BAGIAN 2

189 22 5
                                    

Karena cinta yang sesungguhnya, bukan rekayasa.

°°°

"ANNA" Teriak Alice dengan suara yang sudah mirip dengan toa masjid di kampungnya.

"Apa sih?" Tanya cewek berperawakan seumuran dengan Alice, dengan wajah yang hampir mirip, yang sekarang sudah berada di ambang pintu kamar Alice.

"Dompet kaka ilang, na. Padahal di sana tuh ada foto sama verrel bramasta, angga aldi, terus sama syifa hadju" Ucap Alice yang sedang mengobrak-abrik isi tasnya.

"Ada duitnya?" Anna mendekat ke arah Alice dan membantu mencari dompet kesayangan kakanya itu.

"Engga"

"Yaudah sih ka, cuma foto doang kan isinya?"

"Flashdisk!"

"Ilang lagi?"

"Kaka lupa nyimpen flashdisk di dompet itu, itu ada video vlog kaka sama kak ria ricis Anna" Teriak Alice histeris.

Anna mendecak sebal sambil melipat kedua lengannya di depan dada, "di youtube ada kali"

"Tapi itu video ori banget, belum di edit jadi banyak kenangannya, ahhh gak mau pokonya harus ada titik!"

"Ih apa sih ka Alice ini? Ko jadi aku yang kena imbasnya" Anna merogoh saku celananya dan membawa dompet berukuran sedang berwarna biru, "nih, sementara kaka pake dompet aku aja dulu"

Alice menerima dompet yang di berikan Anna, dan langsung membukanya, "kosong na? Boke lo?"

"Ck, kaka juga boke kali"

"Tunggu na," Alice mengambil foto polaroid yang tergambar rapih, disana ada seorang cewek dan cowok yang jelas Alice kenal siapa mereka, "ini siapa?"

"Kepo deh" Anna merebut foto itu dari lengan Alice.

"Pacarmu na?"

"Kalau iya kenapa?" Anna langsung melengos keluar dari kamar Alice.

"Dasar buaya darat, buaya buntung, roti buaya, gue sobek-sobek besok tu anak sialan!" Geram Alice sambil mengepalkan lengannya.

🐼🐼🐼

"Gimana sekolah baru mu? Senang?" Tanya seorang wanita paruh baya pada seorang anak laki-lakinya.

"Tumben nanya?"

"Sut, Reynand jangan seperti itu pada ibu kamu" Ucap laki-laki paruh baya sambil mengoleskan slai stroberi pada roti miliknya.

"Gapapa pah, mungkin Rey masih marah sama mamah" Ucap Reina, ibu dari Rey, yang diikuti anggukan dari Prasetya, ayah Rey.
Rey sebal dengan pembicaraan ini, membosankan menurutnya, "Rey berangkat dulu!"

"Makananmu belum habis" Teriak Reina tapi tidak ada jawaban dari Rey yang sudah melangkah jauh ke arah parkiran dan terdengar suara lajuan mobil Rey.

"Kenapa ya Rey sebegitu gak sukanya sama aku? Padahal kan aku yang ngelahirin dia pah" Lirih Reina.

"Coba kamu sering ada di rumah Rei, mungkin Rey akan baik sama kamu"

Alice [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang