar kalau ia masih memakai sepatu bot. Merasa bodoh, ia lantas mengganti sepatunya dengan sepasang selop satin padanan gaunnya, tak lupa jubah musim dingin yang turut disertakan Galadriel dalam hadiahnya. Kembali, ia mematut diri di depan kaca. Penampilan kini serasi, ia tersenyum puas. Namun ia teringat pada Galadriel yang jelita tiada tara, dan rasa kikuknya tiba-tiba muncul. Ia mencermati penampilannya baik-baik dan merasa gaya rambutnya terlalu 'kelelaki-lelakian' untuk busananya yang begitu anggun. Berpikir begitu ia lantas melepas kepangan rambutnya, dan tanpa sadar meniru gaya Galadriel menjalin rambut.

Memupuk kepercayaan diri, ia pun turun ke ruang makan, jubahnya berkibaran mengiringi langkah-langkahnya yang cepat.

Tadinya ia khawatir akan diledek oleh Legolas dan Edenost, karena begitulah perlakuan dua Ellon itu setiap kali melihat Tauriel berdandan. Tapi kecemasannya pupus saat tak bertemu dengan keduanya. Ia bahkan tak berjumpa siapapun kala santap pagi; hanya seorang pelayan pria yang mengantarkan sarapannya. Tidak ada yang mengomentari penampilannya Tauriel antara lega tapi juga sedikit kecewa.

Usai sarapan ia memutuskan pergi berjalan-jalan. Melihat indahnya laut dari atas balkon dan pergi ke taman di belakang kediaman Lord Cirdan. Udara dingin telah membuat banyak tumbuhan tertidur, pepohonan pun sudah meluruhkan semua daunnya. Namun ada sebuah bangunan bundar yang terbuat dari kaca di tengah taman, mata jeli Tauriel menangkap berjenis-jenis bunga terdapat di dalamnya. Menjinjing ujung gaun, ia pergi ke rumah kaca itu.

Di depan sebuah petak yang rimbun oleh athelas, Tauriel melihat Lady Galadriel berjongkok memetiki beberapa helai daunnya. Sang Lady hanya mengenakan gaun putih polos sederhana dan selendang tebal, namun entah mengapa sosoknya tak kalah mewah dari Ratu atau Elleth bangsawan yang pernah dilihat Tauriel. Mendadak malu karena rendah diri, ia berpikir untuk segera kabur, tapi Galadriel keburu memergokinya.

"Ah, Tauriel. Selamat pagi," sapa Galadriel.

"S-selamat pagi, Milady," jawab Tauriel tegang. Ia kemudian ingat gaun yang dipakainya adalah pemberian sang Lady. "T-terima kasih, gaunnya indah sekali!" Malu-malu ia mengusap-usap roknya.

Galadriel tersenyum lebar melihatnya. "Gaun tetaplah selembar kain, keindahannya baru terlihat sempurna setelah dikenakan." Ia menghampiri Tauriel, memandang si Peri muda lekat-lekat. "Pantas sekali."

Tauriel senang sekaligus malu. Wajah merah padam, ia menggumamkan terima kasih.

"Pagi-pagi sekali Legolas dan Edenost sudah pergi mengganggu Cirdan yang sedang sibuk merancang kapal," kata Galadriel, "terakhir kudengar mereka malah pergi memancing."

"Ooh..." meski tak pernah memancing ke laut, Tauriel pada dasarnya senang berburu, dalam hati ia agak kecewa ditinggal pergi oleh Legolas dan Edenost. "Pasti asyik sekali," katanya menyesalkan.

"Kalau tangkapannya banyak," ujar Galadriel, "kalau tidak, cuma bau asin dan lembab yang akan kau dapat." Tauriel tersenyum geli membayangkan dua temannya pulang dari laut dengan tangan hampa.

The Grey MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang