Author POV
Pagi Minggu yang cerah. Sepasang suami istri itu tengah di dapur. Si wanita sedang memasak sedangkan sang pria memperhatikan gerak-gerik wanitanya yang sesekali mesti ditutupi dengan koran agar tidak ketahuan jika ia terus mengamati wanita itu. Saat makanan itu sudah selesai Regina meletakkan makanan itu di meja makan.
“Mas Mas padahal hari libur tapi tetap aja fokus sama kerjaan. Pasti kerjanya mantau berita bisnis” ia kemudian berbalik lagi.
Belum sempat ia berbalik tangannya sudah diraih pria itu dan tubuhnya ditarik hingga terduduk di pangkuan pria itu. Regina mendelik kesal ‘Dasar kau Mas’ batinnya.
“Memang yang bilang aku baca berita siapa sih?” ucapnya gemas mencubit hidung wanita itu.
“Aku dari tadi itu ngeliatin cewek cantik lagi masak” katanya sambil menaik turunkan alisnya menggoda lawan bicaranya.
“Ck” Regina berdecak kesal.
“Ih gak boleh gitu. Entar cepat tua loh”
“Bodo” ia hendak bangkit dari posisinya sekarang namun tangan pria itu melingkari pinggangnya semakin erat membuatnya kesulitan melepaskan diri. “Mas lepas” ucapnya lirih.
“Masih ingat peraturannya sayang?” tanya Adnan masih terus menggoda wanitanya.
Regina hanya memutar bola matanya kesal. “Ck. Mas aku belum matikan kompor”. Adnan meraih dagu Regina dan menolehkannya ke arah kompor yang sudah tidak lagi menyala.
“No reason. Do it or I’ll?” belum sempat Regina menjawab pria itu sudah membungkam mulut wanita itu dengan ciumannya.
“Ya ampun sayang. Kamu lagi ngapain sama Regina?” ucap seorang wanita yang tiba-tiba muncul memisahkan mereka.
Regina merasa cukup lega bisa bangkit dari pangkuan Adnan, namun yang mengganggunya mengapa mesti wanita ini yang membuat keadaan jadi demikian.
“Zaskia kamu ngapain di sini?” tanya Adnan pada wanita yang tengah menggelayut di lengannya.
“Harusnya tuh aku yang tanya kamu sama Regina tadi ngapain. Ngapain kamu cium saudara kamu sendiri?” tanya wanita itu sambil berkacak pinggang dan bernada tinggi.
Sementara Regina hanya menggelengkan kepalanya melihat dua manusia ajaib itu dan hendak berlalu dari dapur menuju kamarnya. Ia merasa cukup muak melihat tingkah sok mesra yang ditujukan Zaskia pada suaminya.
“Eh kamu mau kemana?” ia menatap dengan pandangan jijik.
“Oh aku tau sekarang, kamu pasti selingkuhannya Adnan. Dasar perempuan murahan apa kamu gak tau kalo Adnan ini tunangan aku?” ucapnya hendak menampar Regina dengan seluruh emosi yang mendidih di kepalanya. Tetapi belum sempat tangan itu menyentuh pipinya, tangan itu sudah ada dalam genggaman yang balik menatapnya tajam seolah tatapannya itu dapat membuatnya tertusuk pisau tak terlihat.“Aku bukan perempuan murahan” desisinya sambil mencengkram erat tangan Zaskia yang kemudian ditepis dengan kasar oleh wanita itu.
“Kalo bukan perempuan murah terus apa namanya perempuan yang merebut tunangan orang lain bahkan pagi-pagi sudah ada di rumah laki-laki dan bahkan ngelakuin hal tidak senonoh seperti itu. Apa namanya yang kamu kerjain tadi kalo bukan kerjaan perempuan murahan? Ah kamu pasti perempuan simpanannya Adnan kan? Memangnya apa yang sudah kamu kasih ke Adnan? Tubuhmu? Harusnya kamu malu sama jilbabmu!” katanya mencak-mencak seolah dirinyalah orang paling tersakiti saat ini.
“Regina bukan selingkuhanku ataupun saudaraku, dia adalah istriku Zaskia” ucap Adnan dengan tegas setelah tadi menjadi penyimak yang baik.
“Apa? Dia ini istrimu?” katanya dengan tak percaya sambil menunjuk Regina dengan pandangan menghina. “Dia ini cuman perempuan biasa! Gak ada sisi istimewanya sama sekali! Lihat kami, aku sempurna, tubuhku dan semuanya, aku mengenalmu lebih dari siapapun Adnan! Dan semuanya sudah kukasih ke kamu Adnan ” ucapnya dengan mata berkaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta itu Nyata : My Boss Is My Husband
RomanceRegina seorang pegawai biasa merasa risih dengan kehadiran Adnan bosnya yang mengaku sebagai calon suaminya. Sebuah kisah klise tentang pernikahan tak terduga tanpa konflik yang menimbulkan emosi mendalam