Mission Two

685 87 15
                                    

Semua detektif dan polisi sudah berkumpul di kantor sesuai dengan jadwal yang di beritahukan oleh ketua masing-masing.
Para detektif dan polisi membuat dua barisan untuk membedakan profesi mereka.

"Baiklah karena kalian semua sudah berkumpul di sini tanpa ada telat, terima kasih." ucap ketua polisi itu, Kim Seokjin.

"Alasan kami mengumpulkan kalian hari ini karena kasus Min Hyorin semalam sudah di tuntaskan oleh Kim Taehyung, Ryu Sujeong, Park Jimin, Jeon Jungkook, Kim Seokjin dan saya," ucap ketua detektif, Kim Namjoon. "Kasus semalam selesai dan hari ini kita mendapat kasus baru."

Sempat bertepuk tangan sebentar untuk mengucapkan selamat atas kerja keras mereka tapi seketika tepukan tangan mereka terhenti mendengar ada kasus baru lagi.

"Jangan bilang itu kasus pembunuhan yang sudah lama itu?" tanya salah seorang gadis bagian polisi, Park Myungeun.

"Ya begitulah, pembunuh itu sudah lama tidak beraksi dan dia kembali beraksi setelah sekian lama. Korban yang meninggal dengan leher di cekik dengan tali pancing." jelas Seokjin dan Taehyung langsung mengeraskan rahangnya mendengar hal itu.

Sujeong yang berada di belakang Taehyung merasakan keanehan darinya.

"Sebenarnya kasus ini sudah di tutup karena pelakunya yang tidak mudah untuk di temukan dan polisi yang sebelumnya mengurus kasus ini mengatakan jika pembunuh itu sudah mati tapi sayangnya semuanya itu hanya kebohongan, jadi kita mendapat kasus ini dan kami akan menbagi tugas untuk kalian yang akan terlibat pada kasus berat ini."

"Aku ingin menangani kasus ini." itu Taehyung yang langsung mengangkat tangannya.

"Sebenarnya kau sudah boleh bebas sekarang Taehyung mengingat kau-"

"Aku akan ikut terlibat dalam kasus ini hyung." potong Taehyung.

Namjoon baru saja akan membalasnya tapi Seokjin menahannya, "biarkan dia ikut."

"Tapi-" baru saja Namjoon ikut mengomel lagi tapi Seokjin menggeleng kepalanya tanda tidak usah memperdebatkan hal ini lagi.

"Baiklah Taehyung kau terlibat dalam kasus ini, kau boleh memilih siapa yang akan masuk dalam tim mu." ujar Namjoon pada akhirnya.

"Aku tidak perlu siapapun."

Kini semua mata menatap Taehyung dengan tatapan heran padanya.

"Kenapa kau begini Taehyung? Kau gila?" desis Sujeong yang berada di belakangnya.

"Aku mengerti dengan dendammu Kim Taehyung tapi kau tidak bisa melakukan semua hal dengan sendiri. Masalah tim ku serahkan saja pada Namjoon dan aku akan membiarkan semua timku ikut terlibat dalam kasus ini."

"Kalau begitu tim ku juga."

Semua perdebatan tentang masalah tim terselesaikan begitu saja, mereka bubar tapi Taehyung tetap tidak menerima keputusan itu.
Sujeong menghampirinya dan mulai mengomel seperti biasanya.

"Tidak perlu bertingkah seperti jagoan Kim Taehyung, kita semua adalah tim dan kita harus berkerja sama. Tidak ada yang namanya melakukan tugas sendiri." komentar Sujeong.

"Tidak usah mencampuriku!" sejurus kemudian Taehyung mendorong Sujeong menyingkir dari hadapannya kalau saja Yein tidak meraihnya bisa saja Sujeong sudah menabrak meja.

"Kau tidak apa-apa eonni?" tanya Yein khawatir.

"Aku tidak apa-apa, terima kasih." balas Sujeong.

Dia bersikap aneh, batin Sujeong.

"Menurut info yang ku dapat keluarga Taehyung adalah salah satu korban dari pembunuh misterius itu, jadi itulah kenapa sifatnya berubah seperti itu." jelas Jimin yang duduk sedari tadi menyaksikan semuanya.

✔Blood Sweat & Tears [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang