Hantu, goblin, siluman.. Mereka semua harus disingkirkan. Sudah menjadi tugasku untuk memastikan bahwa dunia manusia tetap aman, dan dunia akhirat menjadi rumah bagi pengganggu seperti mereka. Tapi tetap saja selalu ada manusia-manusia bodoh yang dengan sukarela mencari jalan agar para iblis itu bisa berbuat curang.
-Choi Soo Young-
Tae Yeon kembali ke istana dengan harapan yang semakin pupus. Ia ingin percaya bahwa Yu Ri masih hidup. Tidak peduli apakah Yu Ri adalah gumiho. Ia hanya ingin Yu Ri selamat. Lagipula tubuhnya belum ditemukan. Tapi juga tidak mungkin ada yang menemukan jasadnya sementara tak ada lagi yang berani memasuki Gunung Jiri.
Setelah mengganti pakaiannya, Tae Yeon pergi ke kediaman Mi Young. Bagaimanapun juga bukan hanya Yu Ri yang menjadi korban insiden penyerangan di gunung. Juga ada YoonA. Dan sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memberitahukan pada Mi Young tentang apa yang terjadi terhadap adik sepupunya itu.
Atau mungkin.. ia tahu ini hanyalah sekedar harapannya belaka. YoonA sedang berada bersama Mi Young di kediamannnya. Karena jika YoonA ada disini, maka begitu juga Yu Ri. Tae Yeon tidak perlu mengkhawatirkan Yu Ri yang bertarung dengan YoonA karena ia yakin YoonA bukanlah tandingan seorang gumiho. Tapi, jika YoonA tidak ada disana...
"Mama, Jusang Jeonha ada disini." Kasim Hong mengumumkan kedatangan Tae Yeon.
Tae Yeon tidak menunggu persetujuan Mi Young dan langsung masuk ke kediaman sang ratu. Begitu Tae Yeon berada di dalam, otomatis para dayang yang berada disana mundur untuk keluar.
"Jeonha!" Mi Young berdiri untuk menyambut Tae Yeon. Ia merasa heran karena sikap Tae Yeon yang terlihat tak biasa. Ia merasa ada hal penting yang ingin dikatakan oleh suaminya itu. Bukannya datang dari kamar rahasia, Tae Yeon malah muncul secara terang-terangan.
Tae Yeon pergi untuk duduk di kursi tamu lalu memijat kepalanya sendiri. "Aku ingin mengatakan sesuatu tentang Panglima Agung." Katanya pada Mi Young.
Mi Young mendekat lalu memijat pundak Tae Yeon dari belakang. "Aku sudah mendengarnya dari Choi Sanggung. Ini semua salahku. Harusnya aku menjelaskannya pada YoonA sebelum ini terjadi."
"Bukan itu." Tae Yeon memutar duduknya untuk menghadap Mi Young. Ia menarik nafas dalam sebelum mengatakan hal yang akan membuat gadis itu sedih. "Ku rasa... Panglima Agung tewas karena serangan makhluk misterius di gunung."
"Apa yang kau bicarakan, Jeonha?" Mi Young menarik hidung Tae Yeon sambil tertawa. "Itu tidak terdengar seperti YoonA."
Tae Yeon memulai ceritanya dari awal untuk membuat Mi Young mempercayainya. Dimulai dari identitas Yu Ri yang bukan hanya seorang wanita namun juga siluman rubah. Lalu bersama dengan YoonA ia melarikan diri hingga ke gunung. Dan terakhir, malapetaka yang menyebabkan puluhan orang terbunuh termasuk dua gadis itu.
Mi Young masih terlihat tidak percaya. Atau mungkin ia berusaha untuk tidak mempercayai berita buruk itu. "Kau sedang bercanda kan?"
"Jungjeon!" Tae Yeon menengadah sambil menggenggam kedua tangan Mi Young. Ia berusaha keras menunjukkan keseriusannya agar Mi Young bisa melihatnya. "Aku tidak mungkin bercanda untuk hal-hal seperti ini."
"Tapi..." Mi Young mulai merasa gusar melihat keseriusan Tae Yeon. Ia ingin tidak mempercayai tentang segala hal yang baru saja didengarnya. Terutama bagian dimana ia harus meyakini bahwa sepupunya, YoonA sudah tidak ada lagi. "Cerita tentang gumiho, makhluk penjaga gunung, serangan misterius.. Semuanya terdengar seperti omong kosong bagiku."
"Aku juga berharap bahwa itu adalah omong kosong." Sahut Tae Yeon. Ia sendiri sulit menerima kematian dua gadis itu. Terutama Yu Ri. Ia juga masih harus menemukan tubuh keduanya untuk memastikan. Setidaknya ada kemungkinan keduanya masih hidup meski sangat kecil. Mereka mungkin bersembunyi di suatu tempat di gunung. Tapi siapa yang masih bisa selamat saat penunggu gunung keramat itu begitu tidak suka manusia memasuki kawasannya. Dari cerita rakyat yang beredar, memang tak ada satupun orang yang berhasil keluar hidup-hidup setelah memasuki gunung. Apalagi kini telah ada bukti nyata setelah banyak yang tewas karena serangan roh suci. "Lalu mengapa mereka belum kembali ke istana hingga saat ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wang Tae
Fanfiction"Kau tidak pernah menyentuhku, apa ada yang salah? Apa kau tidak menyukaiku?" "Pernikahan ini bukan tentang suka atau tidak suka, tapi tentang politik." "Aku tahu itu. Tapi apakah kau tahu betapa sakitnya saat suamimu sedikitpun tidak tertarik padam...