BAGIAN 20

63 5 1
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca.

Selamat membaca kisah Alice dan Reynand

•••

Menghindar, itu salah satu cara agar bisa cepat melupakanmu

***

Kita tidak bisa menentukan alur dengan sendiri, seperti angin yang menghembus awan hingga membuat hujan. Jatuh cinta adalah kata lain dari menyembunyikan patah hati yang dalam, sudah ku bilang. Jatuh cinta adalah langkah awal patah hati, bukan itu saja, tentu membuat frustasi.

Jika kamu jatuh cinta, jangan biarkan rasa itu larut terlalu dalam, biarkan mengalir dengan jalannya sendiri tapi jangan biarkan terjebak dalam suatu kubangan yang nantinya membuat kamu tak bisa lagi bergerak, sama dengan Alice.

Merasakannya dengan suka rela dan tabah, meski hati runtuh begitu saja. Dia tidak tau kapan lukanya akan sembuh, sebab lukanya kali ini melebihi runtuhnya bangunan, melebihi hujan yang jatuh, tapi anehnya tidak melebihi rasa cintanya dahulu. Itulah alasannya kenapa Alice sulit menyembuhkan hatinya.

Bukan jodohnya mungkin, lupakan saja gampang kan, sudah lah, tinggalkan, jangan di pikirin. Begitu kata orang-orang, tapi mereka tidak akan pernah tau sakitnya yang merasakan, sulitnya yang melakukan, seperti kolonial semut-semut yang ber jajaran antri ingin memberi solusi terbaik, tapi jujur, usaha kalian akan gagal.

Orang patah hati tidak akan pernah mendengarkan nasihat siapapun, bahkan lebih parah dari orang jatuh cinta, ini adalah sebab dari sebuah keegoisan semata. Jika sudah terjadi maka tidak akan pernah bisa di ulang dan membuat cerita baru.

Kita bisa saja menentukan untuk siapa hati kita di berikan, untuk siapa cinta ini berlabuh, tapi ingat kita tidak bisa menentukan sampai kapan kebahagiaan cinta terus abadi?

Sendiri di bawah pohon rindang dan di temani dengan suara burung berkicau, merdu sekali. Menambah suasana hati Alice yang kala itu sedang runtuh kini semakin Damai dan tenang.

Bukan tidak ingin menceritakan lukanya pada orang lain, tapi Alice berfikir harus darimana ia mulai, lalu apakah mereka akan mengerti meski Alice menjelaskan secara rinci, mungkin mereka akan mendengarkan dengan baik tapi tidak akan pernah mengerti.

Buku memo yang berwarna hitam kini menemani Alice dengan satu buah bolpoin, kata demi kata ia tuliskan di buku tersebut, mencurahkan hatinya.

Alice tau, bukan lagi haknya marah, bukan lagi hak nya untuk cemburu, bukan lagi haknya untuk memiliki, meski semua itu ingin ia lakukan.

Satu tetes air yang berada di kelopak mata yang sayu itu mendobrak, memaksa keluar. Sabarlah.

Mencintaimu bukan lagi hakku, kamu terlalu baik jika pada sudut pandang setan, maaf aku tidak bisa bertahan dengan keadaan, sehingga aku tumbang, maaf aku tidak bisa membela rasa ini sendiri. Dengan rasa yang aku miliki, aku rasa ini cukup untuk rasa sakit yang terlalu. Rasanya ingin aku menjadi segerombolan burung yang datang kepadamu dan memberikan secarik surat yang bertuliskan aku sangat membencimu. Secepat itukah kamu melupakanku? Dan akankah aku bisa sepertimu? Melupakanku?

Alice

Dengan kecepatan tangannya untuk menghapus beban dalam dirinya, Alice berusaha menyimpan luka, jangan sampai orang lain tau dan ikut terluka.

Alice [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang