BAGIAN 19

62 7 1
                                    

Aku mungkin belum bisa melupakanmu, tapi membencimu sudah mulai aku lakukan.

***

REY menahan amarahnya, dia tidak boleh terbawa suasana. Apalagi emosi menguasai dirinya. Sebagai laki-laki, memang sudah seharusnya Rey bertanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan yang dibuat oleh dirinya.

Apapun yang sudah terjadi, kebenaran harus di tegakkan. Kebenarannya adalah Rey masih mencintai Alice, dan itu harus di perjuangkan.

Rey sangat ingat wajah Alice yang sangat terpukul tadi pagi, sungguh kalau bisa Rey berbicara dengan Alice, dia akan mengatakan semuanya kalau ilham yang memulainya terlebih dahulu. Seperti jebakan.

Video yang ia buat hampir jadi, Rey ingin Alice merasa lebih berarti lagi setelah sekian kalinya dia tersakiti. Tujuan Rey membuat video khusus untuk Alice adalah ingin membuat Alice merasa speechless lagi.

"Gue gak akan pernah nyerah"

Ketukan pintu di kamarnya membuat Rey refleks menutup laptopnya tiba-tiba.

"Siapa?"

"Ini gue, Rani"

Rey menghela nafasnya kasar, kenapa harus Rani yang datang?

"Aku masuk ya?" Tanya Rani di belik pintu, belum juga Rey menjawab, Rani sudah berdiri tepat di depan Rey sambil membawa satu bingkisan.

"Ngapain ke sini?"

Rani duduk di sofa Rey, yang Rani rasakan ketika bersama Rey adalah kenyamanan. Entah kenapa, rasa cintanya pada Rey tidak berkurang sedikitpun.

"Rey, gue seneng sebentar lagi kita tunangan. Lo seneng gak?"

Rey menggeleng, pertanyaan yang sulit di jawab. Kalau di jawab dengan jujur yang ada Rani pasti sakit hati, kalau tidak jujur itu membuat Rani bahagia dalam kepalsuan yang pada akhirnya akan terasa lebih sakit.

"Ngapain lo kesini?" Rey mencoba mengubah topik pembicaraan, dia tidak ingin terlalu terfokus terhadap hal yang Rey tidak ingin.

"Gue cuma kangen sama lo, inget gak waktu dulu kita sama-sama? Lucu ya, kita gak tau akhirnya bakal kaya gini"

Rey menyeringai, "dulu lo gak seburuk sekarang"

"Maksudnya?"

"Kejadian tadi pagi? Seharusnya lo gak perlu bawa Alice ke lapang, Alice udah relain gue buat sama lo! Dia udah gak ada hubungannya lagi." Ini kesempatan Rey untuk mencari-cari masalah dengan Rani. Maafkan Rey ya.

"Bukan maksud gue ngelibatin dia Rey, tapi secara tidak langsung pertikaian lo berdua itu mempermasalahkan Alice, gue bener 'kan?"

"Gak." Ucap Rey cepat, "tetep aja lo salah udah libatin dia"

"Kok gue ngerasa di pojokin ya? Kenapa semua orang ada di posisi dia? Apa gak ada yang ngerti sedikitpun perasaan gue? Gue juga sama, gue sakit, apa hanya Alice seorang bidadari yang tersakiti di sini?"

Rani menatap wajah Rey intens, "gue tau sekarang kenapa lo berubah setelah lo bilang kalau lo gak bakal lupain gue, alasannya Alice 'kan? Lo beneran cinta sama dia? Iya?"

"Bu... Bukan gitu maksud gue lice"

Rani tertawa renyah, kalimat yang baru saja ia ucapkan sudah terbukti, "bener 'kan yang gue bilang? Bahkan lo juga tau kalau yang duduk di depan lo itu gue, Rani. Bukan Alice!"

"Bisa gak jujur? Lo gak cinta sama gue?"

*

Satu demi satu foto bersama Rey yang berada di ponsel Alice, ia hapus. Tips move on yang pertama itu adalah menghapus semua foto bersama mantan.

Meski sedikit ragu, tapi Alice harus melakukannya demi menghilangkan sebongkah masalah yang sedang ia hadapi. Kalau Alice sudah berhasil move on dia pasti akan bisa menjawab beberapa pertanyaan yang menjebak.

"Gue harus lakuin ini demi Rani!" Ucap Alice bertekad. Sebenarnya jadi Alice terlalu lemah, dia tidak bisa memperjuangkan rasanya, sulit untuk itu.

Rasanya sulit melupakan untuk orang yang mudah mencintai. Betul? Ah, tidak ada yang salah selagi masih bisa di tangkap oleh logika.

Setelah SMA, Alice berniat untuk melanjutkan Universitas di daerah Jakarata. Dia akan meninggalkan kota bandung, dan kembali pada kota kelahirannya. Sebenarnya Alice sudah di Terima di Universitas di bandung, tapi sepertinya dia harus menghindar dari Rey, Memperlancar move on nya.

"Kalo aja dulu gue gak pernah ketemu sama Rey, gue gak bakal ngerasain sesakit ini dan tentunya masalah seperti ini bukan gue yang ngalamin"

*

Gantung dulu aja ya....

Jangan lupa vote dan komen😘

Alice [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang