New Mission

500 74 20
                                    

Kantor kepolisian dan detektif tidak seperti biasanya begitu ramai dan semuanya tampak sangatlah sibuk dari hari-hari biasanya, karena kasus-kasus baru yang sedang merajarela sekarang dan menyibukkan setiap tim.
Kasus pengeboman, kasus bunuh diri yang semakin hari semakin meningkat, kasus pembunuhan, kasus perampokan dan banyak kasus lainnya.
Sedangkan di tim Seokjin dan Namjoon bersama tim yang lainnya ikut serta dalam banyak kasus itu.

"Kasus pembunuhan aku serahkan Sujeong dan Yein dari timku bergabung bersama Mingyu, Jiae dan Seungyoon." tutur Namjoon.

"Yein sama Mingyu?!" komentar Jungkook membuat kedua nama orang yang di sebut pun langsung menoleh padanya tak hanya kedua orang itu bahkan semua orang kini melihat pada Jungkook.

"Ada masalah?" tanya Namjoon dan Jungkook pun menggeleng kepalanya dan hanya bisa tersenyum bodoh sekarang.

Ahh pasti Mingyu akan menggunakan kesempatan ini untuk berdekatan lagi dengan Yein, batin Jungkook.

"Saya lanjutkan," ucap Namjoon kembali fokus pada datanya. "Jimin dan Taehyung akan menangani kasus pengeboman  bersama Minghao, Yoongi, Mijoo dan Soonyoung."

"Siap!"

"Lalu kasus bunuh diri Jiyeon dan aku akan ikut bersama Joshua, Eunha dan Jihoon."

"Joshua dan Jiyeon?!"

Lagi, kali ini giliran Jimin saat mengetahui gadis yang disukainya berbeda kasus dengannya dan malah bergabung dengan lelaki yang juga menyimpan rasa yang sama sepertinya pada Jiyeon. Joshua Hong.

"Ada masalah Park Jimin?" kini Namjoon meninggikan suaranya dan mengucap nama lelaki itu dengan penuh penekanan sedangkan Jimin hanya bisa menunduk tidak berkomentar lagi.

"Sepertinya ada yang tidak suka dengan pembagian ini tapi sayangnya kalian tidak bisa membantah! Ini bukan ajang pencari bakat yang bisa kalian pilih-pilih bidang mana yang kalian suka!" sahut Seokjin menegaskan kepada semua orang. "Sekarang timku, kasus pembunuhan Jisoo dan aku akan bergabung, kasus pengeboman Myungeun akan bergabung dan kasus bunuh diri Jungkook. Tidak ada komentar apapun!"

"Siap!"

Semua orang sudah mendapat kasus yang akan di tangani dan mereka akan berada di lokasi yang berbeda, kali ini mereka sudah terpisah tidak lagi bergabung seperti menangani kasus sebelumnya.
Karena ingin membina hubungan baik antara tim Seokjin(polisi) dan Namjoon(detektif) bersama tim Jiae(detektif) dan Yoongi(polisi).
Rapat sudah berakhir kini mereka kembali kumpul seperti biasanya di kantor.

"Ahh kita pisah kasus Jungkook." rengek Yein sambil mengerucutkan bibirnya membuat gadis itu menambah kesan manisnya.

"Aku tidak memusingkan hal itu," komentar Jungkook dan Yein malah kaget dengan balasan Jungkook. "Aku justru pusing kau satu tim bersama Mingyu."

Yein yang mendengar itupun terkekeh dan mencubit pipi lelakinya dengan gemas, "ahh jadi kau cemburu? Pantas saja kau menyela saat rapat tadi."

Jungkook pun kesal dan menepis tangan Yein tapi keduanya berhenti saat kehadiran Eunha memberikan berkas pada Jungkook.

"Ini berkas tentang korban bisa kau memeriksanya? Nanti aku akan membantumu setelah kalian selesai." ujarnya kemudian berlalu pergi.

Yein kini melipat tangannya di depan dada dan menatap lelakinya dengan penuh selidik, "lalu bagaimana denganmu dan Eunha?"

Keduanya pun saling berkomentar satu sama lain mengingat ada satu orang yang mungkin akan mengganggu pasangannya. Satu kata untuk pasangan ini, cemburu.
Taehyung melirik ke arah Sujeong yang sedang sibuk dengan berkas-berkas kasus yang akan di tanganinya kemudian mendekati gadis itu dan menempelkan minuman kaleng dingin pada pipi tembemnya.

