BAGIAN 1

458 35 4
                                    

Jika bertemu lebih dari 3 kali dalam seminggu, biasanya itu pertanda.

°°°

Pantulan dirinya dalam cermin terlihat jelas, bulu mata yang lentik, bibir yang sexy dan baby face, sangat sempurna di kalangan nya.

Cewek itu melangkahkan kaki keluar dari toilet fasilitas di sekolahnya, kebiasaannya memang tidak hilang, membaca buku di manapun dia berada, meski posisinya sedang jalan.

Bruk....

Badannya tersungkur mengenai lantai wc, buku yang sedang ia pegang jatuh tergeletak begitu saja, buku itu adalah buku yang ia dapatkan ketika dia berlibur ke Belanda, tentu membuat cewek itu marah.

"Kalau jalan tuh liat-liat" Ucap cewek itu tanpa menoleh pada siapa yang ia tabrak.

"Maaf, tapi tadi lo yang gak perhatiin jalan?"

"Halah, udah salah sewot lagi." Cewek itu tertegun, melihat siapa yang telah menabraknya.

Mata coklat yang bulat, bibir yang sexy, hidung yang mancung, badan yang kekar, dan jangan lupakan alisnya yang tebal. Siapapun yang sedang bertatap dengannya akan langsung jatuh hati. Apapun keadaannya.

"Lo-"

"Gue murid baru di sini, maafin gue nabrak lo"

"Eh iya.... Engga kok gue yang salah, gapapa."

"Ada yang luka?" Cowok itu menatap cewek yang ada di hadapannya dari bawah sampai atas, lumayan juga.

Duh... Jangan liatin gitu amat kenapa? Batin cewek itu berkecamuk, sebelum seseorang memanggilnya.

"Alice.."

Alice mendecak sebal, kenapa disaat ia bertemu dengan cowok se-cool dia selalu ada aja halangan.

"Ada apa wes?"

"Lo dicariin pak harto, lagian lo juga lama banget di wc, ngapain sih?" Tanya westi, cewek yang baru saja menghampiri Alice.

"Yaudah ayo. Berisik banget deh lo"

Alice pergi meninggalkan cowok yang masih mematung di depan toilet wanita itu, sebenarnya ada yang ingin Alice tanyakan. Kenapa dia bisa ada di toilet wanita?

*

"Lice, tugas b. Indo gue satu kelompok bareng lo aja ya," Pinta seorang cowok berkacamata, berpenampilan sangat rapih dan lumayan tampan.

"Oke." Alice mengangguk lalu memberikan buku paket, dan mulai mencari halaman yang harus di kerjakan.

Dari tadi Alice merasa cowok itu terus memperhatikan gerak-gerik nya, membuat Alice tidak nyaman.

"Kenapa sih lo liatin gue terus? Naksir?"

"Kalau iya kenapa?" Cowok itu berbalik nanya, membuat Alice mendelik.

"Eh?"

"Rendi..... Rendi...... Udah deh, jangan ngarep bisa dapetin Alice," Ucap cowok yang baru saja masuk ke dalam kelas.

"Aduh ampun, apa lagi ini?" Gumam Alice sambil mengusap wajahnya gusar.

Cowok yang bernama Rendi bangkit, "ngapain ke kelas gue? Lo punya kelas kan?"

"Yap! Tapi, gue mau ngajak Alice ke kantin."

"Tapi gue lagi ngerjain tugas sama Alice," Tukas Rendi.

"Yaudah, biar Alice aja yang nentuin mau sama gue atau sama lo."

Alice menghela nafas malas, "gini deh, kita ke kantin bareng-bareng, dan ngerjain tugas di kantin, gimana?"

"Setuju," Ucap mereka bebarengan.

Di sepanjang jalan Rendi dan ilham terus saja bertengkar mempermasalahkan siapa yang akan duduk di sebelah Alice, dan siapa yang akan menelaktir Alice, membuat Alice pusing kewalahan.

"Kalau gue disuruh milih antara ngurus kalian berdua atau ngurus bayi, gue akan pilih ngurus bayi aja deh," Ucap Alice tiba-tiba membuat keduanya menghentikan aksi gulatnya.

Ilham menatap mantap ke arah Alice, "jangan tinggalin gue cuma gara-gara bayi!"

"Tinggalin aja lice, lo sama gue, anggap gue bayinya" Tegas Rendi sambil mendorong badan ilham agar menyingkir dari hadapan Alice.

"Terserah kalian deh." Alice beranjak dari kedua orang itu, tapi tiba-tiba ilham dan Rendi ada di depan Alice, menghalangi jalannya.

"Terus makannya?" Tanya mereka bebarengan.

"Huft.... Gini aja deh, ilham lo yang teraktir gue," Ucap Alice yang membuat ilham tersenyum menang.

"Gue?" Tanya Rendi sambil memelas.

"Lo yang pesenin makanannya untuk kita, adil kan?"

Mereka mengangguk setuju, "oke."

"Gitu aja ribet" Alice jalan lebih dulu menuju kantin, dan disusul oleh Rendi dan ilham, yang kembali berebut agar bisa ada di posisi sebelah kanan Alice.

*

Alhamduliah part 1 di publish. Jangan lupa vote ya..... Maaf cerita masih amatiran, maklum baru belajar, ini cerita pertama aku loh.

mohon dukungannya teman.

Alice [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang