BAGIAN 16

64 9 3
                                    

lo udah bikin gue terbang dengan seribu sayap, tapi hanya sekejap. Kalau gue bisa memilih, lebih baik gue gak pernah ngerasain kebahagiaan itu.

°°°

"Kenny? Cowok yang terkenal penyayang wanita itu ikut andil dalam ini semua? Iya? Emang bener ya, cover gak menunjukkan sifat aslinya!" Ujar Alice tegas, dia tidak habis fikir dengan semuanya, begitu sempurna menyembunyikan rahasia yang berujung kefatalan.

"Sebenernya ada lagi lice—"

Alice membulatkan matanya, kemana saja dia selama ini? Sampai-sampai semua hal tentangnya saja ia tidak tahu. Lain kali Alice harus pandai menilai seseorang, kalau tidak kejadian seperti ini akan terus terulang dalam hidupnya, selamanya.

"Sekarang lo jelasin semuanya, atau gue gak bakal anggap lo sahabat gue lagi!" Kali ini nada suara Alice sedikit mengeras dan tegas, dia hanya perlu tegas pada orang-orang sekitar, karena menyembunyikan luka seseorang itu tidak baik.

Westi menjelaskan semuanya, tentang ilham yang mengajak Rey taruhan beserta alasannya, dan Rey menyetujui itu semua. Hingga pada akhirnya Rey lah pemenangnya, dan tentang perjodohan Rey dan Rani setelah lulus SMA.

"... Jadi gitu"

Alice tidak bisa lagi menahan air matanya, dia benar-benar merasa di khianati kali ini. Lelaki itu benar-benar membuat dunianya runtuh, lalu apa arti kata-kata manis setiap pagi dan sore yang Rey lontarkan? Itu semua kebohongan.

"G... G... Gue minta maaf udah nutupin ini semua sama lo, gue cuma gak mau lo sakit hati lice!"

"Tapi cara lo salah wes, hiks... Gue bakal lebih sakit kalau semua ini udah ngelibatin soal perasaan, gue gak nyangka Rey sejahat itu," Alice menghapus air matanya, untung saja hari ini dan tiga minggu kedepan sudah free untuk anak-anak kelas dua belas, karena sudah melewati beberapa fase sulit dalam masa SMA, yaitu ujian-ujian.

"Rey ikut taruhan itu cuma buat dapetin Rani, tapi kenapa harus gue ceweknya? gue gak nyangka kalau dia sejahat dan sebejat itu, gue harus nemuin dia!"

"Lice—" Westi memegang lengan Alice, bermaksud melarang.

"Jangan larang gue kali ini, kalau lo gak nyembunyiin ini semua, gue gak akan sesakit ini!"

*

Bugh... Satu tonjokkan ilham daratkan di rahang keras Rey, membuat lelaki itu sedikit tersungkur.

Rey memegangi rahangnya yang mulai berwarna biru karena memar, dia membalas tonjokkan itu ke arah perut ilham, membuat lelaki itu meringis sambil memegangi perut sixpack nya.

"Maksud lo apa?"

Rey menggeleng, dia tidak tau apa pokok pembicaraan yang dari tadi ilham pancing.

"Lo gak boleh serakah dengan cara milih keduanya, gue udah ngalah semuanya sama lo, tapi lo tetep egois!" Ilham kembali mendaratkan kepalan lengannya di bibir Rey.

Percikan darah mulai jatuh ke lantai yang saat itu berwarna putih, "gue lepasin Rani!" Ucap Rey membuat ilham semakin mengeratkan kepalan tangannya.

Plak...

"Maksud lo apa? Dari awal lo mau taruhan itu untuk mendapatkan Rani, tapi sekarang lo malah milih Alice, Alice itu inceran gue dari dulu, semudah itu lo ngedapetin nya hah?"

"Terus kenapa lo memulai—"

Bugh...

Bugh...

Bugh...

Tonjokkan tiga kali berturut-turut mendarat di bagian perut Rey, ilham benar-benar hilang kesadaran. Badan Rey terhempas ke dinding, lengannya terkulai lemas, dan bibirnya berdarah.

Ilham mengangkat kerah baju Rey berniat untuk menonjok wajah lelaki itu, lagi.

"STOOOOP!!!!"

Pandangan keduanya teralih pada cewek berbadan mungil dengan rambut yang terurai dan mata yang sembab, disertai air mata yang ikut mengalir deras di pipi chubby nya.

"STOP! Gue mohon!" Kini nadanya sedikit lebih turun dan memohon.
Ilham melepaskan kerah baju Rey membuat lelaki itu jatuh begitu saja ke lantai.

"Alice, sekarang lo udah tau semuanya kan?"

Plak...

Tamparan mendarat di pipi mulus ilham membuat lelaki itu terpekik, "kenapa?"

"Lo—" Alice menunjuk ke arah ilham, "kalau lo gak mulai permainan ini, lo gak akan lihat air mata gue"

Rey bangun dengan tenaga yang seadanya, "dan lo—" Alice menunjuk ke arah Rey, "kalau lo gak ikutan  permainan ini, lo gak akan ngelihat gue seberantakan ini"

"Lice," Lirih Rey, dia tidak bisa melihat Alice menangis seperti ini, apalagi ini semua sebabnya.

Alice menatap wahai Rey nanar, kemudian dia menggenggam erat lengan Rey membuat lelaki itu meneteskan air mata penyesalannya.

"Awalanya gue percaya sama lo,dan gue yakin lo bakal nyembuhin luka lama," Alice menatap Rey dengan tatapan penuh kebencian, "tapi, semua itu udah gak berarti lagi buat gue,lo bukan lagi orang yang spesial setelah lo ngelakuin hal ini sama gue!" Alice membantingkan lengan Rey membuat lelaki itu meringis.

"Lo bukan lagi 'kamu' yang bakal gue banggakan di depan mereka,tapi lo adalah orang asing yang gak pernah gue kenal!" Ujar Alice membuat Rey tertohok, Rey tidak tahu Alice yang seperti ini. Rey salah melakukan semua ini, dan jelas ini semua salahnya, bukan Alice. 

"Lo boleh anggap gue orang asing di hidup lo, asal jangan pernah benci gue!"

Alice tersenyum, baru sekarang Alice tersenyum seperti ini, ini senyum pertanda duka dan luka yang mendalam, Rey benar-benar kecewa pada dirinya.

"Benci? Untuk apa membenci orang yang sudah mengecewakan? Gue bakal benci kalau lo nyakitin Rani," Alice membalikkan beranjak berniat untuk meninggalkan  Rey namun ia lupa dengan kalimat yang seharusnya ia ucapkan.

Alice membalikkan badannya kembali kepada lelaki yang masih setia menatapnya, "oh iya," Alice menjentikkan jari nya, "Rani kan yang lo mau? Mulai sekarang, lo lupain gue dan buat hidup Rani bahagia, karena kalau lo nyakitin Rani karena alasan gue, gue benci!"

Rey sudah berhasil mengobrak-abrik seluruh isi hatinya, kenapa juga Alice harus setolol ini?

"lo udah bikin gue terbang dengan seribu sayap, tapi hanya sekejap. Kalau gue bisa memilih, lebih baik gue gak pernah ngerasain kebahagiaan itu," Ucap Alice sambil mendorong Rey dengan jari telunjuknya.

"Kasih gue waktu buat jelasin semua ini lice, gue juga manusia, gue gak sempurna," Ucap Rey sedikit meminta, "izinin gue bicara ya?"

*

Zeyeng-zeyenggg vote yaaa✨ biar author rajin beli kuota dan update.

Salam uwuwu😘

Alice [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang