Malam itu Sujeong dan Seokjin mendatangi rumah seseorang, mereka sudah mengetuk pintu beberapa kali dan menunggu pemilik rumah itu menbuka pintu rumahnya kepada mereka.
"Silahkan masuk." ujar seorang Ibu paruh baya dengan senyum hangat membiarkan keduanya masuk dalam rumahnya.
Keduanya masuk ke dalam dan di sambut oleh seorang lelaki paruh baya.
"Oh Kim Seokjin, kau sudah bertumbuh lebih gagah sekarang dulu saat kau masih di bawah bimbinganku kau masih seperti anak muda lainnya. Ada apa kau kemari?" sambut lelaki itu yang dulunya adalah seorang ketua polisi.
"Kami kemari karena ingin menanyakan urusan korban pembunuhan tali pancing itu, dulu tim kita menangani kasus itu bukan? Tapi sayangnya kita tidak menemukan jawaban dari kasus tersebut dan dengan terpaksa menutup kasus itu," jelas Seokjin dan lelaki paruh baya itu mendengar dengan teliti perkataan Seokjin. "Jadi alasan kami datang kemari untuk menanyakan korban yang terakhir anda tangani waktu itu."
"Korbannya sepasang suami istri dan anaknya Kim Taehyung." tambah Sujeong.
"Ahh aku ingat sekarang, waktu itu aku yang menginterogasi anak korban itu." ungkapnya.
Mereka bertiga pun masuk dalam cerita beberapa tahun yang lalu dimana kasus pembunuhan yang terjadi pada kedua orangtua Taehyung, istrinya pun menyiapkan minuman serta cemilan untuk kedua tamunya dan suaminya.
Saat itu juga Sujeong mulai mengetahui sebagian fakta dari korban keempat itu dan alasan kenapa Taehyung sangat bersikeras pada kasus ini.•
"Kau darimana saja? Aku tidak butuh gadis malas untuk menjadi partnerku." komentar Taehyung saat mendapati kehadiran Sujeong.
"Maaf Taehyung tapi aku juga sedang bekerja keras untuk menjadi partnermu!" balas Sujeong yang sudah tidak tahan dengan sikap Taehyung.
Brak
Taehyung melempar berkas yang ada di tangannya dan berdiri di hadapan Sujeong dengan emosi.
"Kau merepotkan." hardiknya dan sontak Sujeong melayangkan tamparan yang keras pada pipi kiri Taehyung.
Seketika suasana di kantor itu menjadi tegang melihat adegan pertengkaran Sujeong dan Taehyung, Taehyung yang di tampar pun hanya bisa mengulas senyum dan menatap kembali pada Sujeong.
Dada Sujeong sudah naik turun untuk menerima sifat Taehyung, saat Taehyung kembali menatapnya tangannya akan melayangkan tamparan kedua kalinya tapi di tahan oleh Taehyung."Kau memang gadis merepotkan, aku tidak butuh bantuanmu." ujar Taehyung dan melempar tangan gadis itu dengan kasar.
Taehyung pergi begitu saja meninggalkan Sujeong yang masih mencoba menenangkan dirinya dan suasana kantor itu menjadi sangat canggung hingga akhirnya Jimin mulai membuka suara untuk mencairkan suasananya.
"Lama-lama aku jadi malas melihat tingkah Taehyung yang seperti itu." komentarnya.
Yein dan Jiyeon pun menghampiri Sujeong untuk menenangkannya, "kau tidak perlu lagi berbuat banyak untuk lelaki kasar seperti dia, kau malah diperlakukan seperti ini."
Sujeong hanya diam saja dan mencoba menahan rasa ingin menangisnya di depan semua orang.
Ya, gadis itu cukup kuat untuk menahan rasa sakit ini. Karena sebelumnya dia sudah menjalani betapa susahnya yang namanya hidup itu jadi dia bisa menahan segalanya."Aku baik-baik saja." ujar Sujeong mencoba tersenyum menyakinkan teman-temannya.
Kau boleh saja mengataiku yang buruk tapi hatiku tulus membantumu Kim Taehyung, batin Sujeong.
---
Taehyung kembali ke rumah korban kelima yang sebelumnya dia sudah datangi beberapa hari yang lalu tapi dia tidak sendirian saja karena ada Jungkook dan Sejeong yang juga berada di tempat itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/153104048-288-k240419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Blood Sweat & Tears [S1]
Fanfiction[ Kim Taehyung × Ryu Sujeong ] - S1 Kim Taehyung menjadi seorang detektif dengan satu tujuan, mencari sang pembunuh yang telah membunuh kedua orangtuanya. Ps. Baca S1 ini terlebih dahulu dan S2 kalian bisa menemukannya di work ku yang satunya dengan...