'Kenapa harus dia? Kenapa sakit liat kalian berdua?'
****
"Nisa bangun sayang ini udah siang lho, kamu gak mau sekolah?" teriak Arini membangunkan Nisa tapi tak ada yang menyahuti ucapannya karena Nisa masih asik bergelut dengan tempat tidurnya.Akhirnya Arini mempunyai ide untuk membangunkan anak bungsunya itu.
Byurrr
"Astaga dingin banget, kenapa bisa bocor sih ni atap rumah" ucap Nisa karena matanya belum terbuka sepenuhnya jadinya dia tidak menyadari bahwa air yang tadi itu mamanya yang menyiramnya bukan karena atap rumah bocor.
"Bocor bocor kamu bilang, liat udah jam berapa kamu mau terlambat sekolah?" tanya mamanya kesal melihat Nisa yang mendadak lemot sekali.
"Astaga udah jam 6.50. Bentar lagi masuk, aku otw ma" jawab Nisa yang langsung ngacir ke kamar mandi.
"Otw otw, otw ke kamar mandi rupanya" ucap mamanya.
Duk duk duk
Suara langkah kaki yang tergesa gesa menuruni anak tangga.
Ya itu adalah Nisa yang menuruni anak tangga dengan pakaian yang jauh dari kata rapi."Hati-hati turun tangganya nanti ja- 'Brukk'" ucap mamanya terpotong karena Nisa sudah terjatuh dari tangga.
"Aduhh sakit banget ni pantat" ucap Nisa sembari mengelus ngelus pantatnya yang mendarat mulus di lantai.
"Udah sekarang kamu sarapan dulu. Itu bajunya dirapiin dulu" ucap mamanya.
"Nisa gak sarapan deh ma, ini udah jam 07.00 udah telat ini." jawab Nisa.
"Yaudah kamu sarapan di sekolah aja" jawab mamanya.
"Yaudah Nisa berangkat dulu. Daah" ucap Nisa dan bergegas pergi ke sekolahnya dengan diantar.
****
Sesampainya di sekolah Nisa melihat gerbang sekolahnya sudah ditutup.
"Yaampun udah ditutup lagi gerbang sekolahnya, gimana ini?" gerutu Nisa.
"Terlambat juga?" tanya seseorang di sebelahnya.
"Ehh copot. Astaga Rey ngagetin aja. Iya nih aku terlambat gara gara telat bangun. Kamu juga terlambat?" tanya Nisa.
"Iya, eh gimana kalau kamu ikut aku yuk kita lewat gerbang belakang sekolah aja masuknya" ucap Reyhan.
"Eh tapi emang gak bakal ketahuan guru kalau kita lewat sana?" tanya Nisa.
"Gak bakal, tapi kalau kita ketahuan ya itu belum beruntung namanya" jawab Reyhan.
"Ishh sama aja itu namanya Rey" jawab Nisa.
"Hehe udah ayuk" ajak Reyhan.
Merekapun sampai di gerbang belakang sekolah.
"Gimana caranya masuk Rey?" tanya Nisa bingung.
"Ya manjatlah Nis" jawab Reyhan.
"Hah manjat? Aku kan pake rok mana bisa manjat Rey" jawab Nisa.
"Ya aku bantu Nis. Sekarang kamu naik ke bahu aku" ucap Reyhan.
"Gak gak mau, nanti kamu ngintip lagi" jawab Nisa.
"Udah aku gak bakal ngintip tenang aja. Sekarang kamu naik ke bahu aku." ucap Reyhan.
"Iya" jawab Nisa dan segera naik ke bahu Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Heart ✔
Teen FictionCompleted Anisa Sereliana seorang siswi pindahan dari Bandung yang penasaran terhadap kakak kelasnya yang bernama Andre Pranata. Tanpa ia sadari rasa penasaran tersebut berubah menjadi rasa suka. Hingga suatu hari ia harus merelakan rasanya tersebu...