"Dingin Tae!" komentarnya kesal dan mengambil minuman itu di letakkannya ke meja.

"Kau harus hati-hati," ujar Taehyung dan Sujeong hanya bisa menahan senyumnya karena lelakinya yang sedang mengkhawatirkannya. "Karena kau itu ceroboh jadi aku mengingatkanmu apalagi kalau tidak ada aku pasti akan kacau."

Baru saja Sujeong merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan sana-sini di perutnya seketika itu juga muncul api yang membara dalam hatinya sekarang, gadis itu kini menatap lelakinya dengan tatapan sinis.

"Hah kau juga lamban bisa-bisa kau tidak bisa menangkap pelaku bom itu dan justru membuat kekacauan di sana."

"Tapi setidaknya aku lebih teliti dan berpikir dua kali sebelum bertindak di bandingkan dirimu."

Lagi dan lagi keduanya sering bertengkar mulut satu sama lain hanya saja maksud dari pertengkaran pada pasangan ini hanyalah satu, khawatir.

"Hentikan kalian berdua, apa tidak bosan bertengkar mulut terus? Aku tidak yakin hubungan kalian akan langgeng," ucap Jimin dan sukses membuat keduanya menatap padanya dan sejurus kemudian keduanya bungkam. "Itu lebih baik."

Jimin merasa tenang sekaligus senang melihat keduanya akhirnya diam tapi manik matanya melirik ke arah Jiyeon yang sedang berbincang dengan rekan-rekan timnya dan juga berdiri berdampingan dengan Joshua itu.

Ahh aku benci dengan Namjoon hyung kenapa aku harus berada di kasus pengeboman?!, batin Jimin.

"Jimin ini berkas-berkas daerah yang di bom dan juga ini flashdisk yang berisi file CCTV daerah tersebut. Ada beberapa file yang tidak bisa di buka sepertinya itu perbuatan sengaja, kau bisa memeriksanya bukan?" ujar rekan setimnya Mijoo dan menyerahkan semua itu pada Jimin.

"Baiklah."

Jisoo dan Myungeun keduanya tidak terlalu memusingkan kasus yang di tangani hanya saja mereka perlu istirahat karena setelah hari ini mereka akan kurang tidur dari jam biasanya, keduanya bisa di bilang member paling banyak waktu luang di bandingkan yang lainnya hanya saja semenjak tim mereka naik pangkat karena kasus pembunuhan yang di sebabkan oleh Ong Wonhae dan Kwon Jaehyuk pekerjaan mereka semakin berat dan menyita waktu istirahat di bandingkan sebelumnya.

"Aku ingin tidur sekarang." omel Jisoo dan membaringkan wajahnya di meja.

"Aku juga tapi sepertinya tidak bisa, aku harus membantu Jimin. Kita bicara lagi nanti." ujar Myungeun dan pergi menemani Jimin berkalut dengan tugas mereka.

"Ahh coba saja ada liburan panjang setelah kasus ini, aku ingin pergi mendaki gunung dan menghirup udara segar." omel Jisoo yang masih tidak beranjak dari tempatnya.

"Daripada memikirkan itu lebih baik kau bekerja." bisikan itu berhasil membuat Jisoo terbangun hingga kepala mereka berdua saling terbentur.

"Ahh maafkan aku Namjoon oppa aku tidak sengaja dan tadi itu aku terlalu kaget jadi—"

"Tidak apa-apa, tenanglah. Lagipula hanya pusing nanti juga hilang, ayo kerja setelah kasus ini selesai aku akan mengajakmu pergi mendaki." ucapnya kemudian berlalu pergi sambil menggosok-gosok kepalanya yang terbentur tadi.

Ucapan Namjoon sukses membuat Jisoo mematung dan seketika senyuman lebar terukir di wajah cantiknya, rasa lelahnya sekejap hilang dan berganti rasa semangat yang memenuhinya sekarang.

"Sujeong! Yein! Ayo kita periksa data-data korban." sahut Jisoo dan menghampiri kedua rekan timnya.

Semuanya kembali di sibukkan dengan berkas-berkas dan segala macam perihal kasus yang mereka tangani.


TBC

✔Blood Sweat & Tears [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang